Chapter 24 - Kepergian

25 4 0
                                    

Dear Aria,

Aku harus pergi. Tidak ada yang bisa kulakukan lagi disini selain menyakitimu. Aku tidak bisa menghilangkan perasaan bersalah ini dari dalam hatiku yang terdalam, jadi aku tak sanggup untuk melihatmu dan berpura-pura bahwa aku baik-baik saja. Aku sudah mengkhianatimu. Takdir bukanlah yang membuat cintaku padamu tak sampai, tetapi aku sendiri yang telah bermain dengan takdir. Kenyataan itu tidak akan pernah terkubur hingga aku menemui ajalku. Biarlah kuhabiskan hari-hariku dengan menebus kesalahanku, menjauh darimu. Biarlah masa yang memutuskan jalan terbaik bagiku. Aku menyayangimu, Aria. Selalu dan selamanya. Maafkan aku.

Salam sayang,

Daniel Lewis

0-0-0-0-0

Aria termenung dengan sehelai kertas surat di tangan kanannya. Mata coklat beningnya memandang keluar jendela, berusaha mencari keberadaan sang pengirim surat. Salah satu teman manusianya, yang terlibat dalam rahasia kelam keluarganya, sudah menjadi korban. Ia merasa bersalah. Daniel Lewis tidak akan menjadi seperti ini jika bukan karena dirinya. Kalau saja ia tidak pernah berbicara dengan Daniel di kelas seni, mungkin mereka akan tetap asing satu sama lain hingga sekarang.

Salju begitu tebal dan turun begitu deras. Bagaimana keadaan Daniel? Apakah ia bisa sampai ke tujuannya dengan selamat? Cuaca buruk seperti ini tentu akan memperlambat langkahnya.

"Ia akan baik-baik saja, Nak. Thomas sudah memastikan hal itu," ucap Yin sambil membelai lembut rambut panjang Aria.

"Kuharap juga begitu," balas Aria sedih. Ia tidak bisa menghilangkan perasaan berat dalam hatinya. Apa mungkin semuanya akan berbeda kalau ia menerima Daniel? Kalau hal itu adalah satu-satunya cara untuk memastikan Daniel tetap selamat.

"Kenalan kami di Utara akan menjaganya dengan baik. Mereka akan menolong Daniel beradaptasi dengan keadaannya sekarang hingga ia bisa berdikari. Kau bisa memegang janjiku." Yin tersenyum sedih, dan Aria hanya balas menatapnya sambil memberi senyum separo. Tentu saja ia tidak ingin melihat kondisi anak termudanya yang begitu lelah dan rapuh, dan mendambakan senyuman dan keceriaannya bisa kembali lagi, tetapi tidak ada lagi yang bisa ia lakukan.

Kepergian Daniel begitu mendadak dan membawa luka bagi Aria. Walaupun Yin dan Thomas sudah menjelaskan kepadanya bahwa Daniel akan baik-baik saja, dan bahwa mereka sudah mengarang kisah yang begitu sempurna untuk menutupi kepergiannya kepada keluarga Daniel, Aria tidak juga bangkit dari kesedihannya. Daniel Lewis diberitakan tewas dalam badai salju yang melanda kota di hari ia menghilang. Berita itu diperkuat dengan penemuan barang-barang miliknya di tengah hutan, dan tidak ada lagi jejaknya selain sepatu yang tersangkut di salah satu ranting di tebing curam. Tidak ada yang bisa membuktikan sebaliknya, maka keluarganya membuat upacara penghormatan bagi anaknya. Semua orang datang melayat dan memberikan penghiburan bagi keluarga Lewis, termasuk keluarga Everhart. Aria datang tetapi tidak sanggup untuk menemui keluarga Lewis. Ia merasa sangat bersalah dan malu. Neil Oslow begitu terpukul dan menangis di hari upacara, merasa bersalah dan tidak bisa menerima Daniel pergi begitu cepat. Ia berada di sisi Aria yang begitu layu dan tidak mengatakan apapun sepanjang upacara.

Sejak menerima surat dari Daniel, Aria tidak lagi bersemangat. Ia sangat jelas menunjukkan dirinya yang berbeda, begitu muram dan lelah. Kulitnya yang pucat semakin terlihat membiru, dan matanya semakin menyimpan kesedihan yang mendalam. Ia tidak menangis, tetapi ekspresinya menunjukkan hatinya yang hancur. Tidak ada yang bisa mengembalikan semangatnya, tidak juga pesta Natal dan Tahun baru yang diadakan Keluarga Everhart. Semua tidak lagi penting.

"Aku berangkat sekolah dulu," ucap Aria di pagi yang dingin.

"Selamat bersenang-senang." Yin memeluk sayang tubuh Aria yang tidak sekecil dulu lagi. Aria membalas dengan pelukan singkat. Ketiga saudaranya juga pamit dengan ibu mereka sebelum menyambut udara dingin di luar. Tidak ada yang merasakan suhu udara yang rendah selain Aria, dan Ia sudah dibekali pakaian hangat dan syal bulu.

Aria: EverhartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang