stay stay stay stay stay

936 173 19
                                    

Sudah dua hari Brian tidak pulang dari rumah sakit. Dia terus menemaniku, mengajakku bicara dan dia membacakan buku yang ia bawa namun tak pernah kusentuh. Selama dua hari ini juga aku bisa tidur dengan tenang. Aku tidak terbangun karena teriakanku sendiri, alih-alih oleh tepukan hangat yang Brian lakukan pada kepalaku.

Nyawaku yang masih belum kembali seutuhnya mendengar Brian mengatakan, "Aku pergi sebentar ya. Setelah makan siang aku akan kembali. Sarapannya dimakan ya. Aku tidak mau mendapat laporan kau tidak menyentuh makananmu."

"Oke, hati-hati ya." Jawabku sekenanya.

Baru setelah Brian menutup pintu kamar, mataku benar-benar terjaga. Aku langsung mandi kemudian setelahnya memakan sarapan yang telah diletakkan di meja samping ranjangku.

Ketika waktu menunjukkan pukul sepuluh, biasanya akan ada seorang suster atau dokter yang akan datang untuk melakukan pemeriksaan dan sekali dalam seminggu menyuntikkan sesuatu, yang kalau kata seorang suster adalah vitamin. Aku tidak begitu percaya sebenarnya. Sebenarnya selama ini aku tidak mengerti apa yang mereka periksa.

"Selamat pagi Nona Son."

Genggaman pada buku yang sedang kubaca mengerat. Rasanya jika bisa aku tidak mau melihat siapa yang baru saja menyapaku. Aku tidak mungkin salah atau sedang berhalusinasi. Namun akhirnya mataku beralih dari barisan kata yang sejak tadi menjadi titik fokus.

Tanganku melayangkan buku yang sedang kubaca tepat ke arah wajahnya, cukup keras. Sebenarnya alasanku melakukan hal tersebut adalah untuk menyalurkan amarahku yang belum tersalurkan sekaligus memastikan apa yang kulihat bukanlah sekedar halusinasi.

Ia meringis sebentar kemudian memungut bukuku yang tergeletak di lantai. "Sialan kau Wendy! apa tidak ada cara lain untuk membalas sapaanku?"


---------


I just want to say happy lunar new year!


- frea xoxo

GreenlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang