will i know you

1.3K 218 27
                                        

"Selamat bergabung di Bangtan Squad!" V memekik, aku nyaris saja terjengkang ke belakang karena kaget. Cengiran lebarnya adalah hal pertama yang kulihat ketika membuka pintu ruangan Jin.

"Memangnya aku bergabung dengan kalian? Sok tahu." Aku bisa mendengar suara tawa Jin, entah dia menertawakanku atau tingkah V.

"Percayalah Wen. Jika kau tidak memutuskan untuk bergabung maka aku tidak akan melihatmu saat ini." V menarik tanganku dan menutup pintu ruangan Jin.

V menaruh tangan panjangnya pada pundakku dan menuntunku memasuki sebuah lorong. "Kau membawaku kemana?"

"Aku akan membawamu keliling. Hapalkan ya! Jangan sampai aku mendengar kau tersesat di rumah barumu."

V menjelaskan sejarah Kelompok Bangtan selama perjalanan sambil sesekali menerangkan ruangan-ruangan yang kami lewati. Sepertinya aku akan meminta peta, kuharap mereka punya, karena jelas sekali aku membutuhkan waktu untuk mengingat semuanya.

"Saat ini yang memegang kendali penuh atas Kelompok Bangtan adalah RM dan ia mengangkat Jin sebagai wakilnya. RM adalah darah murni. Dia adalah keturunan ke empat dari Si Pemimpin Agung. Jadi meskipun RM tidak begitu memedulikan bagaimana cara orang-orang memperlakukannya, kau tetap harus jaga sikap karena ada Dewan Pengawas yang akan siap memenggal kepalamu jika mendapati kau tidak berlaku selayaknya kepada RM. Jadi itu maksud Jimin untuk menjaga sikapmu kemarin. Sikapnya kemarin terkesan cuek sih dan kurang bersahabat memang tapi maksudnya dia tidak mau kau bernasib malang. Jimin orangnya bersahabat kok, nanti kau akan mengerti."

"Wow." Aku berdecak kagum, ternyata kelompok ini lebih kompleks dari apa yang kubayangkan. "Tapi RM masih muda. Apa yang terjadi oleh pemimpin sebelumnya?"

"Pemimpin sebelumnya meninggal dalam sebuah kecelakaan, atau rumor yang beredar mengatakan kalau apa yang dialami pemimpin sebelumnya bukanlah kecelakaan. Mobil yang dipakai oleh beliau disengaja mengalami disfungsi. Terserah kau mau yang mempercayai yang mana tapi jangan sampai kau mengungkit-ungkit masalah ini dihadapan RM, dia agak emosional jika membahas soal ayahnya."

Percakapan terus berlanjut dan begini rangkuman penjelasannya. Ada pembagian empat sektor dan satu dewan dalam kelompok Bangtan. Yaitu, Sektor Intelijen, Sektor Snipper, Sektor Kesehatan, Sektor Penjaga, dan Dewan Pengawas.

Sektor Intelijen, biasa juga disebut para elit—awalnya ini hanyalah bahan cemooh. Sektor ini diketuai oleh Hobie, lelaki berambut orange yang mengantarku menemui Jin tadi. Sektor Intelijen adalah tempat dimana orang-orang yang memiliki kecerdasan yang tidak biasa. V menambahkan, di sektor inilah RM dan Jin juga berada. Pada dasarnya tugas yang diemban oleh penghuni Sektor Intelijen adalah mencari informasi penting dan merancang strategi. Lebih mudahnya mereka adalah orang yang bekerja dibalik layar.

Yang kedua adalah Sektor Snipper. V dengan semangat mengatakan bahwa dialah yang dipercaya menjadi ketua Sektor Snipper saat ini. Tentu mereka yang berada di dalam sektor ini adalah mereka yang memiliki kemampuan menembak dan konsentrasi yang luar biasa.

Selanjutnya adalah Sektor Kesehatan yang dibawahi oleh Jimin. Kata V, sektor ini adalah sektor kedua yang paling diminati. Aku terkejut karena bukankah mereka yang masuk ke kelompok ini adalah orang-orang tangguh dan tidak mengenal rasa takut? Seharusnya Sektor Intelijen dan Sektor Penjaga yang akan ramai diminati. V menjawab, mereka yang sejak kecil tumbuh di kelompok ini menganggap bahwa menyelamatkan nyawa Para Penjaga adalah bentuk tindakan yang paling terhormat selain terjun ke lapangan dan menjalankan misi.

Beralih ke Sektor Penjaga yang merupakan bintang utama dari Kelompok Bangtan. Saat ini yang memegang kendali adalah Jungkook. Jumlah anggota Sektor Penjaga separuh dari total keseluruhan anggota. V mengatakan sektor ini agak istimewa karena di dalamnya berlaku sistem tingkat. Ada tiga tingkatan dalam sektor ini, tingkatan setiap anggotanya diukur melalui evaluasi bulanan yang dinilai berdasarkan kinerja mereka. Jadi memungkinan untuk siapapun untuk mengalami naik atau turun tingkat.

Keistimewaan lain dari Sektor Penjaga adalah sektor ini sederajat dengan Dewan Pengawas. Pada dasarnya mereka yang berada dalam Dewan Pengawas memiliki tugas untuk memantau seluruh anggota dan memberikan hukuman kepada mereka yang melakukan pelanggaran, juga mereka membantu Sektor Penjaga soal melatih kemampuan bela diri Para Penjaga. Ketua mereka saat ini adalah Suga.

Oh, kemudian aku tersadar, kemarin malam aku dikepung oleh petinggi kelompok ini.

Untuk menjadi anggota resmi, setiap orangnya harus mengucapkan sumpah kemudian mengatakan sektor pilihan dengan lantang. Jadi sebelum melakukan pengucapan sumpah, aku harus mengikuti beberapa tes untuk mengetahui posisi terbaik apa yang bisa kutempati.

Pada hari pertama aku menjalani serangkaian tes kesehatan, dan Jimin yang menjadi pendampingku. Kini pertanyaanku terjawab sudah. Walaupun kata V jangan pernah meremehkan kemampuan bertarung Jimin.

Setelahnya aku melakukan tes fisik di dampingi dengan lelaki—yang awalnya kupikir adalah Suga—bernama Jungkook. Aku tidak heran sih ketika Jungkook menggeleng kecewa melihat hasil tes yang kulakukan. Selama aku hidup, aku dijaga oleh puluhan ajudan yang ditugaskan untuk menjagaku sampai titik darah penghabisan dan tidak akan membiarkan nyamuk sekalipun menghisap darahku. Saat selesai, Jungkook mengantarku menemui lelaki bernama Suga. Dia akan mendampingiku melakukan tes bela diri.

"Oh, halo Princess." Sapanya. "Aku akan memberimu pelajaran mengenai rasa sakit." Kupikir itu hanyalah upaya untuk membuatku takut, ternyata aku salah.

Suga tidak main-main dengan ucapannya, dia menerjangku tanpa ampun. Pada awalnya aku bisa menghindar dari serangan yang ia berikan, mengandalkan pelajaran yang Brian berikan secara diam-diam untuk mempertahankan diri jika terjadi situasi di luar kendali. Tapi tentu saja itu tidak cukup untuk menandingi kemampuan bela diri seorang ketua Dewan Pengawas.

Mungkin aku akan benar-benar tamat jika V dan Jungkook tidak datang untuk menarik Suga yang akan menendang kepalaku. Untuk pertama kalinya aku merasa ketakutan ketika melihat matanya yang terlihat tajam dan penuh amarah. Seakan aku telah melakukan sesuatu yang tidak termaafkan.

"Hyung! Sadarlah! Kau hampir membunuhnya." Aku mendengar Jungkook diantara dengungan yang terjadi pada telingaku.

Sementara itu V membantuku bangkit. "Berusahalah untuk tetap sadar, Wen. Bertahanlah."

Jimin sendiri yang menanganiku dibantu dengan beberapa asistennya. Sama seperti V, Jimin menyuruhku berusaha sekuat mungkin untuk tetap sadar. Lelaki itu terus mengajakku membicarakan hal-hal baik seakan mataku tidak akan pernah terbuka lagi jika aku menutupnya. Disana aku melihat sendiri benang menari-nari menembus kulitku. Baru beberapa hari berada dalam kelompok ini saja aku sudah sekarat.

Setidaknya aku hanya mendapat beberapa jahitan, lebam di wajah, dan beberapa tulang yang retak. Setidaknya. Mendengar bagaimana Jimin mengatakannya tanpa beban membuatku tidak sanggup lagi memberikan komentar apapun.

"Boleh aku tidur?" Tanyaku sebelum Jimin keluar. "Kepalaku pusing sekali."

"Istirahatlah, Nona. Semoga cepat sembuh, kau tidak seburuk itu kok untuk ukuranmu."

Tidak butuh waktu lama untuk membuat mataku terpejam. Tidak tahu aku hanya berhalusinasi atau hanya sekedar mimpi, aku melihat Suga duduk di dekat ranjang rawatku. Menatapku yang terbaring akibat ulahnya.

———

Hallo! Mau ucapin makasih sama kalian yang baca works ku yang satu ini. Actually ini tuh awalnya cuma mau dijadiin oneshot, cuman ya kebablas aja gitu tiba-tiba udah 6k+ words. So, gimana menurut kalian? Hehehe maafkan kalau sedikit tidak jelas dan agak kacang. Kritik dan saran kuterima loh!.

Mau bilang maaf ya kalau works ini agak slow update karena besok udah mulai kuliah lagi:(. Cuman aku akan usahain update setidaknya satu part setiap minggungnya. Format story ini tuh aku selalu double update gitu, satu part ceritain apa yang sedang terjadi dan part yang lain ceritain masa lalu. Dan meskipun pelajaran yang dipelajarin lebih sedikit, tapi tugas kuliah ampun-ampunan:(. Jadii maaf banget kalau slow update yaa. Buat besok yang udah mulai kuliah lagi, semangat ya!.

See ya on next chapter!

- Frea

GreenlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang