Keesokan harinya setelah sarapan, aku kembali ke unit kesehatan seperti apa yang Jimin katakan sebelum meninggalkanku di sebuah ruangan yang akan kusebut sebagai kamarku.
"Kau meminum obat yang kuberikan dengan rutin kan?" Jimin terus-terusan menanyakan ini-itu sambil mengganti perban-perban yang ada di tubuhku.
Dan aku akan menjawabnya dengan singkat. "Iya, Dok."
Kuakui apa yang dikatakan V benar. Jimin yang kulihat saat pertama tidaklah sama dengan apa yang kulihat sekarang. Ia tersenyum mendengar ledekanku, tidak lagi memeringati untuk menjaga mulut.
"Jadi kau akan tetap bergabung dengan Intelijen?"
Oh, tampaknya mereka semua tahu. "Tampaknya tidak ada pilihan lain. Dulu kau bagaimana Jim?"
"Aku ya?" Jimin tidak langsung menjawabnya, ia bangkit dari kursinya dan mengambil sesuatu dari laci penyimpanan. "Sejak kecil aku setengah mati ingin menjadi Penjaga. Namun kadang kala kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan bukan?"
"Boleh tahu kenapa?"
"Sebenarnya hasil tesku adalah Sektor Penjaga dan Kesehatan. Alasanku tidak memilih apa yang kuinginkan adalah pada saat itu Sektor Kesehatan mengalami kekurangan sumber daya."
"Jadi kau memutuskan untuk mengalahkan egomu?"
Jimin mengangguk dan menatapku sebentar. "Ini adalah rumahku, Nona. Mungkin kau belum mengerti tapi kami menganggap satu sama lain sama-sama berharga, seperti keluarga."
"Tampaknya aku sudah cukup menyita perhatian kalian ya."
"Ah ya, kau akan selalu menarik perhatian kami. Bayangkan saja menyimpan anak perempuan rival? Kau harus tahu para elit sudah mati-matian berpikir bagaimana berada sejauh mungkin dari radar ayahmu."
"Dia memang benar-benar buruk. Omong-omong apa kau tahu kabarnya?"
"Mulai merindukan rumah?"
"Tidak, aku hanya penasaran. Hanya ingin memastikan kalian masih belum diusik."
"Sejauh ini kita aman dan sepanjang kau tidak berulah sepertinya keadaan akan baik-baik saja."
"Jimin panggil aku Wendy, jangan sebut aku Nona lagi. Kau bukan ajudan ayahku."
"Oh kau memutuskan menggunakan nama yang dibuat si idiot satu itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Greenlight
Fanfiction[Completed] Son Seungwan dikurung selama hidupnya. Pada hari ulang tahunnya yang ke-22, Seungwan sudah menyusun dan menyiapkan segalanya dengan matang. Namun, hal diluar dugaan terjadi. Seungwan justru masuk ke dalam 'penjara' lainnya.
