and i want to scream the truth

656 132 4
                                        

"Kemana lagi Mister Choi?" Tanyaku heran ketika melihat Suga memasuki ruang latihan.

"Jangan heran kalau kau akan sering melihatku kedepannya. Mister Choi sudah tua. Kau perlu rutin berlari supaya napasmu panjang."

Jika sebelumnya kami berlari menuju pusat kota, Suga membawaku ke daerah ketepian kota Turman yang sepi dan banyak berdiri bangunan kosong tidak terpakai. Entah seberapa jauh kami berlari, sepertinya cukup jauh karena dadaku terasa benar-benar terbakar dan sudah pasti besok pagi kakiku akan kaku untuk digerakkan.

Tepat pada saat memutuskan berhenti sebentar untuk menormalkan laju napasku, mungkin aku yang sudah tidak sadar dengan keadaan sekitar karena terlalu lelah, sesuatu menghantam bagian belakang kepalaku cukup keras. Namun sebuah tangan dengan sigap menahan badanku sebelum menyentuh tanah. Pandanganku kabur dan diperparah dengan rasa sakit yang hebat.

"Saatnya pulang, Wan."

Tanpa perlu menunggu fokus pandanganku kembali, hanya dengan mendengar suaranya aku sudah bisa tahu. "Brian?"

"Maaf aku harus melakukan ini. Ini demi kebaikanmu Seungwan."

Aku mencoba untuk memberikan perlawanan namun Brian terlalu kuat. "Jangan lakukan ini padaku, Bri."

Sekali lagi, kepalaku dihantam untuk membuatku sepenuhnya tidak berdaya.

"Dari awal mungkin kau salah membuat pilihan, Princess."

———

Ini dia akhir dari part flashback yang ada di part pertama. Untuk part selanjutnya alurnya bakalan terus maju ya. Whiches, tamatnya sebentar lagi:d. Mau ucapin makasiih banyak buat kalian yang udah sempetin baca story ini sampai sini. It means a lot to me!. See ya on next chapter!

- frea

GreenlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang