Brian mengabulkan permintaanku. Keesokan paginya aku terbangun dengan melihat beberapa pilihan pakaian 'layak'. Aku benar-benar akan menemui Ayah, meskipun aku tidak tahu harus mengatakan apa kepadanya nanti. Hanya saja aku ingin melihat dengan mata kepalaku sendiri untuk memastikan bahwa dia masih hidup. Ya, meskipun aku bisa saja mendapat tamparan atau pukulan setelah menciptakan kekacauan. Dan mungkin aku akan mencoba membujuknya tidak memberikan takhtanya padaku, mengakhiri konflik yang ada, yang lagi-lagi harus melibatkanku. Sungguh, kenapa nasibku begitu malang.
Namun tepat sebelum aku dan Brian keluar dari kamar. Park Jimin masuk dan membuat Brian keluar dengan alasan aku harus tetap melakukan pemeriksaan sebelum pergi.
"Apa yang akan kau lakukan?"
"Bukan urusanmu."
Jimin tampak kesal, tangannya sedikit mengepal terlihat ingin memukul sesuatu. "Ya Tuhan Wen, jangan lakukan hal gila."
"Gila?" Sebenarnya apa sih yang ia bicarakan?
"Kau akan menemui ayahmu kan?"
"Ya. Lantas kenapa?"
"Lantas kenapa? Disaat situasi seperti ini kau mau bertemu dengan ayahmu?"
"Park Jimin apa yang kau tahu?"
"Aku tahu segalanya!" Nadanya sedikit meninggi kemudian tangannya meraih sesuatu dari saku jas putihnya. "Ini. Pegang ini! Aku akan melakukan hal gila jika kau berani meninggalkan benda ini."
Jimin memberiku sebuah benda berbentuk kubik berukuran kecil. Jimin baru saja memberikan sebuah alat pelacak untuk kubawa. Aku menghela napas panjang, mengingat bagaimana paniknya Jimin barusan merupakan sebuah pertanda bahwa hari ini akan terasa sangat panjang. Namun aku tetap memilih untuk menghadapinya ketimbang harus mendekam seperti orang bodoh. Aku masih belum mendapatkan kebebasan yang seharusnya kumiliki sejak dulu. Apapun bentuknya aku tetap harus mendapatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Greenlight
Fanfiction[Completed] Son Seungwan dikurung selama hidupnya. Pada hari ulang tahunnya yang ke-22, Seungwan sudah menyusun dan menyiapkan segalanya dengan matang. Namun, hal diluar dugaan terjadi. Seungwan justru masuk ke dalam 'penjara' lainnya.