her balaclava is starting to chafe

2.2K 286 4
                                        

Hal pertama yang ditangkap oleh netraku adalah langit-langit ruangan yang tampak asing. Kepalaku masih terasa pusing tapi tidak sehebat sebelumnya. Aku bisa merasakan ada benjolan disana. Seharusnya aku marah dengan Brian karena memukul kepalaku dengan balok kayu, apakah aku seliar itu sampai harus dilumpuhkan dengan cara kekerasan?. Mungkin iya. Namun aku tidak akan pernah menyangka Brian akan bertindak sejauh itu.

"Seungwan."

Fokusku teralih kepada Brian yang duduk di pinggir ranjang. Menggenggam tanganku yang sedang diinfus. Ruangan ini terasa sangat dingin. Dindingnya dicat bewarna putih polos, tidak ada barang-barang elektronik hanya ada furnitur kayu, dan juga jendela yang diluarnya telah dipasang besi penghalang.

"Aku ada dimana?" Tapi sebenarnya aku tahu dengan jelas.

"Seungwan, tenanglah." Brian menahan pundakku dan mendorongku untuk kembali berbaring. "Kau akan baik-baik saja."

"Brian, jangan seperti ini. Aku janji tidak akan melakukan apapun. Brian bawa aku pulang."

"Ini hanya untuk sementara Seungwan, percaya padaku. Aku melakukan ini untuk menutupi apa yang kau lakukan. Ayahmu akan marah besar jika tahu apa yang sebenarnya terjadi."

"Pembohong!" Sentakku. "Apa tujuanmu sekarang? Kau mau aku jadi benar-benar gila? Bawa aku pulang sekarang!. Aku tidak mau ada disini."

"Tidak sekarang, ini yang terbaik Seungwan."

"Keluar."

"Seung—"

"Keluar! Jangan temui aku lagi!" Aku menepis tangan Brian ketika ia akan meraihku. "KELUAR!"

Kedua bola mata Brian yang berair adalah hal terakhir yang kulihat dari lelaki itu karena setelah itu aku tidak pernah mau menemuinya lagi. Ah, seharusnya aku benar-benar meledakkan kepalaku selagi bisa.

GreenlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang