Arsyilla pun menarik Elvan sampai ke kamarnya. Sesampainya di sana, pandangan Elvan pun menyapu setiap sudut kamar dan pandangannya mengarah pada bingkai-bingkai mini, yang berjejer indah di kamar bernuansa pink dengan paduan gambar tedy bear pada wallpaper dindingnya itu.
Beberapa detik kemudian, pandangannya pun kian intens pada salah satu bingkai di sana.
"Om, tuh mainan Cilla." ucap Arsyilla sambil menunjukkan box mainannya yang tersusun rapih disudut ruangan itu pada Elvan.
Arsyilla pun meninggalkan Elvan yang masih ditempatnya, lalu membuka box mainannya. Mencari-cari mainan yang akan di mainkannya bersama Elvan.
Sementara Elvan terlihat mencoba mendekat kearah jejeran bingkai foto itu, lalu mengambil salah satu bingkai foto yang sejak tadi mencuri perhatiannya.
Elvan pun menatap foto itu cukup lama, foto seorang pria tengah tertawa renyah bersama seorang batita dalam gendongannya.
"Apa ini ayahnya Arsyilla?" gumamnya Menerka-nerk sosok dalam foto itu.
💘 Cinta Yang Beda 13 💘
"
Itu mas Faris, ayahnya Arsyilla" ucap seseorang yang tiba-tiba datang dari arah belakang. Ya, seseorang itu adalah Nabilla. Tak lama sejak kedatangan Elvan di kamar Arsyilla, Nabilla datang menyusul dan mendapati Elvan tengah berada diantara jajaran bingkai foto itu.
"Jadi ini ayahnya Arsyilla?" Elvan pun memutar tubuhnya ke sumber suara.
"Suamimu?" Nabilla pun membulatkan matanya, kaget. Saat mendengar kata terakhir yang terlontar dari mulut Elvan, bahkan tak ada jawaban apapun dari Nabilla.
"Lalu perempuan berhijab ini? Jadi selama ini kamu sudah berhijab?" tanyanya lagi. Dan lagi-lagi Nabilla terdiam.
Kini Elvan terlihat menunjukkan sebuah bingkai foto, yang tengah dipegangnya. Sebuah bingkai foto, yang didalamnya terdapat foto seorang gadis berhijab. "Nabilla?"
"Iya El? Iya, eh bukan. Bukan." Nabilla terlihat binggung dengan pertanyaan yang Elvan lontarkan.
"Lalu?"
"Dia.. dia, dia Nadilla... Dia, dia.."
"Nadilla?"
"Kami kembar,"
"Maksud kamu apa?" tanya Elvan binggung.
"Aku sama Nadilla, kita kembar identik, makanya muka kita mirip banget." balas Nabilla yang kemudian mengambil alih bingkai foto itu dari tangan Elvan. "Dan dia.."
"Om..om, kita main gelembung yukk! Pasti selu.." ajak Arsyilla yang tiba-tiba datang dan memotong pembicaraan mereka, gadis kecil itu terlihat menarik-narik lengan Elvan.
Elvan melirik kearah Nabilla, lirikkan matanya seolah-olah meminta ijin pada Nabilla untuk mengikuti kemauan gadis kecil itu.
"Sayang om Elvan kan cape, abis pulang dari rumah sakit. Besok lagi ya sayang,"
"Gak mau, mau sekalang!" rengek Arsyilla.
"Yaudah, yukk! Tapi mainnya di luar ya, jangan di dalam rumah." usul Elvan yang terlihat sedikit membungkukkan tubuhnya, menyamakan tingginya dengan gadis kecil itu.
"Ayoo! Kita ke taman aja, ayoo om! Ayoo Ndaa!"
Arsyilla pun menarik Elvan dan Nabilla keluar berbarengan.
***
"Silla main gelembungnya sendiri dulu ya, om mau ke bunda Silla sebentar." pinta Elvan memberi pengertian, seraya mengarahkan pandangannya pada Nabilla yang duduk mengawasi mereka, dari salah satu bangku taman.
"Iya om," Elvan pun perlahan mengarah ke Nabilla dan duduk disamping Nabilla, di bangku yang sama dengan Nabilla.
"Aku gak nyangka, Arsyilla aktif juga ya anaknya." Elvan menyandarkan punggungnya pada senderan bangku taman.
"Maafin Arsyilla, kalau dia terlalu manja apalagi maksa kamu." ucap Nabilla tanpa mengalihkan pandangannya dari Arsyilla. "Mungkin selama ini, Arsyilla ngerasa kehilangan sosok Ayahnya. Makanya dia berprilaku seperti itu."
"Kalau boleh aku tau, Ayahnya Arsyilla dimana sekarang?" tanya Elvan ragu. Ia sedikit mencuri pandangan ke arah Nabilla, memastikan bahwa ia tidak salah bertanya apalagi soal Ayahnya Arsyilla.
"Kerja," jawab Nabilla sembari memejamkan matanya sejenak, lalu melanjutkan ucapannya. "Diluar negeri."
"Pantas aku tidak pernah melihat suamimu di rumah," Nabilla terlihat mengalihkan pandangamnya pada Elvan dan hanya tersenyum tipis, lalu dengan cepat ia membuang pandangannya kearah lain.
***
Tok.. Tok.. Tok..
"Assalamualaikum," suara seseorang tiba-tiba terdengar dari arah teras, berbarengan dengan ketukan pintu beberapa kali.
"Walaikumsalam.." Maryam pun membuka pintu rumahnya agar dapat memastikan siapa yang datang. Ia membulatkan matanya, saat mengetahui siapa tamu yang telah mengetuk pintu rumahnya itu.
"Faris?"
Laki-laki itu membuka kaca mata hitamnya yang sejak tadi bertengger ditulang hidungnya. "Ibu apa kabar?" sapanya pada Maryam, lalu meraih jari-jari tangan Maryam untuk di ciumnya, memberi salam penuh hormat padanya.
"Baik." Maryam menatapnya tak percaya, ia terlihat memperhatikannya dari atas sampai kebawah sosok didepannya itu.
Jika dilihat-lihat, laki-laki itu masih sama seperti terakhir kali ia melihatnya. Terlihat ia memiliki tubuh kekar, dengan rambut tertata rapih dan matanya pun terlihat agak sipit. Soal penampilannya? Jangan ditanya, penampilannya sangat modis. Dengan kemeja putih yang dimasukkannya, hingga menampakan sabuknya dengan logo terkenal di Malaysia, serta celana jins seperti pada umumnya.
"Ayo nak Faris masuk,"
"Arsyilla mana bu?" tanya Faris, begitu Maryam mengajaknya masuk kedalam rumahnya.
"Arsyilla?"
"Iya, Aku kangen sama princess kecilku."
To be continue!
Tasikmalaya, 12 Februari 2018
Gimana? Pendek ya? Wkwkwk.. Maaf ya, soalnya kl ditambah nanti binggung di cutnya TBC nya sampao mana, wkwkwk.. Penasaran? Tunggu selanjutnya, akan tau semuanya teka-tekinya, yang penasaran bisa vote biar aku tau kalian nunggu ini 😴😓
Gak apa-apa di baca Jug seneng kok 😎😊Ada yang bisa ilustrasiin sosok Faris seperti apa??
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Beda [END]
Spiritual'Love Story' -karena cinta memiliki jalan dan ceritanya masing-masing. Lalu bagaimana jika kalian dihadapi dengan kisah cinta yang berbeda. Ini bukan sekedar pasangan yang baik, hanya untuk pasangan yang baik. Seperi kata Allah dalam Al Quran sura...