20 -Masa Lalu

8.1K 511 4
                                    

***
Jangan lupa vote sama komentarnya yaaa, selamat membaca semuaa..

***

Dengan sedikit keraguan, Al mulai menceritakan kejadian yang terjadi beberapa tahun lalu. Kejadian yang tidak Elvan tahu pasti, kejadian dimana Al kehilangan cintanya hanya dengan sebuah kesalahan. Kesalahan terbesar yang berhasil merusak rencana indahnya dengan wanita yang dicintainnya.

Selama ini yang Elvan tau, bahwa Al gagal menikah, hanya itu yang ia tau. Karena saat itu, Elvan masih tinggal di Bandung dan belum menetap di Jakarta.

💘 Cinta Yang Beda 20 💘

"Maaf om, tante, Nabilla, Nadilla, mas Faris kalau ke datangan saya berserta keluarga menganggu om sekeluarga."

Ucap salah seorang laki-laki membuka pembicaraan, saat setelah Roy, sang pemilik rumah mempersilahkan para tamunya duduk. Di pandangnya satu persatu sang penghuni rumah, berbarengan dengan menyebutkan nama mereka masing-masing.

"Tidak sama sekali, nak Bayu. Justru kami merasa tidak enak, karena penyuguhannya kurang maksimal." Roy terdengar merendah, menatap lawan bicaranya yang juga sedang menatapnya.

Bayu -seseorang yang Roy sebut namanya itu- terlihat mengalihkan pandangannya kearah dua orang yang tadi datang bersamanya, menatap mereka secara bergantian.

"Sebenarnya kedatangan saya bersama Mami dan Papi bermaksud untuk melamar putri om, Nabilla."

"Iya, pak Roy. Kami datang untuk menemani anak kami, untuk menyampaikan niat baiknya pada nak Nabilla." sambung Zainal, papinya Bayu.

"Alhamdulillah," gumam Maryam buka suara dan kemudian menatap sang anak yang terlihat menundukkan kepalanya. Maryam yakin, anaknya itu pasti sedang tersenyum bahagia dibalik tundukkan kepalanya.

"Kalau saya sih tergantung anak saya, Nabilla." Roy berkomentar sambil menatap laki-laki yang baru saja mengutarakan niat baiknya kepada sang anak, lalu mengarahkan pandangannya pada Nabilla yang masih menundukkan kepalanya.

"Gimana nak?" ucapnya lagi yang membuat Nabilla reflek mengangkat kepalanya.

"Gi.. Mana maksud.. Abi?" Nabilla terdengar gugup menjawab pertanyaan Roy.

"Gimana, apa kamu terima lamarannya nak Bayu?" Roy memperjelas pertanyaannya.

"Abi hanya berharap, kamu bisa secepatnya mendapatkan pendamping seperti Nadilla." ucapnya lagi penuh harapan.

Gadis berambut hitam itu terlihat mengangguk mengiyakan. "Nabilla mau, Bi. Nabilla mau menerima lamarannya Bayu."

"Syu-"

"Tidak, Alvin tidak boleh menikahi perempuan itu."

Sebuah suara tiba-tiba menghentikan percakapan mereka. Semua orang yang berada di ruang tamu pun langsung mengarah ke sumber suara. Dilihatnya seorang perempuan telah memasuki rumah dan mendekat ke arah mereka.

"Saya mau Alvin bertanggung jawab,"

"Kamu siapa? Apa maksud kamu?" selidik Roy yang kemudian bangun dari duduknya.

'Luna,' Bayu membatin, sambil ikut bangun dari duduknya. Pandangan Bayu masih tak lepas dari perempuan itu.

Sementara perempuan itu hanya tertawa sinis, mendengar pertanyaan Roy yang seperti tengah mengintrogasinya.

Cinta Yang Beda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang