Sebelum lanjut, jangan lupa vote sama komennya ya teman-teman. Jangan hanya jadi silent read yaa.. Makasihh..
🌾🌾🌾
"Kenapa kamu berbicara seperti itu pada nak Elvan?" tanya Maryam.
"Berbicara apa Umi? Emangnya Nabilla salah berbicara apa sama Elvan, Umi?"
"Soal Silla."
"Soal Arsyilla? Nabilla rasa, Nabilla gak salah ngomong Umi. Nabilla cuma ngomong apa yang sebenernya Umi, selama ini emang Nabilla gak pernah ceritain soal Arsyilla sama siapapun Umi. Dan Nabilla mau semua orang menerima Arsyilla sebagai anak Nabilla Umi, tanpa harus mengungkit semuanya." ungkap Nabilla dengan nada lirih.
"Iya sayang, maafkan Umi nak." balas Maryam sambil mencoba mendekap Nabilla dari arah samping.
'Sampai kapan kamu mau menutup diri kamu nak? cuma kamu anak umi sekarang, harapan Umi.' ucap Maryam membatin.
💘 Cinta Yang Beda 06 💘
Nabilla POV
Cup..
Aku pun mendaratkan bibirku pada puncak kepala malaikat kecilku, yang sejak tadi sudah tertidur pulas dengan memeluk boneka kelinci kesayangannya.
"Arsyilla tidur ya nak," ucapku sambil membelai anak rambut malaikat kecilku.
"Sampai kapanpun, bunda akan sayang sama Arsyilla." Pandanganku tak lepas dari wajah polosnya. Entah kenapa, setiap memandangnya aku merasa tenang dan damai. Rasanya sama, seperti aku menatap kamu, Nadilla.
Aku pun mengalihkan pandanganku pada sebuah bingkai foto, di samping ranjang dimana malaikat kecilku tertidur. Ya, bagiku sekarang Arsyilla adalah malaikat kecilku.
Aku mengambil bingkai foto tersebut dan melangkah ke sebuah pintu menuju balkon kamar.
"Nad, seharusnya kamu di sini Nad. Seharusnya kamu nemenin aku Nad, nemenin Arsyilla." gumamku sambil mengusap foto seseorang dalam bingkai tersebut, foto seorang wanita yang terlihat mirip denganku.
Dari balkon kamar, aku memandang langit yang saat itu hanya di hiasi oleh beberapa bintang dari atas sana. Pandanganku kosong, seperti tengah mengingat sesuatu.
"Nadilla kenapa kamu pergi ninggalin aku, Nad?" gumamku lagi dengan pandangan yang masih mengarah kearah langit, sementara tanganku masih mengenggam erat bingkai foto tersebut. Tanpa terasa, butiran air matanya jatuh begitu kenanganku bersama Nadilla muncul dalam ingatanku.
"Illa.."
'Suara itu? Suara yang selalu aku kangenin setiap malam di kamar ini, suara kamu Nadilla. Tapi mana mungkin kamu ada disini.' Pikirku yang mencoba menepis apa yang ku dengar.
"Ini aku Illa," Dengan ragu, aku membalikkan tubuhku mengarah pada suara itu, suara yang sejak tadi muncul dari belakangku.
Kutatap seseorang dihadapanku itu. Aku seperti tengah bercermin di depan cermin, saat melihat dia dihadapanku. Bedanya, dia mengenakan hijab putih. Mukanya terlihat bersinar dan damai tanpa beban. Ya, dia Nadilla. Kembaranku. Kami berdua memang mirip, orang-orang bilang kita layaknya buah pinang dibelah dua.
"Nadilla? Ini bener kamu?" tanyaku yang dengan ragu mulai melangkahkan kakiku mendekatinya.
"Iya ini aku, Nadilla." aku pun langsung mendekap sosok dihadapanku.
"Nad, aku kangen banget sama kamu. Kenapa kamu pergi Nad?" ujarku dengan masih memeluknya.
"Illa, aku seneng banget ngeliat perkembangan anak kita. Sekarang, dia tumbuh menjadi gadis kecil yang cantik."
"Nad, aku.."
"Kamu gak usah khawatir, aku selalu ada dideket kamu. Didekat gadis kecil kita, kamu harus percaya itu. Dan kamu gak usah khawatir, soal permintaan aku untuk kamu bersama mas Faris. Aku yang salah, karena dulu terlalu maksa mas Faris untuk ikutin ke mauan aku. Aku yakin, sebentar lagi akan ada laki-laki baik yang Allah kirim buat kamu."
"Tapi Nad, gimana kalau dia sama dengan Bayu?" tanyaku lirih.
"Insyaallah, Laki-laki yang baik untuk wanita yang baik juga. Sama seperti kamu, kapan kamu mau berhijrah La? Mantapin hati kamu, untuk berhijrah La. Ketika kamu mendekatkan diri pada Allah, Allah juga akan mendekatkan kamu dengan jodohmu."
"Aku harus pergi, aku titip Arsyilla sama kamu. Jaga dia seperti kamu menjaga diri kamu sendiri ya,"
"Tapi Nad, kamu mau kemana?"
"Aku pamit. Assalamualaikum,"
"Nad, Nadilla. Nad, Nadilla."
***
Author POV
"Nad, Nadilla. Nad, Nadilla.." gumam Nabilla dalam tidurnya.
"Astagfirullah, aku cuma mimpi ternyata. Tapi tadi, berasaa nyata kalau.. Ah, Nabilla namanya juga bunga tidur pasti terasa nyata." ucap Nabilla sambil mencoba mengatur napasnya dan meyakinkan dirinya sendiri kalau tadi hanyalah bunga tidur.
"Iya Nad, aku mau. Insyaallah, Allah telah memberikan hidayahnya lewat kamu. Dan kamu gak perlu khawatir, aku akan selalu menjaga Arsyilla dan membuat dia bahagia, sama seperti namanya." Nabilla pun membelai lembut rambut Arsyilla yang tengah tertidur disampingnya.
"Lebih baik aku sholat tahajud, siapa tau hati aku jadi tenang setelah sholat."
Nabilla langsung bergegas turun dari ranjangnya untuk menuju ke kamar mandi yang berada disudut kamar Arsyilla. Ya, lagi-lagi Nabilla tertidur di kamar Arsyilla.
To be continue!
Tasikmalaya, 24 Januari 2018
![](https://img.wattpad.com/cover/135415225-288-k112650.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Beda [END]
Spiritual'Love Story' -karena cinta memiliki jalan dan ceritanya masing-masing. Lalu bagaimana jika kalian dihadapi dengan kisah cinta yang berbeda. Ini bukan sekedar pasangan yang baik, hanya untuk pasangan yang baik. Seperi kata Allah dalam Al Quran sura...