Harap tetap bijak dalam memilih bacaan ya teman-teman semua. Wkwk.. Tetap jangan lupa votenya yaa, makasih semuanyaa yang sudi mampir dilapak aku ini.
🌾🌾🌾
"Tapi Van, gue kok jadi curiga ya. Jangan-jangan dia itu punya masalalu yang buruk. Makanya dia nutup diri ke kita," Gue langsung menatapnya sinis, saat Aldo selesai menyampaikan analisa-analisanya yang kadang jatohnya malah gosip.
"Apaan sih lu, jangan suudzon ah, gak baik. Mending kita sholat dzuhur berjamaah, keburu mulai sholatnya. Lagian gue harus balik lagi ke IGD, kasian yang disana pasti membutuhkan bantuan gue." ucap gue dengan pedenya dan kemudian langsung melanjutkan langkah gue mendahului Andra.
"Ihh, jiji banget dengernya gue. Pede sangattt kau ini!" balas Andra yang kemudian berlari kecil menyusul gue.
💘 Cinta Yang Beda 02 💘
Author POV
"Van, gue lapar nih. Makan dulu yuk sebelum kita balik ke ruangan." bisik Andra, setelah mereka selesai melaksanakan sholat berjamaah dan mendengar sedikit ceramah dari sang imam.
Elvan pun melirik jam tangannya sekilas, sebelum akhirnya ia menjawab tawaran Andra. "Gak deh Ndra, nanti aja belum lapar gue."
"Biasa banget lu, yaudah deh gue duluan ya. Laper soalnya, assalamualaikum." pamit Andra yang langsung bangun dari duduknya dan bergegas keluar dari masjid.
"Walaikumsalam." Elvan memandang kepergian Andra keluar dari masjid.
"Assalamualaikum Nak," Seseorang menyapanya dari arah belakang, menyentuh pundak Elvan.
"Eh, walaikumsalam pak usatad." balas Elvan sambil berjabat tangan penuh hormat pada seseorang yang tadi sempat dipanggilnya ustad itu.
"Nak ini yang magang di Rumah Sakit depan?"
"Iya pak ustad,"
"Alhamdulillah, saya senang. Masih ada anak muda yang bisa menyeimbangkan antara dunia dan akhiratnya."
"Insyaallah pak ustad, saya minta doanya semoga bisa selalu istiqomah."
"Amin, saya doakan semoga nak ini bisa selalu istiqomah."
"Oya pak ustad, saya mau tanya soal apa yang tadi bapak sampaikan?"
"Silahkan, mau tanya apa?"
"Pak Ustad kan tadi bilang, 'at-thoyyibin li thoyyibat' orang-orang yang baik itu ketemunya dengan yang baik. Jadi gimana kita ngebayangin calon pasangan kita, maka kita harus memulai dari diri kita dulu untuk menjadi seperti itu. Bukan begitu pak ustad?"
"Iya, nak tepat sekali apa yang nak ini ucapkan." jawabnya membenarkan apa yang Elvan katakan.
"Lalu bagaimana jika jodoh kita atau pasangan kita bukan orang baik atau tidak sesuai dengan diri kita?" Elvan pun melanjutkan pertanyaannya. Sementara Pak ustad terlihat tertawa pelan mendengar pertanyaan yang diajukan Elvan padanya.
"Nak sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menetapkan takdir-takdir yang pasti. Tidak berubah dan tak berganti. Al-jaza min jinsil amal “Balasan akan didapat sesuai dengan amal perbuatan”. Orang yang berbuat baik, akan mendapat balasan kebaikan. Dan orang yang berbuat jahat, akan mendapat balasan yang sesuai dengan apa yang dilakukannya."
Pak ustad pun merangkul Elvan, lalu melanjutkan ucapannya. "Memang ada pengecualian, ada juga orang baik, sholeh tapi pasangannya tidak. Nah ini pengecualian, gak semua terjadi. Yang banyak terjadi justru yang baik ketemu yang baik, yang tidak baik ketemu yang tidak baik. Atau yang baik ketemu dengan yang tidak baik, kemudian menjadi ujian buat dia atau menjadi rahmatan bagi dia kemudian orang itu menjadi baik. Intinya nak, perbaiki diri kita. Kalau kita ingin mendapatkan yang terbaik."
"Baik pak ustad, makasih atas jawabannya. Insyaallah, pak."
"Sama-sama nak, saya senang bisa membantu menjawab kegelisahan nak ini."
"Astagfirullah, saya lupa pak. Saya harus kembali ke rumah sakit." ucap Elvan, saat melirik jam tangannya.
"Maaf sekali, bukannya tidak sopan tapi saya buru-buru pak, saya permisi. Assalamualaikum," sambungnya yang kemudian berjabat tangan dengan pak ustad dan bergegas pergi.
"Walaikumsalam."
"Win. Di ruang tindakan ada anak kecil kayaknya pendarahan deh, Soalnya darahnya banyak banget. Lu belum ambil kasuskan? Bisa tuh diambil kasus," bisik seorang gadis berseragam putih kepada gadis lain yang juga menggunakan seragam yang sama saat Elvan baru memasuki pintu IGD.
"Serius banyak banget? Aduhh, jujur gue masih agak pusing kalau harus liat banyak darah." balas seseorang dihadapannya.
"Sekarang pasiennya dimana?" Sergah Elvan dengan antusias kepada dua orang yang kini ada dihadapannya.
"Di ruang tindakan dok," jawab salah seseorang berseragam putih-putih yang dihampirinya.
"Baiklah, kalian mau ke sanakan? Sebentar saya mau ambil jas sama stetoskop saya." ucap Elvan yang langsung bergegas menuju meja dimana ia meletakkan jas dan stetoskopnya, sebelum akhirnya ia menuju ke ruang tindakan.
To be continue!
Tasikmalaya, 18 Januari 2018
Gimana? Pendek ya? Insyaallah bagian ini bisa diambil ilmunya ya, kita disini sama-sama belajar. Yukk banyakin baca, apalagi bisa saling menghargai karya orang lain. Kalau ada masukkan silahkan tulis di kolom komentar yang sudah disediakan pihak dunia oren ini, agar dapat dimanfaatkan dengan baik.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya, jangan hanya jadi pembaca gelap. Wkwk.. Makasihhh 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Beda [END]
Espiritual'Love Story' -karena cinta memiliki jalan dan ceritanya masing-masing. Lalu bagaimana jika kalian dihadapi dengan kisah cinta yang berbeda. Ini bukan sekedar pasangan yang baik, hanya untuk pasangan yang baik. Seperi kata Allah dalam Al Quran sura...