"Gak La, apa yang terjadi bukan salah siapapun. Karena Allah selalu punya rencana dalam setiap ketentuannya, apa yang kita pikirkan buruk belum tentu benar-benar buruk. Saat kita merasa kehidupan kita hancur, bisa jadi ada kehidupan yang lebih indah yang Allah siapkan dengan ridhonya." Nadilla meraih pundakku, mengarakan tubuhku kearahnya hingga mataku dan matanya bertemu.
"Sebelum kamu menuntut ke adilan Allah, kamu harus tau apa arti adil itu sendiri. Apakah keadilan itu harus sama rata? Kalau keadilan yang kamu maksud seperti itu, berarti kita semua harus diciptakan sama. Dengan bentuk, ukuran, jenis bahkan nasib yang sama. Bagaimana dengan keaneka ragaman yang ada?" Nadilla menatapku dalam, ucapannya seolah-olah menghantam relung hatiku.
💘 Cinta Yang Beda 💘
"Kamu harus ingat, Ujian datang bisa karena 2 hal. Pertama, karena dosa kita yang terlalu banyak hingga Allah menghapusnya perlahan dengan ujian di dunia. Kedua, karena akan ada kejutan besar yang Allah kasih dari sabarnya kita menghadapi ujian. Dan kamu harus ingat juga, akan selalu ada pelangi setelah badai."
Nadilla terus membujukku dengan kata-katanya, berusaha menenangkan semua kegundahanku. Sementara aku hanya diam, tak ada kalimat apapun keluar dariku.
"Kamu gak perlu khawatir, apapun yang terjadi, aku selalu nemenin kamu. Kamu juga harus ingat masih ada Umi, ada mas Faris, dan sekarang kamu punya Arsyilla, kamu bisa menyayangi dia." Aku makin mendekatkan tubuhku kearahnya, lalu memeluknya. "Aku janji, aku akan menemani kamu Bil, jadi kamu gak akan ngerasa sendiri."
"Makasih. Maafin aku Nad, maaf karena aku lupa kalau aku masih punya kamu. Allah masih mengijinkan kita bersama," Aku pun akhirnya angkat bicara, setelah beberapa lama terdiam.
"Kamu harus ikhlas ya, kamu tenangin dulu diri kamu. Aku pamit ya Nad,"
"Kamu mau kemana?" aku menatapnya beberapa saat, sampai akhirnya tatapan itu buyar saat aku melihatnya tersenyum padaku.
"Kamu tenang aja, aku cuma mau mengantar mas Faris ke bandara. Soalnya ada pekerjaan yang mengharuskan mas Faris sendiri buat datang ke Malaysia," ungkapnya yang sekaligus pamit padaku, "Aku titip Arsyilla ya, jaga dia selama aku pergi."
Aku hanya mengangguk, dan membiarkannya pergi setelah ia mengucapkan salam kepadaku.
"Walaikumsalam." ucapku lirih sambil menatap tubuhnya yang mulai menghilang dari balik pintu kamar.🌾🌾🌾
"Arsyilla kenapa Umi?" aku melihat Umi tengah menenangkan Arsyilla, saat aku keluar dari kamar, setelah beberapa minggu ini aku mengurung diriku.
"Nabilla? Kamu udah mau keluar sayang?" tanyanya saat menyadari akan kedatanganku.
"Arsyilla kenapa sayang?" aku mengelus lembut puncak kepala Arsyilla yang mulai teraba rambut halusnya.
"Boleh Nabilla menggendongnya Umi?"
Umi hanya mengangguk, lalu memberikan Arsyilla kepadaku. Aku pun menerima baik Arsyilla dalam gendonganku, beberapa kali aku mencium puncak kepala malaikat kecil dalam gendonganku itu dan aku merasakan getaran yang tak biasa. Aku merasa Arsyilla bagaikan malaikat kecil yang bisa membuat aku merasakan kebahagiaan saat menatapnya.
Arsyilla Amira Faridan, nama yang Nadilla beri pada malaikat kecilnya ini. Dengan harapan malaikat kecilnya ini menjadi anak perempuan yang akan menjadi putri dengan banyaknya keistimewaan dan kebahagiaan. Begitu arti nama yang Nadilla ungkapkan padaku, saat ia mengenalkan malaikat kecilnya padaku beberapa bulan lalu. Ya, Nadillalah yang pertama kali menyebut Arsyilla sebagai malaikat kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Beda [END]
Spiritüel'Love Story' -karena cinta memiliki jalan dan ceritanya masing-masing. Lalu bagaimana jika kalian dihadapi dengan kisah cinta yang berbeda. Ini bukan sekedar pasangan yang baik, hanya untuk pasangan yang baik. Seperi kata Allah dalam Al Quran sura...