PART 11

1.8K 207 8
                                    

Mendengar perkataan Daniel barusan mambuat Joy seketika mematung. Tidak. Dia tidak akan mau melakukan itu.

Ia menatap Daniel tepat di manik mata namja rupawan itu, sorot memohon akan nafsu yang kuat dapat Joy lihat dengan jelas disana.

"TIDAK! KAU PIKIR AKU SEORANG WANITA GENIT DI LUAR SANA YANG SANGAT MENGINGINAN UANG KETIMBANG MENJAGA HARGA DIRINYA?!"

"Joy.. please." Daniel tidak bisa berpikir sehat saat ini. Ia bahkan mengabaikan amarah Joy. Ia benar-benar tidak tahan.

Mendengar itu, air mata Joy pun meluruh seketika. "Baiklah jika itu mau mu. Tapi, setelahnya aku ingin kau segera meracuniku, atau melakukan apapun yang bisa membuat aku mati seketika." Senyum yang awalnya terkembang di wajah tampan Daniel pun memudar menjadi geraman marah.

"TIDAK! Aku tidak akan melakukanya! APA KAU SUDAH GILAA!" Sorot mata dingin mulai memancar.

"Itu adalah syaratnya." Balas Joy sarkas.

Daniel menghela napas berat. "Baiklah, kau silahkan keluar dari kamarku," ya, setidaknya Daniel masih bisa menuntaskannya dengan orang lain. Dia memang gila.

BRAKK

Dengan tarikan dan dorongan kasar, Joy keluar dari kamar Daniel.

Melihat Joy yang telah pergi dari kamarnya, Daniel segera menelepon seseorang yang memang selalu bisa diandalkan disaat genting seperti ini.

"Hey dude, siapkan satu atau dua orang wanita, syaratnya seperti biasa, dan pastikan mereka bisa menaikkan hasratku hingga ke level paling atas, aku akan segea kesana,"

KLIK.

Daniel pun memutuskan sambungan sepihak dan langsung keluar dari kamarnya setelah mengganti pakaian.

Saat keluar kamar, ia sempat bertatapan dengan Joy hingga kemudian pergi begitu saja dengan perasaan yang masih berkecamuk.

Apa dia kecewa? Tapi.. sorot matanya mengatakan itu. Ah.. sudahlah.

JOY POV

"Mau kemana dia?"

"Apa dia marah padaku?" tapi kan harusnya aku yang marah, dia yang sudah semena-mena terhadapku. Sudahlah, nanti malam juga dia akan segera pulang. Ku harap begitu.

S

K

I

P

22.00pm

"Bi, apa Daniel sudah pulang?" Tanya Joy ketika selesai melakukan ritual kamar mandinya. Ia memang sempat malas mandi, hingga memilih mandi sekarang. Ia bahkan tidak memedulikan jika nantinya akan sakit atau tidak.

"Belum, Joy."

Kening Joy mengernyit, "Memangnya dia biasa pulang jam berapa?" Tanya Joy sambil mengambil sebuah apel di atas meja.

"Biasanya, Tuan Kang pulang bahkan bisa lebih malam dari ini, Joy." Jelas Bibi Sami.

"Emang dia ngapain sih, Bi? Kerjaannya banyak banget, ya? Kantornya emang jauh?" Tanya Joy beruntun yang membuat Bi Sami bingung ingin menjawab apa dan bagaimana.

"Saya juga kurang tahu, Joy." Kemudian Joy mengangguk paham.

Drrtt..Drrtt..

"Bi, Sepertinya handphone Bibi bergetar, kalau begitu aku ke kamar duluan ya, Bi. Sudah ngantuk, good night."

"Sama-sama Joy."

Setelah melihat nama yang tertera, Bibi pun segera menjauhkan diri ke arah dapur.

"Malam, Tuan. Ada apa, Tuan?" Tanya nya setelah memastikan Joy benar-benar sudah masuk kamar.

"......"

"Sudah, Tuan. Baru saja." Ucap Bi Sami sembari melirik sekilas kea rah kamar Joy yang sudah gelap.

"......"

"Baik, Tuan." Setelah panggilan berakhir, Bi Sami pun mengintip ke arah gerbang yang sudah terkena cahanya mobil sambil sesekali melihat waktu di ponselnya.

☕☕☕

HOPE YOU LIKE IT!
Terima kasih untuk yang setia meluangkan sepersekian detik waktu untuk vote dan comment cerita ini!😀

It means a lot for me :)

DON'T FORGET TO VOMENTS!

KASIH YANG MANIS-MANIS DULU DEHH..



Btw.. UDAH PADA NONTON MV BAD BOY BELUMM??

MENURUT KALIAN YANG PALING CANTIK DAN MENARIK SIAPA? KALO AKU SIHH SEMUANYA HAHAAHAAA

MY GIRL {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang