PART 21

1.6K 172 5
                                    

3 years later...

Jangan pernah salahkan Daniel jika sampai saat ini ia masih suka memikirkan Joy. Satu tahun berlalu membuatnya paham jika rasa ini bukan rasa biasa yang ia rasakan jika sedang bergairah atupun dengan ONS nya.

Rasa ini bahkan berkali-kali lipat lebih dari itu. Ya, Daniel telah mecintai Joy. Dan ia baru menyadarinya sekitar setengah tahun yang lalu. Sangat terlambat baginya untuk meminta Joy kembali dengan status yang berbeda. Bukan majikan-pelayan, tetapi sebagai teman biasa.

Bahkan Daniel juga sudah pindah rumah menjadi di daerah Busan sejak seminggu lalu. Alasannya agar dia bisa berkunjung ke rumah ibunya, dan juga.. Joy. Sampai sekarang belum ada sama sekali kabar mengenai Joy, dia bahkan tak menghubungi Daniel sama sekali sampai hari ini.

Mereka benar-benar lost contact. Daniel juga tidak tahu di mana Joy tinggal saat ini, begitu banyak rumah kos, tapi ia tidak tahu yang mana satu yang ditinggali Joy. Pernah suatu hari Daniel memiliki feeling kuat jika Joy tinggal di salah satu rumah kos yang sangat dekat dengan kampusnya. tapi nihil, lagi-lagi tidak ada yang bernama Joy disana.

Tentu saja Daniel tidak mau gegabah dengan mengecek seluruh rumah kos yang ia temui sepanjang jalan. Bukan hanya menguras tenaga, tetapi juga melelahkan pikiran dan juga anggota tubuh lain. Daniel hanya mengandalkan feeling kuatnya. Lebih baik memiliki satu informasi yang tepat dibanding mendengar 10 informasi yang bersifat masih perkiraan.  

Malam di mana Joy benar-benar pindah, disitulah Daniel mulai kembali aktif meminum minuman beralkohol. Kalau soal ONS, Daniel tidak pernah lagi memanggil mereka. Merekalah yang menghampiri Daniel kemudian memijit seluruh badan Daniel di club. 

Seperti simbiosis yang satu diuntungkan, yang satu dirugikan. Tentu saja karena Daniel sama sekali tidak menggubris permainan jalang itu.

Kenyataan pahit menghujam Daniel kali ini. Ia pun bertekat untuk melupakan Joy. Sulit memang, tapi jika dijalani pasti akan mudah dengan perlahan.

Saat pagi tadi, Daniel juga menyempatkan diri untuk mampir ke konter tempat menjual kartu, dan mengganti nomornya. Tempatnya bekerja juga sudah pindah, menjadikan posisinya sedikit turun pangkat.

Dan sekarang sudah malam hari. Sudah saatnya ia menuju ke rumahnya untuk beristirahat. Saat sudah hampir mendekati pagar, Daniel sedikit tertegun dengan pemandangan di depannya. Terlihat seorang gadis dengan rambut yang bersurau lumayan panjang di sana.

Wanita itu sepertinya lebih muda darinya. Dia memegang secarik kertas, sambil sesekali melihat rumah Daniel lalu kembali ke kertas itu.

Ada apa? Tamu?

Daniel pun langsung menyalakan penyinaran pada lampu depan mobilnya, membuat gadis itu terpekik kaget, kemudian menatap mobil Daniel.

"Siapa dia?" masalahnya, wanita itu menggunakan topi berwarna hitam, tentu saja Daniel tidak melihat wajahnya.

Saat mobil berada tepat di depan gadis itu, Daniel langsung mematikan mesin dan turun.

"Maaf, Mbak, mau cari saya?" Tanya Daniel sedikit ragu.

Tak ada jawaban sama sekali. Daniel memiringkan dan menundukkan kepalanya sedikit, karena tubuh yeoja ini yang lebih rendah darinya.
"Eummh.. Mbak?"

Ketika kepala itu perlahan akan mendongak, entah kenapa Daniel gugup.

Tidak mungkin ini dia, ucapnya dalam hati.

Dan disaat wajah itu benar-benar terlihat jelas hingga mata mereka benar-benar bertemu, barulah Daniel menyadari jika pertahanan yang sudah lama ia bangun, runtuh seketika.

"Kang Daniel."

SELANJUTNYA PRIVATE.

MY GIRL {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang