9

2.3K 522 32
                                    


Sooji meletakkan kembali cangkir kopi yang beberapa detik yang lalu sengaja ia angkat demi menyesap rasa manis dan pahitnya.

"Jadi bagaimana kelanjutannya?" Tanya Sooji lirih dengan ekor mata melirik kearah dua orang tersangka yang membuat dirinya menderita pening berkepanjangan.

"Jalan di tempat! Semuanya berada di tangan hyung ku!" Jawab pria bermata tajam yang saat ini menghembuskan napas lelah di hadapannya.

Sooji mengangguk paham. Ia terlalu paham dengan bagaimana keras kepalanya ibu dari Mingyu, wanita dengan background politik yang kental memang sangat sulit untuk di negosiasi, terlalu alot dan sulit untuk mencari cela. Apapun yang terjadi, Sooji harus segera mencari jalan agar nasib adik dan keponakannya tak terlunta lunta seperti saat ini.

Terlalu banyak misteri di dalam kehidupan keluarga Kim tersebut, sengaja atau tidak Sooji sudah terikat di dalamnya.

"Ngomong-ngomong tentang Hyung mu! Aku ingin bertanya sesuatu kepadamu?" Tanya Sooji dengan sorot mata menajam ke arah Mingyu.

Mingyu mengangguk saja, apapun yang akan di tanyakan Sooji akan ia jawab terlebih tentang kakaknya. Mingyu tak terlalu peduli dengan Myungsoo, pria itu terlalu merepotkan menurutnya.

"Mau tanya apa?" Tanya Mingyu sembari mengelusi perut Soojung yang sedari tadi diam tak berkutik karena tengah menikmati sepiring waffle dengan berbagai topping.

Sooji mendengus jengah melihat kelakuan Mingyu, bagaimanapun ia adalah mantan kekasihnya yang masih berstatus single. Tidakkah pria itu memikirkan sedikit perasaannya. Bukannya cemburu tapi sedikit iri, iri karena tak ada sosok lain yang memperlakukannya semanis Mingyu memanjaan Soojung.

"Kim Myungsoo, lelaki seperti apa?"

Mingyu mendongakkan kepala, menatap Sooji dengan sebelah alis terangkat "memangnya kenapa? Sepertinya kau tertarik padanya?" Tanya Mingyu dengan smirk kearahnya.

Sooji membuang muka dengan tangan menggosok ujung hidungnya yang tiba tiba gatal, "aku hanya penasaran. Dia pria yang aneh!"

"Kau tertarik kepada hyung ku, Bae Sooji!" Tawa Mingyu pecah, melihat bagaimana seorang Bae Sooji dibuat gelagapan karenanya.

"Jangan berbicara omong kosong, Kim Mingyu!" Sentak Sooji kesal. "Dua hari yang lalu aku bertemu dengannya secara tak sengaja! Ku pikir ada yang aneh dengan Myungsoo?" Tanya Sooji dengan alis terangkat sebelah kearah Mingyu.

Soojung yang memperhatikan dua orang mantan kekasih di hadapannya hanya menggelengkan kepala, mereka berdua sangat tak pantas jika pernah menjalin hubungan selama beberapa tahun. Keduanya terlihat seperti seorang musuh bebuyutan yang saling melemparkan granat dan menancapkan bendera perang. Terlalu sengit dan penuh stategi ketika berbicara.

Dari pada pusing dibuatnya, Soojung lebih memilih berdiam diri sembari menikmati makanan kesukaannya.

"Apa yang aneh?" Tanya Mingyu sembari menyesap ice coffe dihadapannya. "Dia memiliki trauma?" Tanya Sooji hati hati.

Mingyu membusungkan badannya lalu menyamankan punggungnya di bagian sandaran kursi cafe. "Hmmm.. bisa di katakan seperti itu."

Sooji menyelipkan anak rambut ke arah belakang telinganya, merasa semakin menarik dengan arah pembicaraannya dengan Mingyu.

"Trauma dengan cinta lamanya?" Tanya Sooji sembari menghunus pandangan Mingyu dengan manik yang semakin melebar.

Mingyu mengerutkan dahinya, merasa heran bagaimana gadis di depannya itu tahu tentang aib yang selama ini kakaknya tutupi rapat rapat.

"Bagaimana kau tahu? Kau ada hubungan apa dengannya hingga hyung ku menunjukkan sisi terkelam dalam hidupnya kepadamu?" Tanya Mingyu dengan pandangan menelisik.

"Menurutmu? Menurutmu apa hubungan dua orang asing yang bertemu kedua kalinya secara tak langsung?"

Mingyu mengangkat bahunya pertanda tak tahu dan tak mau tahu, "saat itu ketika aku ingin menyebrang jalan yang ramai tiba tiba Myungsoo menarik tanganku hingga menjauh dari bahu jalan lalu menangis tanpa sebab." Jelas Sooji sembari memikirkan kembali bagaimana ekspresi ketakutan Myungsoo.

"Iya trauma karena calon istrinya meninggal tertabrak mobil ketika beberapa saat akan menjalankan pemberkatan. Sayangnya, sampai wanita yang terlalu dalam menjerat hyung  itu meninggal. Aku belum sekalipun bertemu dengannya bahkan namanya saja aku tak tahu." jelas Mingyu santai.

Sooji dan Soojung melongo mendengar jawaban Mingyu yang terkesan santai dan tak terbebani. "Aku dan hyung ku tidak terlalu dekat seperti layaknya seorang adik dan kakak. Ketika kecil hingga aku beranjak remaja, aku ikut dan di rawat oleh nenekku di thailand sedangkan hyung tinggal disini bersama ibu dan ayah atau lebih tepatnya dengan pengasuh dan para pengawal ibu dan ayah."

"Aku tak mengetahui terlalu banyak tentang hyung, yang aku tahu ia kontan berubah ketika kekasihnya merengang nyawa di hadapannya tepat di hari special mereka."

"Oh, mungkin wanita itu. Wanita yang berada di dalam bingkai foto di apartement Myungsoo" guman sooji.

"Kau pernah masuk ke apartementnya?" Pekik Mingyu dengan mata membola ke arah Sooji.

"Ya, setelah kejadian ia menangis tersedu. Myungsoo mengajakku ke apartementnya dan berakhir kacau, ia marah dan terlihat berantakan ketika aku tak sengaja menyentuh foto wanita itu" jelas Sooji dengan pandangan menerawang.

"Hebat! Kau hebat, ji" pekik Mingyu "seumur umur, aku tak pernah di izinkan masuk ke dalam apartement miliknya. Bahkan ibu dan ayah ketika berkunjung kesana tak pernah di ajak masuk, ia lebih suka mengobrol di area cafe sekitar apartement. Kau wanita kedua setelah tunangannya yang di perbolehkan masuk ke dalam kawasan teritorialnya"

"Benarkah? Mengapa aneh sekali?" Tanya Sooji tak habis pikir. Sooji merasa Myungsoo adalah manusia penuh misteri yang sempat ia temui selama hidupnya. Pria kaku dengan berjuta teka teki di dalamnya.

"Hmm, hyung ku tak hanya aneh tapi juga berbahaya!" Jawab Mingyu yang membuat jiwa penasaran di dalam diri Sooji semakin menjadi.

"Berbahaya?"

"Yah, berbahaya. Sangat berbahaya jika kau tahu siapa dia sebenarnya. there was a horrible figure behind his calm! " jelas Mingyu dengan nada berbisik.

"A-apa maksudmu?" Tanya sooji kebingungan. "Dekati dia jika kau penasaran. Tapi aku sarankan, jangan pernah mundur lagi ketika kau sudah terlalu jauh mendekat. or you will feel the consequences " ucap Mingyu lirih dengan badan condong ke arah sooji yang tengah menegang mendengar ucapannya.

Sooji tertawa sumbang menanggapi ucapan Mingyu, untuk apa ia penasaran terhadap pria itu. Sooji tak tertarik dan tak akan pernah mau untuk tertarik. Hidupnya sudah kacau untuk apalagi harus memikirkan kehidupan orang lain.

Siapapun sosok pria bernama Kim Myungsoo, Sooji tak mau tahu!

"Aku tak tertarik Kim Mingyu! Siapapun kakakmu, bukan urusanku. Kau saja yang adiknya tak tertarik untuk apa aku yang tak mengenalnya harus tahu lebih!" Jawab Sooji dengan nada yang sumbang.

Mingyu mengangguk anggukkan kepalanya dengan seringai di wajahnya, bagaimanapun ia tahu seperti apa seorang Bae Sooji. Empat tahun bersama cukup membuat Mingyu tahu luar dalam sifat wanita di depannya.

Dan Mingyu yakin, cepat atau lambat Bae Sooji akan menelan mentah mentah ucapannya sendiri!

_TBC_

Myungsoo dengan sejuta teka teki di dalamnya?!😏

IRISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang