15

2.3K 532 77
                                    

Kim Myungsoo - sedikit menarik turun ujung Jas abu abu yang ia kenakan, setelahnya seorang perempuan berperawakan tinggi kurus segera membukakan pintu untuknya.

Kaki jenjang miliknya memasuki ruangan tertutup tersebut dengan langkah angkuh, di belakang Leo sedikit terbirit menyamakan langkah sang Tuan yang lebar.

Pria paruh baya berbadan sedikit tambun tampak terkejut bukan main, tangannya membenarkan kembali letak kacamata yang terlihat sedikit jatuh dari tempatnya lalu berdehem cukup keras.

Menyadari kegugupan dari yang lebih matang darinya, Myungsoo tersenyum tipis.

"T-tuan... Tuan Kim Myungsoo, benar? Dari Kim Interprises Inc?" Tanya Tuan Bae seakan tak percaya.

Bagaimana tidak, seorang pengusaha muda yang tengah di eluh eluhkan oleh seluruh pelaku bisnis di dunia saat ini bertandang ke perusahaan miliknya yang bak serpihan pasir jalanan, tak berarti apa apa serta tak akan pernah setara.

Pria dengan julukan Macan Eropa yang pada tahun ini kembali berhasil menjadi pengusaha terbaik seperti tahun tahun yang lalu menurut sebuah survey majalah kenamaan Amerika Serikat entah ada angin apa tiba tiba berdiri di hadapannya.

Myungsoo menahan tawa melihat tingkah laku pria tua di depannya. seperti tengah bersitatap dengan idola, pria tua itu terlihat gugup dan salah tingkah.

"Selamat siang, Tuan Bae Wan Young." myungsoo mengulurkan tangan kearah Tuan Bae yang langsung di sambut oleh pria tua tersebut.

"Silahkan.. silahkan duduk Tuan Kim. Anda ingin minum apa?" Tuan Bae mempersilahkan Myungsoo duduk di sofa set yang berada di dalam ruangannya.

Myungsoo melangkah tenang kearah Sofa yang di ikuti Leo dari belakang, pria tersebut duduk dengan nyaman di atas single sofa dan Leo berdiri di sampingnya.

"Tak perlu repot repot tuan Bae. Silahkan duduk, ada yang ingin saya bicarakan dengan anda." Seru Myungsoo dengan gerakan kaki saling menopang.

Taun Bae mengangguk, lalu memilih duduk di hadapan Myungsoo.

"Leo, mana berkasnya?" Myungsoo menjulurkan tangan kearah Leo dengan lirikan tajam kearahnya.

Dengan terburu Leo segera menyerahkan sebuah map berwarna kuning ketangan Myungsoo.

Kim Myungsoo meletakkan map tersebut diatas meja dan memberikan isyarat dengan gerakan tangan agar Tuan Bae membukanya. Dengan tangan bergetar dan perasaan tak menentu Tuan Bae memberanikan diri untuk membuka map tersebut.

Setelah beberapa saat mengabsen deretan huruf yang tercetak rapi diatas kertas putih serta mencerna inti dari kalimat per kelimat yang ada, sontak kedua mata tuan Bae membulat dengan rahang mengeras.

Di tatapnya kembali Kim Myungsoo dengan tatapan yang sulit untuk di baca, sedangkan Myungsoo hanya mengangkat bahu tak acuh dengan senyuman teramat tipis.

"B-bagaimana mungkin? Kalian? Anda dan putriku? Ya Tuhan!"

"Kami sudah saling mengenal cukup lama, kami menjalin hubungan selama setahun lalu setelah saya pulang dari luar negeri segera kami melaksanakan pertunangan, dan kemarin saya mendaftarkan pernikahan kami secara resmi." Seru Myungsoo dengan senyum lebar hingga kedua matanya menyipit.

"Tapi, bukankah Sooji belum lama putus dari kekasihnya? Lalu--"

"Putri anda bermain api di belakang saya, berselingkuh ketika kami harus di pisahkan oleh jarak." Desis Myungsoo di akhiri dengan kekehannya.

Rahang Tuan Bae semakin mengeras mendengar hal itu, bagaimana bisa putrinya berbuat hal serendah itu, "bukankah Sooji dan mantan kekasihnya sudah berhubungan cukup lama? Sungguh, saya tak paham dengan semua ini!"

IRISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang