33

2.3K 398 80
                                    

Sehun - menarik ujung bibirnya hingga menipis. Sorot matanya terpaku pada sosok tak berdaya di hadapannya. Wanita yang entah sejak kapan mampu menggetarkan kembali hatinya yang sempat mati rasa.

Sebuah kekehan sumbang keluar dari bibirnya, tangannya sesekali menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya akibat terjangan dari L. Sehun benar benar menertawakan dirinya sendiri. Menertawakan bagaimana kejamnya takdir memepermainkan segalanya.

Mengapa ia dan Kim Myungsoo selalu mencintai wanita yang sama, pada masa yang sama pula. Mirisnya ia yang selalu kalah dan Kim Myungsoo selalu mengunggulinya?

Baik Bae Suzy ataupun Bae Sooji!

Bedanya, Bae Suzy ia sempat mengutarakan isi hatinya meski penolakan halus yang ia terima sedangkan Bae Sooji, hanya untuk mengatakan aku menyukaimu saja seolah lidahnya kelu. Sorot mata coklat wanita itu seakan menampar Sehun akan kenyataan yang ada.

Sehun mengerti tanpa harus di jelaskan lagi, bagaimana sorot indah wanita itu begitu memuja sang suami. Tergambar jelas bagaimana wanita itu mencintai bajingan beruntung seperti Kim Myungsoo teramat dalam hingga untuk dirinya menyusup ke dalam ruang kosong di hati wanita itu pun sudah tak ada.

Manik kelam Sehun kembali bergulir kearah sosok yang menatapnya garang dengan rahang mengeras. Seolah tak memiliki rasa takut sedikitpun, Sehun melangkah maju beberapa langkah hingga tangannya menepuk sedikit keras bahu L dan sebuah tepisan kasar yang ia terima.

"Sehun ataupun wilis adalah orang yang sama, satu raga dan jiwa. Beda denganmu dan Kim Myungsoo! Kalian masih terus berebut akan segala hal, termasuk wanita." Sehun kembali melemparkan senyum namun kali ini kealah L yang sedang menatapnya bak serigala yang siap menerjang mangsanya kapan saja. "Kali ini cukup hentikan sampai disini saja, jika kita terus perang dingin seperti ini. tak hanya kau dan aku yang terluka namun ada sosok lainnya juga yang akan tergores lemparan pisau entah dariku ataupun darimu."

"Kau tahu aku berniat membalas apa yang dahulu pernah kau lakukan terhadap wanita yang teramat aku cintai.? Bedanya aku akan merebut Sooji darimu dengan cara yang halus namun menyakitkan hingga darahmu membeku dan kau berakhir sia - sia.

Namun setelah melihat dan menyelami lagi, sorot sendu yang entah sejak kapan begitu memikatku kini benar benar membuatku tak berkutik lagi." Sehun terus meracau dalam keheningan yang entah karena apa tercipta, baik Sooji maupun L membeku di tempat masing masing tanpa berniat membuka katupan bibir mereka.

"Semakin aku mencoba menghancurkanmu semakin sakit juga hatiku karena melihat semakin dalam luka yang Sooji rasakan. I like her, L. I love her. "

"Brengsek!" Kembali L menerjang Sehun beriringan dengan pekikan dari Sooji meneriaki nama L. Menghiraukan Sooji yang histeris, L semakin membabi buta menghantam bagian wajah Sehun yang terjangkau oleh kepalan tangannya.

Saat ini L teramat marah, amarahnya benar benar memuncak ketika apa yang menjadi miliknya ingin dimiliki juga oleh orang lain.

Bae Sooji miliknya, Kim Sooji hanya milik seorang L!

Semakin beringas L menghajar Sehun yang tampak pasrah tanpa ada satupun hantaman balasan untuknya. Sooji satu satunya yang ia miliki selama ia ada, hanya Sooji yang mampu mengendalikan hasrat terpendam L meski terkadang teramat sulit, hanya Sooji yang membuat seolah kehadiran L diinginkan di dunia ini, hanya Sooji yang mampu menghargai kehadirannya tanpa terus menghakimi sosoknya karena menurut wanita itu L hadir karena panggilan jiwa Kim Myungsoo secara tidak langsung.

Isakan memilukan Sooji kian menjadi meski teredam oleh pelukan Soojung. pengantin wanita itu bersimpuh bersama sang kakak, turut meneteskan aliran deras dari kedua bola matanya.

IRISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang