Musnah

2.2K 303 44
                                    


Selepas kepergian Oh Sehun, L menarik tangan Sooji. Sempat mendapat penolakan dari sang istri namun dengan sedikit paksaan pria itu menarik kuat pergelangan tangan Sooji hingga wanita itu merintih kesakitan.

Semakin sooji menarik tangannya maka L akan semakin kuat mencengramnya.

"Ikut aku! Ada banyak yang harus kita bicarakan, Sooji." L menatap lekat manik sayu sang istri, dari pancaran matanya saja L tahu jika Sooji menyimpan sebuah kekecewaan serta kesakitan. Entah sakit karena ia ataupun Kim Myungsoo namun yang pasti rasa murka benar benar L rasakan untuk dirinya sendiri yang sejak awal tak pernah mampu bisa mengontrol diri hingga berakhir melukai wanita yang teramat ia cintai.

"Jangan keras kepala, ikut aku atau pergelangan tanganmu akan semakin sakit" suara L semakin mendesis dengan gerakan mengangkat pergelangan tangan Sooji yang ia cengram kuat. Wanita itu tetap membatu di tempatnya, bukan kekanakan ataupun keras kepala namun menurut Sooji ada kalanya ia dan L menenangkan diri terlebih dahulu.

Usapan lembut di punggung Sooji di dapatkan dari Soojung, wanita itu mengangguk dengan senyuman kecil kala manik Sooji menatap kearahnya seolah berkata 'pergilah' . Sooji menghela napas panjang sebelum beranjak mengikuti tarikan tak sabaran dari L.

Sooji bukan tak ingin namun ia rasa tak ada yang harus L jelaskan lagi. Semuanya sudah terlanjur rumit dan penuh drama, sekeras apapun L ataupun Kim Myungsoo menjelaskan apa yang telah Sehun buka maka hasil akhirnya akan nihil dan percuma karena semuanya telah terjadi. Ia sudah terlanjur masuk kedalam kehidupan Kim Myungsoo yang penuh intrik.

Berbeda dengan kekalutan yang Sooji rasakan, L seolah yakin akan pemikiran dan hatinya. Ya ia akan mengakhiri semuanya entah ia ataupun Kim Myungsoo yang mengungguli, setidaknya kerumitan ini harus segera berakhir. Kemantapan hati L menguat seiring genggaman tangannya yang semakin mengerat pada tangan Sooji. Ia mencintai Sooji dan anak mereka, ia akan bahagia asal dua hal paling berharganya dapat hidup dalam kebahagiaan yang berlimpah meski tanpa dirinya.

Namun semuanya harus berakhir kala suara memekakan telinga terdengar.

DOORR!!
DOORR!!

Entah bagaimana mulainya hingga tubuh L membatu sembari memeluk tubuh Sooji yang membeku juga. Dua kali suara nyaring itu terdengar beriringan dengan teriakan keras orang di sekitarnya memanggil nama keduanya.

Dari arah jarum jam 3 beberapa pengawal Kim Hyung Sik berlari dan berhasil membekuk seorang wanita dengan sebuah pistol di tangannya, Bae Irene. Wanita gila akan obsesinya terhadap Kim Myungsoo dan segala kemewahan yang pria itu miliki.

Tembakan pertama berhasil menembus punggung Sooji hingga darah dengan cepat mengalir kebagian depan dress yang wanita itu kenakan namun ketika suara tembakan itu melesat dengan secepat kilat, L memutar dan memeluk tubuh Sooji hingga timah panas juga mencium tubuh bagian belakangnya.

Dengan mata yang memerah serta tangan bergetar, L mencoba tetap menjaga keseimbangan dirinya dengan Sooji yang sudah terkulai lemas di dalam dekapannya. Pandangan pria itu turun kearah bagaimana perut Sooji terus mengeluarkan darah segar.

"S-sayang bertahanlah ku mohon" L mencengram kuat bagian dress Sooji yang berlumuran darah. Pikirannya kacau, ketakutannya semakin menjadi kala ingatannya tertuju pada bagaimana nasib darah dagingnya. Janin mungil yang meringkuk di balik perut yang bersimbah darah itu.

"Sooji, ku mohon bertahanlah." Bisik L parau sedetik kemudian pria itu turun limbung dan berakhir tergeletak lemah bersama Sooji yang lebih dulu tak sadarkan diri.

"Kim Myungsoo.."

"Kim Sooji"

Kim Mingyu, pria itu berlari setelah beteriak keras kearah Sooji yang tergeletak. Persetan dengan semua orang bahkan pria itu tak berniat menoleh kearah Soojung, wanita yang telah ia nikahi beberapa jam yang lalu.

IRISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang