Budayakan Vote + Comment yaa. Sorry for typo yang berserakan. Happy reading guys 💕
⭐⭐⭐Memang sulit merubah apa yang sudah menjadi kebiasaan. Atul dengan rela melepaskan dan berubah menjadi anak yang baik agar gadisnya merasa aman dan nyaman jika berada didekatnya. Memang sulit, tapi kalau tidak dicoba siapa yang tau.
Saat ini mereka sudah berada diparkiran. Awalnya Caca menolak untuk pulang bersama Atul. Tapi bukan Atul namanya jika tidak mendapatkan apa yang diinginkannya.
"Kamu mau pulang atau disini aja? Kata Atul sambil memberikan Caca helm.
"Eh iyaa. Bentar." jawabnya.
Awalnya Caca mendapatkan kesulitan untuk menaiki motor. Ini baru pertama kalinya Caca di boncengin oleh laki laki selain papanya.
Caca menyisahkan beberapa jarak agar tubuhnya tidak bersentuhan dengan punggung lelaki itu. Dia bukan munafik, tapi dia tidak membiarkan jatungnya bekerja lebih cepat.
"Kamu pegangan. Nanti kamu jatuh. Aku gamau disalahkan sama papa kamu" ujar Atul.
"Udaa gapapa. Aku gak jatuh kok." tepisnya.
"Nah kalau gini kan aku yakin kamu ga bakalan jatuh" kata Atul sambil menarik tangan Caca kedepan.
Dengan satu tarikan lembut, akhirnya apa yang dihindarin Caca terjadi. Badannya terdorong kedepan dan mukanya terbentur dengan punggung kokoh Atul yang pelukable banget. Untung ada helm yang menghalanginya. Walaupun terhalang helm ia masih dapat mencium aroma wangi tubuh Atul dan tangan nya memegang perut Atul yang sedikit berotot.
"Shit! Oksigen please" batinnya.
"Oke kita berangkat." kata Atul sambil mengendari motor nya.
Selama perjalanan, tangan Atul tidak lepas dari tangan Caca yang melingkar di perutnya. Dari kaca spion nampak jelas bagaimana ekspresi Caca menggemaskan.
Dengan kecepatan motor yang sengaja dibawah rata rata, mereka melaju menembus keramaian kota itu.
"Rumah kamu dimananya." kata Atul.
"Entar ada simpang empat, belok kiri trus ada dongokan belok kanan. Sampai deh." jawabnya.
"Dongokan? Apaan itu?" bingung nya
"Eh maksud aku polisi tidur. Hehe"
"Bahasa alien yang aneh."
Akhirnya motor Atul berhenti di depan gerbang tinggi. Caca pun turun dan memberikan helm kepada Atul.
"Kamu masuk dulu gih sana. Baru aku pulang." kata Atul.
"Hmm makasi yaa. Bhay." jawabnya sambil menuju ke gerbang.
"Eh Atul. Hati hati yaa." sambungnya.
Caca berlari masuk kedalam gerbang. Sampai didalam nafas nya seperti orang yang berlari 1 lapangan bola.
"Eh anak mama udah pulang. Diantar siapa nak?" ujar mama nya yang lagi nonton.
"E..e..e kawan aku ma." ujarnya sambil gugup.
"Lain kali ajak main kerumah dong. Mama mau kenalan juga."
"Hmm nanti deh aku bilangi. Aku keatas dulu yaa mah mau mandi." Ujarnya sambil menaiki tangga rumahnya.
Semenjak Atul mengantarkan Caca kerumahnya, mereka semakin deket. Atul juga sering main kerumahnya dan berjumpa sama kedua orang tuanya.
Untunglah kedua orang tua Caca welcome dengan kedatangan Atul. Malahan kedua orang tuanya sering minta bantuan untuk antar jemput Caca kesekolah jika papa nya dinas keluar kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
RomanceCover by GRACE. Dulu, kamu pernah bilang kalau kamu mau menjadi seperti kedua orang tua kamu yang pacaran dari SMA hingga saat ini. Dulu kamu juga pernah berjanji untuk tetap bersama aku apapun itu kondisi dan keadaannya, walaupun terpisahkan hanya...