New York, Aku Datang

539 21 20
                                    

"Budayakan vote dulu sebelum membaca, typo bertebaran dimana mana. Happy reading guys"
***

"Maukah kamu jadi teman hidup ku?.."

Kata kata itu selalu terbayang bayang di dalam pikiran Caca. Setelah kejadian nan super romantis mengalahkan momen romantis di serial korea korea, semua dunia Caca berubah. Senyuman manis Caca tak pernah absen menghiasi wajah cantik Caca. Nasi goreng buatan Mas Poltak lebih enak dibandingkan kemaren kemaren.

Selama perjalanan pulang, Caca gak lepas memeluk tubuh kokoh Atul sambil tersenyum geli.

"Good nite my future. Mimpi indah yaa sayang. Makasih, by." sebelum Atul pamit, Atul mengkecup kening kekasih nya, lebih tepat nya tunangan Atul.

Tak hanya selama perjalanan kembali ke rumah Caca. Efek romantis yang tak terduga itu berlanjut sampai Caca mencoba menutupkan mata nya. Berharap rasa kantuk yang didapatkan oleh Caca, malahan semua kejadian yang terjadi di warung Mas Poltak terputar layak nya film sinetron.

Sebuah lagu dari Anji, suara petikan gitar Atul dan semua kata kata Atul masih jelas sekali terbayang di dalam pikiran Caca. Semua gaya sudah dipraktekan oleh Caca, mulai dari gaya tidur menghadap ke kiri, ke kanan, telungkup, telentang, dan gaya apa pun itu. Tapi hasilnya NIHIL, Caca masih tidak mampu mengalahkan nya.

Boneka Teddy bear pemberian Atul menjadi korban atas kegalauan Caca malam ini. Jika boneka bisa berbicara, mungkin saja dia akan minta tolong karna kehabisan oksigen. Caca memeluk kuat boneka itu, sesekali dia mencium boneka nya sambil membayangkan wajah kekasihnya.

"Teddy, akhirnyaaaa aaahhhhh.." teriak Caca histeris. Caca berbicara dengan boneka nya. Seolah olah dia berbicara dengan sahabatnya.

Akhirnya tepat jam 12 malam lewat 59 menit, Caca mampu melawan semuanya dan akhirnya menutup mata nya. Eh maksudnya Caca memasukin ke alam mimpi nya dan berharap bisa berjumpa dengan tunangan nya. Yah walaupun gak ada cincin, tapi tetap aja kata kata yang dibilang sama Atul ajakan untuk menikah.

***

"Caaaa, wake up! Kamu mau ketinggalan pesawat?" Dewi, mama nya Caca menguncang guncang tubuh putri kesayangannya.

"Lima menit lagi, mah." jawab Caca malas. Bukannya Caca bangun, Caca malah membalikan tubuhnya membelakangi mama nya.

"Anak gadis mana yang jam 10 belum bangun. Ayo cepaaat bangun. Nanti kamu ketinggalan pesawat mau."

"Gapapa maaah, aku kuliah disini ajaa."

"Atul udah dibawah tuh nungguin kamu."

Mendengar nama Atul, Caca langsung bangkit. Semua rasa kantuk dan malas nya hilang seketika.

"Eleeeeh, denger nama Atul aja kamu langsung bangun." kata Mama nya kesal.

"Hehehe mamah. Mamah sejak kapan disini? Atul nya udah nunggu lama yaa? Trus mama bilang apa?" Caca menghujani banyak pertanyaan kepada mama nya.

"Sejak satu jam yang lalu. Iyaa lama kali pun. Atul di rumah nya lah. Sayang nya kamu kenak tipu sama mama. Haha."

"Iiihhh mama nyebelin sumpaaaah. Durhaka nih mama. Masa anak sendiri di tipu. Nanti mama ku kutuk jadi batu mau?" kata Caca kesal.

"Dasar yaa kamu. Zaman apaa coba sekarang, masa anak yang kutuk mama nya jadi batu. Aduuuh capee deeeh. Kamu yang mama kutuk jadi batu. Dah ah mandi sana."

"Ampun maaah, tega ngutuk aku jadi batu, nanti anak mama gak ada lagi yang..."

Mama Caca langsung menutup mulut anak nya, dan menarik nya agar bangkit dari tempat tidurnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang