Kepergian Tante Reni (2)

352 72 4
                                    

Sebelum baca, boleh dong di klik gambar bintangnya. Biar ga kelupaan karna keasyikan bacanya. Hehe
⭐⭐⭐⭐

Nunuk berlari lari kecil sambil melihat arah ibunya yang sedang mengejar Nunuk. Tawa mereka pecah memenuhi sebuah lapangan rumput yang begitu luas.

Nunuk yang sedikit capek karna berlari sambil ketawa, akhirnya mampu dikejar oleh ibunya. Ibunya langsung memeluk putri kecilnya dan tak henti henti mengelitiki perut putri kecilnya.

"Ibu ampun. Tolong hentikan ibu." kata Nunuk yang sudah tak tahan digelitikin.

Mendengar putri kecilnya minta ampun, ibunya makin mengelitiki perut putri kecilnya. Nunuk tak henti henti ketawa sangkin kegelian.

Ibu dan anak itu sangat kompakan. Mereka sama sama memakai gaun putih selutut ditambah ada flower crown yang menghiasi rambut hitam mereka.

Wajah mereka sangat mirip sekali, bahkan tak ada perbedaan sama sekali. Hanya saja wajah ibunya sedikit ada kerutan kerutan halus disekitaran wajahnya, tapi itu gak mengurangi kadar kecantikan ibunya.

"Duh ibu uda gak kuat lagi. Rasanya perut ibu sakit karna ketawa terus." keluh ibunya

Saat ini mereka sedang duduk dibangku taman yang berhadapan dengan fountain yang begitu indah.

Mereka mencoba mengistirahat kan tubuh mereka karna capek bercanda terus. Nunuk tidur diatas pangkuan ibunya dan sengaja memeluk perut ibunya. Ibunya membalasnya dengan mengelus rambut nunuk

Tidak ada kata yang mampu menjelaskan betapa bahagia nya saat bersama ibu. Kebahagian yang begitu hakiki yang tak mampu didapatkan dari mana pun selain bersama ibu.

Mereka menikmati udara sore yang begitu indah. Daun menari nari karna hembusan angin yang begitu menyegarkan. Suara gemericik air mancur didepan membuat suasana begitu hangat dan sangat nyaman.

Ibunya pun menceritakan banyak hal kepada putri kecilnya. Sang putri sangat antusias sekali mendengarkan cerita dari ibunya, terkadang mereka tertawa terbahak bahak karna sesuatu yang sangat lucu.

Matahari pun akan segera meninggalkan kedudukannya. Lampu lampu taman mulai dihidupkan. Walaupun hari sudah mulai senja, tapi ibu dan anak itu enggan untuk pergi dari taman ini.

Langit sore berubah menjadi gelap, cahaya bulan purnama yang begitu indah mengantikan kedudukan matahari. Dan bintang pun ikut menghiasi langit malam yang begitu indah.

Lampu lampu taman yamg begitu indah ditambah fountain yang berwarna karna cahaya lampu warna warni membuat taman itu semakin indah.

"Ibu apa ibu sayang sama aku?" kata Nunuk

"Jelas ibu sayang sama kamu, sayang. Kamu belahan hati ibu nak." balas ibunya sambil mencium kening Nunuk lembut.

"Terima kasih ibu. Nunuk juga sangat sayang sama ibu. Jangan tinggalin Nunuk." jawab Nunuk sambil memeluk perut ibunya.

Ibunya terdiam sebentar seolah olah memikirkan sesuatu. Raut muka ibunya berubah menjadi sendu, matanya sedikit memanas dan berkaca kaca.

Ada sedikit kesedihan yang menyelimuti perasaan ibunya. Dengan tatapan sendu, ibunya melihat putri kecilnya yang sedang tidur dipangkuannya.

"Nuk, jika nanti ibu ga ada disamping mu. Kamu jangan sedih yaa. Kamu harus tau walaupun raga ibu tak lagi ada, ibu akan selalu ada didalam hati kamu. Cinta ibu kepada nunuk abadi nak." kata ibunya tulus.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang