SLEPET on Vocation (2)

331 44 11
                                    

                                                       Playlist : Summer Paradise - Simple Plan

Biasanya jika kita merencanakan sesuatu dari jauh jauh hari, rencana itu tidak mungkin akan terealisasikan atau terwujud. Malah sesuatu yang mendadak tanpa di rencanakan sebelumnya justru akan terlaksanakan. Tapi kali ini beda, rencana yang sudah dibuat oleh SLEPET sejak 2 bulan yang lalu, akhirnya bisa terwujud. Bisa dibilang ini liburan mereka bersama yang paling jauh dan memakan waktu yang cukup lama. 

Besok harinya, satu persatu anggota SLEPET datang ke rumah Caca. Mereka sudah membawa semua kebutuhan mereka selama liburan. Mulai dari makanan, pakaian, bantal, jaket, selimut sampai cok sambung biar gak mengantri buat men- charger hp ataupun kamera. Pokoknya mereka siap untuk liburan, akhirnya. 

Tittttt Tittt

Mobil Rio pun datang tepat pada waktunya. Mereka pun bergegas menyusun barang dibagasi mobil mereka. Sebelum pergi mereka berpamitan sama Mamanya Caca. Mamanya Caca memberikan berbagai macam nasehat kepada mereka. Yah, namanya juga orang tua walaupun orang tua cerewet tapi mereka sayang dengan anaknya, tidak mau anaknya kenapa napa. 

"Eh biar aku yang bawa mobil duluan yaa bang. Kasihan kau kan baru pulang kerja belum makan lagian." kata Atul sebelum naik kedalam mobil. 

"Iyaa bener. Makan dulu gih dibelakang, kan masih capek, nanti kamu sakit." kata Iffat yang begitu perhatian kepada pacar barunya, Rio. 

"Duh pacar babang perhatian nyaa. Makin sayang deeh." kata Rio sambil mencubit pipi Iffat yang hampir memerah seperti kepiting rebus. 

"Jijik tau gaak bang. Ingeet umur. " teriak Arip dari dalam mobil. 

Mobil mereka pun keluar dari perkarangan rumah Caca. Sebelum berangkat mereka udah baca doa biar mereka sampai di perjalanan. Dari Pekan Baru ke kota yang dikenal dengan duriannya membutuhkan waktu 8 jam untuk sampai kesana. Diprediksikan mereka akan sampai ke Medan jam 8 pagi.

Memang cukup mengerikan jika melakukan perjalanan malam seperti ini. Jarak pandang nyaa kurang karna gelap, ditambah dengan banyak truk besar yang membuat haru tetap fokus dan hati hati. Mereka pun saling bergantian untuk bawa mobil mereka.

Akhirnya dengan bokong yang pegel pegel mereka sampai di kota Medan. Rio mampir sebentar di rumah nenek nya untuk meletakkan barang dan beristirahat sebentar. Rumah nenek Rio sudah lama kosong, karna semenjak nenek nya meninggal dunia dan keluarga Rio pindah ke Pekan Baru, rumah itu kosong. Walaupun rumahnya kosong, tapi rumahnya masih rapi dan bersih. Kata Rio, ada bapak bapak yang disuruh untuk menjaga dan membersihkan rumah neneknya. 

Setelah mereka mandi, Rio mengajak sahabatnya untuk mengisi perutnya yang sudah berdemo minta diisi. Rio memilih sebuah warung di pinggir jalan yang begitu ramai sekali. Untung lah mereka tidak kesiangan, jika tidak mereka harus gigit jari tidak bisa menikmati enaknya lontong Medan disini. 

"Disini sarapan yang paling enak itu lontong medan nyaa. Ihhh ajib banget laah. Bedaa deh dengan lontong lainnya." kata Rio di dalam mobil.

" kata Rio di dalam mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang