"Ketika matahari menyinari sang bumi, matahari datang dengan membawa kejutan yang berbeda setiap harinya dan sulit untuk ditebak. Begitulah aku yang selalu menyukai kejutan kejutan yang datang setiap harinya "
-NO------------------------------------------------------------------
"Paa, hurry up, please! Aku ga mau terlambat. Ini hari pertama aku sekolah paa."
"Iyaa sayang. Kamu tidak akan terlambat percaya sama papa. Lebih baik kamu duduk dulu dan habiskan sarapan kamu. Kamu gak mau kan pingsan ditengah lapangan?"
"Tapi paa C'mon..."
"Sudahlah sayang. Percaya sama papa. Kamu habisin dulu sarapan kamu, nanti nasinya nangis."
Dengan terpaksa gadis itu menurutin perintah Oscar- ayahnya
Panggil saja gadis kecil itu dengan sebutan Caca . Seorang gadis yang sangat manja berusia 16 tahun, anak semata wayang dari Oscar dan Dewi.
Mata hazel nya diwariskan dari mamanya, kulit putih tanpa noda sedikitpun diseluruh badannya, rambut pirang sedikit bergelombang yang diwariskan oleh papanya. Ditambah dengan tinggi diatas rata rata dan berbanding lurus dengan berat badan yang ideal. Perfect.
Hari ini hari yang terpenting bagi dirinya. Hari pertama masuk SMA. Kata orang masa masa SMA adalah masa yang paling berwarna didalam hidup. Masa dimana kita mesti dituntut untuk lebih mandiri, masa dimana dunia luar terbuka bebas untuk kita dan yang terpenting masa dimana kita bisa menikmati apa itu namanya cinta, yaah walaupun kata orang cinta monyet.
Setelah menghabiskan sarapannya dan pamitan pada mamanya, Caca diantarkan oleh papanya kesekolah yang baru.
Terlihat jelas kegugupan melanda gadis itu. Sedari tadi dia asyik mengigiti kuku nya untuk menghilangkan kegugupannya dan pikirannya terbang jauh entah kemana.
"Apakah kamu masih lapar, sehingga kamu memakan kuku mu itu?" akhirnya papanya memecahkan kehingan di dalam mobil.
"Hehe tidak paa. Aku cuman takut dan aku rasa itu cara yang paling ampuh." sambil mengaruk kepalanya padahal tidak merasa gatal.
"Jangan seperti itu, nanti kuku mu seperti penyihir jelek. Lihat lah kuku mu itu sekarang."
Sang anak pun melihat kearah kukunya. Terlihat sekali bekasan gigitan yang membuat kukunya menjadi tidak rapi.
"Lain kali ga boleh begitu lagi. Promise?"
"Promise paa."
Terlihat jelas satu persatu siswa memakai baju putih abu abu masuk kedalam gerbang sekolahnya.
Rasa gugup semakin meningkat. Tapi saat itu juga sang papa mengerti dan langsung memeluk anaknyaa. Seketika kegugupan anaknya hilang.
"Sudah laa sayang. Jangan gugup lagi. Nanti nenek sihir mengambil kecantikan mu. Trus anak papa jadi jelek."
"Paaa, ga ada nenek sihir. Dan aku tidak akan jelek karna ini" sambil mengerucutkan bibirnya.
"Tidak papa cuman bercanda. Sekarang masuklah kedalam. Enjoy your first day sayang" sambil mengecup kening anaknya.
"Okey, see you paa."
Dengan tarikan nafas yang panjang, Caca turun dari mobil dan langsung masuk kedalam sekolah itu.
"Okee, aku harus bisa. Jangan gugup jangan takut." batinnya. Seakan kata kata itu menjadi motivasi buat dirinya sendiri.
Well the show must go on kan!
Akhirnya gadis yang memakai baju kaos putih, celana traning hitam lengkap dengan atribut MOS masuk kedalam sekolah. Matanya mulai menscan keadaan dibalik gerbang itu.
Ternyata hari pertama masuk sekolah tidak begitu menakutkan seperti yang dia pikirkan.Dengan sifat friendly , ia berhasil mendapatkan teman dengan cepat. Hal itu membuat Caca semakin melupakan rasa gugupnya.
"See, itu ga semenakutkan yang kubayangkan. And now let we begin" batinnya.
Akhirnya semua murid baru dikumpulkan sebuah lapangan yang begitu luas dan di bariskan berdasarkan kelas yang sudah dibagikan tadi.
Caca berada dikelas X-3. Untungnya Iffat teman yang baru dikenal nya tadi sekelas dengannya.
"Semua baris sesuai dengan kelas yang sudah dibagikan. Buat dua barisan dalam satu kelas. Yang tinggi baris didepan" ujar ketua osis.
"Whaat? Shit ! Kenapa mesti aku si yang didepan. Padahal aku pengen dibelakang biar bisaa duduk. Trus ngobrol sama Iffat" batinnya.
Semua siswa baru mengikuti perintah yang diberikan oleh ketua OSIS. Entah ini menjadi hari kesialan bagi Caca atau kah hari keberuntungan bagi nya. Tiba tiba seniornya menunjuk Caca untuk maju kedepan dan mempraktekkan yel-yel kebanggan dari sekolahnya.
Tak ada yang tau pasti kenapa senior itu menunjuknya padahal dari tadi Caca sangat semangat dan benar mengikuti semua perintahnya.
"Double shit!" geramnya
Tidak hanya Caca yang disuruh maju kedepan. Ternyata ada seorang laki laki bertubuh tinggi, berkulit lumayan putih Tampan, satu kata yang pas untuk menggambarkan indahnya ciptaan tuhan ini.
Seketika rasa kesal Caca menghilang ketika melihat lelaki itu yang sekarang berada disampingnya.
Mereka berdiri sangat dekat sekali, sehingga dengan jelas mencium parfum laki laki itu yang tak asing bagi indera penciumannya. Nyaman.
Tanpa disadarin mata mereka beradu, disaat itu juga jantung Caca mulai bekerja lebih keras dari pada sebelumnya. Darahnya berhenti mengalir keseluruh tubuhnya dan tiba tiba stok oksigen mulai menipis.
"God please help me now. Okee otak pliss bekerja sama lah." batinnya.
"Eh kalian berdua kenapa saling ngeliat ngeliat?" ujar ketua OSIS
Mendengarkan hal itu, langsung membuat menjadi salah tingkah begitu juga dengan laki- laki itu. Rasanya ada rasa panas yang menyerang tubuh Caca dan tanpa ia sadari pipinya merona.
"Saya merasa ada yang berbeda dengan tatapan kalian tadi. Dah pada kenal?"
Langsung mereka menggelengkan kepalanya. Berkat ketua OSIS, Caca berkenalan dengan lelaki itu.
"Thanks god and thank you kakak ketua osis and Love you." batinnya.
Panggil saja laki laki itu Atul. Anak dari x-2, kelasnya bersebelahan dengan kelas Caca. Itu artinya mereka sering ketemu nantinya
Gotcha! Dibalik kesialan yang dialami nya sekarang. Dewi fortuna masi berbaik hati dengannya. Entah lah, entah itu kebutulan atau tidak hanya tuhan yang tau apa rencanya.
-----------------------------------------------------------------
Aku suka baca cerita di watpad. Trus aku berpiki kenapa ga coba buat cerita ajaa yaakan
Well finally aku memberanikan diri dengan semangat juang 45 *alay*
Ini cerita aku pertama. Aku masih amatir kali sumpah *ketawabahagia*So aku harap kaliaan menyukai nyaa.
Plis tinggalin jejaknyaa dong. Biar aku tau ada yang masih menunggu cerita ini atau enggakMurni ini hanya imajinasi doang. Kalo ada kesamaan nama mohon dimaafkaan 🙇🙏
Dont forget vote and comment yaa!!
Loveyou xoxo 💕-NO-
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
RomanceCover by GRACE. Dulu, kamu pernah bilang kalau kamu mau menjadi seperti kedua orang tua kamu yang pacaran dari SMA hingga saat ini. Dulu kamu juga pernah berjanji untuk tetap bersama aku apapun itu kondisi dan keadaannya, walaupun terpisahkan hanya...