Sorry, She is Mine

389 58 7
                                    

Flashback on

Seorang gadis kecil yang sedang duduk diatas ayunan sambil memainkan boneka Teddy bear kesayangannya. Gadis kecil yang rambutnya diikat seperti ekor kuda tersenyum senang melihat ada seorang laki laki yang sedikit gendut berjalan kearahnya.

"Ayo sini gabung sama aku." ajak gadis kecil itu sambil memukul mukul tempat disebelahnya.

"Ini buat kamu. Kamu suka?" ternyata anak laki laki itu sambil memberikan sebuah lolipop kepada gadis kecil itu. Mereka pun bermain bersama sambil memakan lolipopnya.

"Jika kita udah besar nanti. Kamu bakalan tetap bersama aku gak ya?" Tanya Caca

"Sampai kapan pun aku akan tetap menjaga kamu, walaupun aku udah besar kita akan tetap bersama terus ya. Kita akan pergi jalan jalan keliling dunia seperti keinginan kamu. Mencoba makanan yang baru." Mereka pun asyik membicarakan tentang keinginan mereka jika udah besar nanti.

"Caa, minggu depan aku akan pindah ke Amerika. Karna papa ku ditugaskan kesana." kata anak laki laki itu. Muka bahagia Caca yang asyik memakan lolipop berubah menjadi sendu. Mata gadis kecil itu memerah, sekali dia mengedipkan matanya pasti butiran air mata akan menetes di pipinya. Anak laki laki itu mencoba menenangkan gadis kecil itu.

"Sebenarnya aku juga tidak ingin pindah kesana. Tapi papa ku memaksa untuk pindah kesana." kata anak laki laki itu lirih. "Tapi aku janji. Aku akan menghubungi kamu setiap hari ca." kata anak itu sambil mengangkat jari kelingkingnya.

"Jika kamu pergi siapa yang jadi kawan aku hiks." Caca menangis tersedu sedu. "Tapi kamu janji ya pan, selalu hubungi aku setiap hari." sambungnya. Caca pun mengangkat kelingkingnya dan kelingking mereka bergabung.

Waktu berjalan sangat cepat. Semua kenangan yang berhasil terukir sebelum nya disimpan manis didalam pikiran. Kini tiba hari dimana Irvan akan berpisah dengan sahabat kecilnya.

Sebelum Irvan berangkat ke bandara. Dia menjumpai Caca sahabatnya. Irvan begitu dekat sekali dengan Caca, selalu ada disaat Caca senang, sedih dan bahkan selalu menjaga Caca. Lalu jika dirinya gak bisa disamping Caca, lantas siapa yang akan menjaga Caca? Siapa yang akan bermain dengan Caca?

"Aku pergi dulu ya ca. Aku janji aku akan kembali lagi kesini suatu saat nanti. Aku akan menepati janji kita untuk tetap bersama kamu jika aku besar nanti." Caca hanya mampu memangis karna pikirannya gak mampu memikirkan kata apa yang pas untuk menjawabnya. "Sampai jumpa, my cotton candy ku."

Irvan pun pergi meninggalkan Caca yang sedang menangis ditaman. Sebelumnya dia sudah memeluk sahabatnya untuk terakhir kalinya. Caca bukan hanya sebagai sahabat biasa, tapi Irvan merasa Caca adalah cinta pertamanya. Walaupun umur mereka baru 11 tahun dan belum tau arti dari cinta.

Memang berat sekali ketika harus berpisah dengan orang yang benar benar berarti didalam hidup kita. Kita harus terbiasa menjalani hidup tanpa ada kehadirannya. Tapi mau diapakan lagi, semua harus terjadi.

Flashback off

Setelah Irvan mencerita semua kenangan bersama Caca ketika masih kecil, Caca pun mengingat janji yang pernah terukir indah pada masa kecil.

"Aku kembali ca. Aku ingin menepati janji aku. Janji untuk selalu bersama kamu. Selama disana aku menjaga hati aku. Begitu banyak wanita yang datang yang akan memberikan aku cinta. Tapi hati dan perasaan sengaja aku kunci rapat rapat, karna hati dan perasaan aku hanya akan ku berikan kepada cinta pertama aku yaitu kamu, my cotton candy ku" kata Irvan sambil memegang tangan Caca.

Dulu ketika kecil, caca merona dan malu malu karna Irvan menyebutkan my cotton candy, tapi reaksi itu tidak berlaku sekarang. Rasanya ada panggilan yamg mampu membuat hati Caca berdegup kencang dan membuat pipinya merona.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang