"Kadang kebahagiaan muncul dibalik kesedihan. Sama halnya seperti pelangi yang akan muncul setelah badai hebat menerpa."
-----------------------------------------------------------------Sebelum membaca Vote dulu dong, baru Comment setelah membaca.
⭐⭐⭐Setelah mendengarkan penjelasan dari Atul, rasa marah bercampur aduk dengan rasa sakitnya kini mulai mereda. Semua tanda tanya yang memenuhi pikirannya akhir akhir ini terjawab sudah.
Memang benar kata mamanya Caca, kalau kita harus mendengarkan penjelasan dari seseorang terlebih dahulu. Karna seseorang itu pasti memiliki alasan mengapa dia melakukan hal seperti itu.
Caca memaafkan kesalahan Atul. Sebenarnya ini bukan sepenuhnya salah Atul. Ini hanya sebuah kesalah pahaman. Caca pun tak bisa menyalahkan atau membenci Atul.
Karna apa yang sudah dilakukan Atul benar. Atul menyelamatkan nyawa seseorang yang sudah dianggap ibunya sendiri. Sebuah kepanikan yang membuat dunia atul hanya terfokus ke nyawa Tante Reni.
"Iyaa. Aku memaafin mu." jawab Caca tulus
Atul yang senang mendengar itu langsung memeluk gadisnya lagi. Entah berapa kali dalam sehari ini mereka berpelukan.
Caca membalas pelukan Atul. Caca mengeratkan pelukannya. Dia merindukan Atul selama 2 hari ini. Caca tak tau bagaimana jika Atul benar benar melupakannya dan meninggalkannya. Karna Caca sudah terlalu bergantung kepada kekasihnya itu.
Caca mencium dalam dalam aroma tubuhnya atul. Begitu juga dengan atul. Atul menumpahkan rasa rindunya lewat pelukan ini. Mereka tak peduli banyak orang yang menonton kemesraan mereka berdua.
Tanpa mereka sadari, ada seseorang wanita yang sedang melihat kearah mereka. Wanita itu semakin marah dan ada raut kesedihan dimukanya. Hatinya semakin sakit dan wanita itu pergi meninggalkan Caca dan Atul.
"Aku sayang sama kamu. Aku janji tidak akan meninggalkan kan kamu sendirian lagi. Aku tidak akan menghilang lagi seperti kemaren. Itu janji aku sayang" kata Atul sambil memeluk gadisnya.
Gadisnya hanya menganggukan kepalanya. Dia masih menikmati momen momen seperti ini. Padahal baru 2 hari tidak jumpa sama Atul, tapi kerinduannya sudah tak mampu terbendung lagi.
Atul pun melepaskan pelukannya. Dan mencium kening Caca. Dia menghapus bekas air mata yang masih menempel di pipi chubby gadisnya.
Caca pun melingkarkan tangannya ke leher atul dan memeluk atul dari samping. Caca menempelkan mukanya di dada bidang Atul.
"Disaat seperti ini, kamu makin menggemaskan sayang." kata Atul sambil mencubit pelan pipi Caca.
"Menggemaskan dari hongkong. Mana ada orang yang kerumah sakit dengan keadaan seperti ini." kata Caca kesal.
"Walaupun kamu cuman pakai piayama dan acak acakan seperti saat ini. Aku makin jatuh hati sama kamu." bisik Atul.
"Ih apaan si. Geli tau. Macam anak SD gombalan kau." kata Caca sambil mencubit perut Atul.
"Ih masa uda pacaran masih pakai kau kau. Anak SD aja pacaran pakai mami-papi. Malu la sama anak SD." ejek Atul.
"Idih geli. Kan itu anak SD. Kita kan udaa besar. Ga jaman lagi pakai sebutan alay itu." jawab Caca.
"Enggak anak SD ajaa kali. Itu si Iffat dulu pacaran pakai ayah-bunda sama mantannya dulu. Kamu ajaa yang ga romantis sayang."
"Iffat kan memang anak alay hahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
RomanceCover by GRACE. Dulu, kamu pernah bilang kalau kamu mau menjadi seperti kedua orang tua kamu yang pacaran dari SMA hingga saat ini. Dulu kamu juga pernah berjanji untuk tetap bersama aku apapun itu kondisi dan keadaannya, walaupun terpisahkan hanya...