versi sudah di revisi ✅
Alisha memasuki ruang kelasnya dan mendapati pemandangan yang jarang sekali ia lihat sepagi ini. Rissa dan Neira sudah duduk rapi di dalam kelasnya yang masih kosong.
"Sini lo!" sertak Rissa pada Alisha yang berada di ambang pintu.
Alisha berjalan menghampiri kedua temannya yang memandangnya dengan tatapan tajam, membuat dirinya sedikit takut.
"Duduk!" sertak Neira.
Alisha duduk di bangku yang berada di hadapan mereka, masih dengan tatapan bingung.
"Kenapa chat kita gak di bales?" tanya Neira terselubung nada risau dari pertanyaannya.
"Lo tau gak! Kita sampe samperin ke rumah lo tapi gak ada orang," timpa Rissa.
"Gue sampe maki-maki Rafa karena katanya lo pulang di anter one two three geng kan?" ucap Neira dan Alisha mengangguk.
"Lo bikin kita khawatir tau gak! Gue juga sampe marah-marah ke Nevan."
"Guys... Maaf banget... Hp gue rusak trus mati nih gak bisa nyala," ucap Alisha sembari mengeluarkan ponselnya dari saku dan menunjukkannya.
"Iya kemarin gue di anter sama mereka, tapi gue gak jadi pulang, sampai di depan pager rumah gue naik ojek ke rumah oma karena..."
Rissa dan Neira menanti kelanjutan cerita Alisha yang terlihat ragu untuk melanjutkan kalimatnya.
"Gue... Lagi males aja sih buat pulang, kondisi rumah gue masih belum baik, maaf ya udah bikin kalian khawatir," lanjut Alisha, ia menunduk selama bercerita.
Neira bangkit dari duduknya dan berlutut di hadapan Alisha sembari mengelus lutut temannya itu. Rissa juga bangkit dan mengelus pundak Alisha mencoba menguatkan temannya.
Alisha menteskan air matanya dan menangis dalam pelukan kedua temannya.
"Udah-udah... Jadi gimana pulang di anter Kak Azka?" tanya Rissa sembari melerai pelukannya.
Alisha langsung tertawa dan mengelap air matanya.
"Gak gimana-gimana, dia kan gak kenal gue, lagi pula kemarin itu bareng-bareng bukan berdua doang, " jawab Alisha.
"Gak mungkin gak kenal lah Lish, pasti kenal!"
"Ya mau kenal atau enggak tapi tetep aja peduli apa dia sama kehadiran gue, tapi kalian tau gak?"
"Apa?" ucap Rissa dan Neira secara bersamaan, kemudian mereka saling melempar tatapan dan tertawa.
"Gue olimpiade fisika bareng Kak Azka!"
Rissa dan Neira langsung melotot dan memekik kegirangan sendiri.
"Trus setiap pulang sekolah akan ada tambahan materi buat gue sama dia, kayak... lo bisa bayangin gak gimana jadi gue? Fix gue gak bakal paham sama materi! Plus takut banget! Mau ngundurin diri aja rasanya tapi Bu Rita sereeeem."
Satu toyoran mendarat di dahi Alisha.
"Jangan macem-macem! Sampe lo ngundurin diri awas aja!" ucap Neira memperingati.
"Gue gak mau banget dia tau kalo gue suka, tapi gue juga takut gue gak bisa sembunyiin itu kalo deket dia, mangkanya gue mau jauh-jauh mulu!"
Rissa menyilangkan tangannya di dada dan tampak berpikir sejenak.
"Apa yang lo suka dari jadi secret admirer kayak begini?" tanya Rissa penuh keseriusan.
"Gue gak akan kehilangan dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
OREO
Teen Fiction(Batal Terbit) When you fall in love, there is no way to stop it. Just let it feel. Let it hurt. Let it flow. Karena gak ada yang salah dari sebuah perasaan. ~~~ (start 26, 01, 2018) (finish 22, 09, 2018)