24.

14.5K 680 6
                                    

versi sudah di revisi ✅

Alisha, Rissa dan Neira saling merenung mengartikan apa maksud seniornya itu mengajak Alisha berkenalan saat pulang sekolah tadi. Mereka saat ini berada di kamar Neira yang setiap sisi dindingnya terdapat potret dirinya dan Rafa.

"Fix pasti niat buruk," ucap Rissa.

"Gak juga sih, kan bisa jadi lo mau di ajak join circle dia kan?" bantah Neira.

"Gak mungkin Nei, kita aja beda angkatan sama dia," ucap Alisha.

"Emang nih bulol ada-ada aja mikirnya!"

"Saran gue lo coba hati-hati deh Lish, dia serem, circlenya anak berkelas semua, denger-denger bokapnya punya nama di sekolah kita, liat aja dia selalu lolos hukuman padahal bajunya gak sesuai aturan," ungkap Rissa.

"Kenapa kita masuk sma swasta sih!" ucap Neira risih dengan ketidak adilan yang banyak terjadi di Bina Bhakti.

"Duh gue jadi takut nih."

"Serius Lish, lo harus hati-hati."

---

Azka cemberut sejadi-jadinya saat ia menggeser tombol hijau dan langsung terdengar suara gadis itu lagi dari sambungan telponnya.

"Lama banget angkatnya!"

"Kenapa?"

"Gue mau nanya soal, bantuin dong!"

Azka berdecak sebal dan memilih diam tak menjawab.

"Katanya lo gantiin Bu Ismi, dia sering callan sama gue loh kapan pun."

"Then?"

"Yaudah satu nomor doang pelit banget sih!"

"Ya, cepet."

"Video call ya? Kan gue mau tunjukin soalnya."

"Cepet."

Azka membantu gadis itu dalam menyelesaikan satu soal yang ternyata rumit juga sehingga dirinya ikut tertantang mengerjakan soal tersebut. Azka bahkan belum mengajari Clara sama sekali, ia justru masih berusaha untuk mengerjakan soal tersebut terlebih dahulu.

"Udah belom?" tanya gadis dengan piyama hitam itu, Azka tidak menjawab dan fokus mengerjakan bahkan beberapa pesan masuk ia abaikan.

"Ini soal gelombang dan bunyi kan?" tanya Clara lagi.

"Duh kok lo lama sih?"

"Diem."

"Iya iya diem."

"Seperempat akar lima belas," gumam Azka masih dapat di dengar oleh Clara.

"Ketemu!?"

"Ya."

"Ayo ayo ajarin!"

Mengerjakan soal itu saja menguras waktu untuk Azka apa lagi menjelaskannya pada orang seperti Clara. Dua jam berlalu dan barulah gadis itu mengerti. Azka langsung mematikan panggilan tersebut dan mengecek notif masuk yang tadi sempat ia abaikan.

Alisha : hei! wachuuu doing?

Alisha : o-ow rumah ku mati lampu!

Azka : kok?

Azka : sendiri?

Azka : Al

Berulang kali Azka menelpon Alisha namun tidak bisa di hubungi, tanpa berpikir panjang Azka langsung mengambil kunci motornya dan keluar.

Azka memandang pagar rumah gelap gulita ini sebelum akhirnya ia memilih untuk memanjatnya saja dan masuk ke dalam rumah Alisha.

Terlihat ada satu sinar di dalam rumah tersebut, Azka dapat melihat gadis yang tengah duduk di sofa sambil memegangi senter.

OREOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang