18.

14.6K 731 17
                                    

versi sudah di revisi ✅

Selama perjalanan pulang Azka sesekali terkekeh mengingat gadis itu, entahlah jatuh cinta memang membuat manusia terlihat gila sepertinya. Azka memutar musik dan bernyanyi selama perjalanan, ia memang pada dasarnya suka menyanyi, namun enggan membuka suaranya di depan banyak orang lantaran menurutnya suaranya itu pas-pasan saja.

Sesampainya di rumah laki-laki dengan tubuh tinggi ini mencopot sepatunya yang berukuran panjang lalu memasuki rumahnya.

"Mas Barat dimana Bun?" tanya Azka sembari mencium punggung tangan Ibunya.

"Kayaknya di Jakarta deh, kemarin Bunda telpon tante Mia denger suara dia."

"Azka mau ke sana ya," ucap Azka yang sudah melangkahkan kakinya menaiki tangga.

Rara mengernyitkan dahinya memandang putranya yang sudah memasuki kamarnya itu. Tak biasanya Azka berbicara dengan nada seperti itu, biasanya suara Azka terdengar datar, namun tadi tidak, langkah kakinya menaiki tangga juga terlihat girang, tak seperti ia yang biasanya.

Setelah setengah jam berlalu Azka kembali turun dengan pakaian yang sudah ia ganti menjadi sweater coklat dan celana chino hitam.

"Abang lagi kenapa?" tanya Rara yang sedang duduk sambil membuka kuaci.

Azka menghampirinya dan membuka kuaci juga lalu ia memakannya.

"Kenapa?" balasnya balik bertanya.

"Kok kayak happy banget, Bunda mau tau dong!"

Azka tersenyum tipis, sangat tipis, ia terlalu gengsi untuk mengangkat ujung bibirnya dengan sempurna.

---

"Berapa kali gue harus bilang, gue itu kuliah jurusan elektro bukan berarti bisa lo jadiin konter pribadi lo!" protes Barat saat tau apa tujuan kedatangan Azka.

"Kemarin hpnya siapa tuh temen lo," ucap Barat yang terus mengoceh sambil membongkar ponsel berwarna hitam di tangannya.

"Kavin."

"Iya itu banyak link-link gak bener lagi di hpnya! Gue kan jadi ikutan klik."

"Najis."

Barat mengotak atik ponsel tersebut cukup lama hingga ia rantap kembali dan syukurnya saat dinyalakan ponsel yang sudah berbekas pecah di bagian depan dan belakangnya itu dapat menyala.

"Punya cewek ya?" tanya Barat sambil melihat-lihat isi dari ponsel yang tak di beri kata sandi tersebut.

Azka langsung merampas ponsel tersebut.

"Dih! Punya cewek ya!" seru Barat.

"Azka jawab babi!"

Azka terkekeh dan keluar meninggalkan kamar Barat tanpa menjawab pertanyaan dari abang sepupunya itu. Ia benar-benar niat datang mengunjungi rumah tantenya hanya karena membutuhkan keahlian abang sepupunya, saat tujuannya sudah tercapai ia meninggalkan rumah tantenya tanpa niat singgah sebentar.

Azka tau mungkin perbuatannya malam ini adalah tindakan kriminal tingkat rendah. Sangat tidak sopan membuka isi ponsel orang lain tanpa izin, tapi malam ini Azka melakukannya.

Rupanya Alisha mempunyai akun Twitter private, yang hanya memiliki tiga followers dan Azka menduga tiga username asing itu milik Andrean, Rissa dan Neira.

Gadis empunya ponsel ini ternyata cukup sering mengupload segala hal di akun twitternya. Ada sekitar 1.200 tweet yang gadis itu posting dan Azka membacanya satu persatu hingga ia terlelap dengan kondisi ponsel yang menyala di atas dadanya

OREOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang