versi sudah di revisi ✅
Hari kelulusan semakin dekat. Azka dan Alisha sama sibuknya. Setiap hari Azka di sibukkan dengan berlatih beragam soal-soal ujian, ia bahkan sudah jarang nongkrong singkat atau mampir ke suatu tempat untuk bermain bersama teman-temannya. Setiap pulang sekolah ia selalu langsung pulang, tidur sebentar lalu lanjut belajar sampai malam.
Sedangkan Alisha di sibukkan dengan kegiatan OSIS yang akan mengadakan banyak acara, salah satunya pensi yang akan di laksanakan dalam waktu dekat.
Walau mereka sama sibuknya tetapi mereka masih meluangkan waktu untuk sekadar bertukar kabar. Hubungan yang baik adalah hubungan antara mereka yang bukan memberi kabar ketika waktu luang saja, tapi mereka yang rela meluangkan waktunya guna memberi kabar. That's the type of love we should strive for.
Alisha keluar dari kamarnya membawa gelas kosong di tangannya. Saat di dapur ia menoleh sekilas memperhatikan ibunya yang sedang tersenyum menatap layar ponselnya.
Kalau ada Mama berarti gak ada Papa, sebaliknya juga begitu. Mereka sudah tak tidur di kamar yang sama, bahkan bicara satu kata pun tak pernah. Alisha ingin sekali bertanya mengenai hal janggal itu kepada kedua orangtuanya, tetapi Revo melarangnya. Revo seakan mengajak Alisha untuk sama-sama membenci kedua orangtuanya.
Usai mengambil air Alisha kembali ke kamarnya dan langsung mengambil ponselnya yang berdering.
"Hallo, sorry tadi gak liat," ucap Azka dari sambungan telpon.
Alisha menghubunginya satu jam yang lalu namun tidak di angkat, pesan yang dia kirim juga belum di baca.
"Hai, baru bangun tidur ya? Dari suaranya ke baca."
"He'em."
"Kakak aku mau cerita!"
"Yaa, apa?"
Alisha merebahkan posisi tubuhnya di atas Kasur. Ia menceritakan segala isi rapatnya dengan OSIS hari ini, tentang pendapatnya yang tidak di setujui, tentang pertengkaran yang terjadi antar anggota OSIS dan masih banyak lagi, ada serunya ada lucunya. Di balik telpon Azka juga sesekali tertawa mendengar cerita Alisha.
"Al."
"Yaa?"
"I love the way you talking to me."
"AKU CEREWET YA?"
Azka terkekeh, "Iya."
"Hehe sorry..."
"No, lanjutin."
"Oiya karena ini acara besar jadi ada campur tangan osis tahun sebelumnya."
"Hem gitu."
"Aku takut ketemu Kak Gerald... aku udah mikirin mau keluar osis aja, tapi aku udah punya bagian besar di event ini, jadi pasti susah buat keluar."
"Oiya Gerald." Azka baru ingat kalau laki-laki itu adalah bagian dari anggota OSIS tahun lalu.
"Gimana nih Kak besok aku rapat sama dia..."
"Jangan kabur, lepas tanggung jawab itu namanya, kamu kan anggota."
"Tapi-"
"Dateng Alisha, jangan jadi lemah karena orang jahat."
"Kalo dia lakuin hal itu lagi-"
"Lawan."
"Aku-"
"Bisa, aku percaya kamu bisa."
"Kak kamu kayaknya kurang kenal aku deh."
"No, i know you so well butterfly."
KAMU SEDANG MEMBACA
OREO
Teen Fiction(Batal Terbit) When you fall in love, there is no way to stop it. Just let it feel. Let it hurt. Let it flow. Karena gak ada yang salah dari sebuah perasaan. ~~~ (start 26, 01, 2018) (finish 22, 09, 2018)