[01] BUKAN PELAKOR

8.8K 422 260
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.

Pengenalan karakter..

Uchiha Sasuke  : 27 Tahun
Hyuga Hinata   : 25 Tahun
Haruno Sakura : 25 Tahun
Namikaze Naruto : 28 Tahun

.
.
.
.

Berawal dari kisah Hinata -

Hinata sebenarnya tidak membenci suaminya, hanya saja pernikahan ini dan janji suci ini diluar keinginannya.

Namikaze Naruto adalah sosok suami yang perhatian, tampan, mapan, dan memiliki segalanya. Dia juga suami yang baik, bahkan saking baiknya Naruto terlihat seperti ilusi.

Tapi ada disuatu masa, dimana ketika Hinata ingin membuka hati untuk suaminya, pasti ada saja keraguan yang menggerogoti hatinya.

Sesempurna apapun suaminya, dia hanyalah manusia biasa.
Manusia yang kadang memiliki sikap bengis yang membuat Hinata begitu muak.

Sikap kasar, sikap semena-mena, bahkan perilaku gila suaminya tak lekang membuat Hinata ingin pergi meninggalkannya.

Namun disisi lain, Hinata tidak ingin jika rumah tangganya hancur dan menyakiti pihak di kedua keluarganya.

Hanya saja, Hinata benar-benar banyak menghela napas karna tidak mampu mengikuti skenario yang dicipatakan suaminya sendiri.

Namikaze Naruto selalu menjungkir balikkan hati Hinata.
Ia mampu memberi segala sesuatu yang Hinata inginkan.

Perhatian, jelas ...
Baik, lumayan...
Romantis, sangat...

Tapi, sikap inilah yang dibenci Hinata, sikap yang selalu membuat Hinata jengah ingin berhenti dari pernikahan yang telah empat tahun dibinanya. Semuanya masih terasa hambar dari awal hingga detik ini.

"Hai sayang.."

Hinata tersenyum dan menyambut kedatangan suaminya sambil membalas pelukkan palsu itu.

"Kau lelah ? Istirahatlah, aku akan menyiapkan air hangat untukmu" ucap Hinata sambil berjalan menuju kamar mereka.

Naruto menghentikan langkahnya dan bersandar didaun pintu. Saffir nya menatap lekat istri cantik yang sedang berada didalam kamar yang tampak dingin itu.
Kemudian dia tersenyum miring.
"Khe.., terasa sepi seperti biasa"

Hinata menghentikan langkahnya, hatinya berdenyut nyeri saat sindiran Naruto tepat mengenai titik terdalam hatinya.

Tentu saja sindirian itu sangat melukai Hinata, wanita mana yang tak ingin rumahnya dipenuhi suara gelak tangis seorang bayi ?
Tapi apa daya Hinata yang sampai saat ini belum diberi anugrah dari Tuhan, bahkan sekarang pun ia sudah enggan melakukan hal intim karna sikap keras suaminya itu.

Hinata berbalik dan menatap Naruto. Mencoba tersenyum semanis mungkin.
"Kau sudah makan ? Mau makan dahulu atau mandi ?" Tanya Hinata mencoba mengalihkan perasaannya yang begitu nyeri.

-BUKAN PELAKOR- ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang