[12] BUKAN PELAKOR

3.1K 312 275
                                    

-Bukan Pelakor-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-Bukan Pelakor-

Bibir Hinata tersungging miring. Mutiara ungunya menatap tak percaya dengan apa yang barusan dia dengar.

Wanita merah jambu itu tersenyum bangga atas dosa yang telah dia lakukan dimasalalu, seakan dia yakin kalau Sasuke adalah miliknya sejak awal.

Tapi siapa sangka. Hinata tertawa dalam hati saat mengetahui kalau dia bukanlah pendosa sebenarnya. Siapa tahu dia memang dikirim Tuhan untuk menghukum wanita seperti Sakura.

Hinata tidak tahu, yang jelas jiwanya semakin bersemangat ingin merebut Sasuke dari Sakura. Jangan sebut dia pendosa apalagi seorang jalang. Hinata hanya mencuri apa yang telah dicuri. Anggap saja ini karma untuk Sakura.

Hinata takut karma ?
Tentu saja, dia sebenarnya selalu dihantui oleh semua dosa yang telah dia perbuat. Tapi siapa peduli ? Hinata sudah terlanjur mengotori tangannya, mau cuci tangan sekarang pun sangat nanggung. Dia sudah diambang Sakau, tidak bisa berhenti begitu saja jika hanya dengan sabun pencuci tangan.

Hinata mungkin akan bersih jika dibasuh oleh air yang diambil dari lembah neraka. Dia tidak mau sok suci. Tapi dia juga tidak mau berdosa sendirian, Hinata berniat ingin mengajak Sakura berduel dineraka nanti.

Urusan karma-nya belakangan saja. Yang Hinata inginkan saat ini menunjukkan pada Sakura bagaimana karma itu datang melalui dirinya.

"Kalau boleh, aku ingin mendengar kisahmu dengan Sasuke-san" kemudian dibarengi dengan kekehan kecil yang keluar dari mulut Hinata.
"Aku jadi penasaran bagaimana caramu merebut Sasuke-san dari tunangannya"

Sakura kembali tersenyum. Wanita itu banyak tersenyum setiap berbicara dengan Hinata. Menganggap bahwa lawan bicaranya adalah sosok malaikat yang begitu baik luhur budi pekertinya.

"Kau tahu ? Sasuke dulu adalah bintang disekolahan.. dia tampan dan berbakat, banyak para gadis mendambakannya"

Hinata tersenyum, didalam hati dia bangga kalau kekasihnya dulu memang sehebat itu.

"Sama halnya dirimu.. kau ingat ? Kau dulu adalah primadona disekolahan bukan ?.. semua orang memujamu karna kau Hinata.. begitu pun Sasuke.. dia sama hebatnya denganmu"

Hinata mengangguk, menganggap bahwa kenapa tidak dari dulu saja mereka bertemu ?
Tapi sayang seribu sayang, mereka sedikit terlambat.

"Tapi bedanya, kau dulu sangat baik dengan siapapun.. kau punya banyak teman, kau juga  cukup ramah dengan semura orang.. namun tidak dengan Sasuke. Dia terlalu dingin dan pendiam, dia juga terkenal tidak terlalu tertarik dengan wanita"

Sakura menatap Hinata.

"Aku dulu juga tidak begitu mengurusi soal cinta... aku tidak tertarik berkencan dengan siapapun.. sampai akhirnya, di festival akhir tahun, aku menonton penampilan Sasuke dipanggung sebagai seorang pianis.. dan sejak saat itu aku memendam perasaan padanya"

-BUKAN PELAKOR- ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang