[14] BUKAN PELAKOR

2.8K 331 90
                                    


-Di sarankan baca chap sebelumnya biar merefresh ingatan-

"Apa kau pernah berfikir ? Apa yang dilakukan suamimu dengan Hinata saat kau bekerja ? Kau pikir mereka hanya main masak-masakkan ? Minum teh sambil bercerita ?"

Pertanyaan Karin seakan memprovokator seorang Sakura.

Wanita merah jambu itu tampak gelisah mewarnai wajahnya. Alis dan dahinya tampak berkerut. Begitupun napasnya yang begitu menderu menahan sesak.

Sasuke dan Hinata ? Mereka......

Sasuke dan Hinata ? Mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Bukan Pelakor-
...

Suara kursi berderit. Sasuke yang baru datang bersama Nagato pun duduk di tempatnya.
Lantas Sakura langsung bertatap pandang bersama Karin untuk menyudahi percakapan mereka tentang Hinata dan Sasuke beberapa saat ini.

Sasuke yang memang bisa membaca gelagat tak biasa pun hanya melirik kearah istrinya.
Entah mengapa, seperti ada yang tidak beres. Tapi Sasuke juga paham, kalau Sakura adalah wanita yang pandai bermain sandiwara. Istrinya itu kadang sulit ditebak. Berbeda dengan Hinata yang wajahnya penuh dengan ketulusan dan terasa sulit untuk menyembunyikan kebohongan apapun darinya.


"Hinata mana?"

Kesalahan fatal.
Sasuke seperti sengaja memancing
perspektif Sakura yang semakin kuat tentang hubungan spesial antara suaminya dan Hinata. Kenapa? Dari sekian banyak pertanyaan, kenapa harus Hinata?

Sakura memilih diam. Dan membiarkan Karin yang menjawab kalau Hinata belum kembali sejak berpamitan ke toilet tadi.

"Selama itu?"

Dahi Sakura berkerut tak suka. Hatinya mulai merasa kalau yang dikatakan Karin memang benar bahwa suaminya terlalu aneh untuk urusan seorang Hinata yang hanya sebatas orang asing bagi pria itu.

"Apa terjadi sesuatu dengannya?" Ucap Sasuke lagi.

Pria itu melukiskan perasaan khawatir sambil mengedarkan pandangannya ke penjuru sudut untuk mencari keberadaan Hinata-nya.

Dalam hati Sakura berdecak kesal. Wanita itu kini sudah termakan oleh pikirannya sendiri.

"Hinata bukan anak kecil!!"

Suara Sakura terdengar datar, dingin dan tidak enak didengar kala masuk kedalam telinga Sasuke.
Dan pria itu menyadarinya.

"Tapi dia sahabatmu. Apa kau tidak takut jika terjadi sesuatu dengannya?"

Sakura tersenyum remeh. Wanita itu menatap tak percaya kepada suami yang duduk di sampingnya.

"Dia hanya ke toilet Sasuke-kun! Dia wanita dewasa, kau tidak mungkin berfikir kalau dia nyasar dan kau berniat menyusulnya kan?"

-BUKAN PELAKOR- ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang