[02] BUKAN PELAKOR

3.7K 376 145
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.......

Naruto masuk kedalam rumahnya, saffir birunnya melihat keadaan ruang tamu yang begitu hancur, bingkai foto dan barang berharga lainnya hancur berserakkan dilantai mansion Naruto.

Langkahnya semakin masuk kedalam, menuju kamar miliknya dan Hinata yang tentu lebih hancur dan berantakkan. Banyak barang-barang yang berceceran diatas lantai, pecahan kaca juga berserakkan dimana-mana.

Naruto menarik kasar seprai hingga terlepas dari ranjang. Seisi lemari juga keluar semua dan dilempar oleh Naruto.

Apapun benda yang dapat dijamahnya pun menjadi korban kemarahan Naruto.

"Aaarrghhh. Hinataa.. kenapa kau pergi.. aku janji tak akan pernah menjambakmu lagi, aku janji tak akan mengigitmu lagi, aku janji Hinata !! Ku mohon kembalilah.." Racaunya yang meringkuk lesu didepan pintu lemari kamarnya.

Penampilannya sangat kacau, bunga dan coklat yang tadi diinjak-injak Hinata pun direngkuh sayang oleh Naruto.

Prannnk...

Suara pecahan kaca kembali terdengar.

Begitupun dengan darah yang merembes keluar dari tangan Naruto. Tangannya pun masih senantiasa mengepal seakan tidak puas jika hanya memukul bingkai besar yang didalamnya ada foto Hinata.

Rasanya Naruto ingin membunuh Hinata sekarang juga.

Tapi__Kenapa rasanya sesakit ini ?

Memang Naruto akui kalau dia itu lelaki yang mudah marah dan ringan tangan.
Ia tak segan-segan menyiksa Hinata jika istrinya tak sesuai dengan keinginannya. Dan itu semua diluar kesadaran Naruto, ia akan sangat merasa menyesal setelah berbuat kasar pada Hinata.

Alasan simpel- Naruto hanya ingin mendidik Hinata agar menjadi istri yang Sempurna- itu saja.

"Dasar Brengsek !!.."

Kembali lagi pada kenyataan hidup.
Bahwa manusia tak ada yang sempurna, begitupun Hinata.

Tapi apalah daya Naruto yang tak pernah puas dengan semua yang Hinata miliki.

Hinata itu harus gini__
Tak boleh begitu__
Dan begitu lebih baik__
Hinata itu harus memakai ini__
Tak pantas menggunakan ini__
Pokoknya Hinata harus seperti ini__

Tapi, apakah Naruto sadari, bahwa semua keinginannya itu melukai Hinata ?

_Persetan_

Naruto itu pemimpin, kepala keluarga, suami sah Hinata. Ia berhak mengubah Hinata sesuai dengan keinginannya. Termasuk menggenggam erat kehidupan Hinata, seakan menjadikan istrinya boneka yang bisa Naruto mainkan sesuka hatinya.

-BUKAN PELAKOR- ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang