[04] BUKAN PELAKOR

3.3K 323 171
                                    

-BUKAN PELAKOR-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-BUKAN PELAKOR-

...

Sakura menghentikan langkahnya sejenak
sebelum memasuki sebuah caffe ketika mendengar alunan piano yang barusan menyapanya.
Alunan itu terdengar begitu lembut hingga mampu membuat seulas senyuman terpatri dibibir manisnya.

"Sakura-san, ayoo.. kenapa malah diam saja ?"

Sakura tersadar saat suara Karin memanggilnya, ia tersenyum dan merapikan plaket jassnya.
"Maaf, lagu ini kesukaan suamiku.. aku sedikit teringat padanya.."

Karin menganggukkan kepalanya, selain menjadi bos, ia juga telah lama menjadi sahabat Sakura sejak kuliah dulu.

"Souka.. suamimu menyukai lagu mellow seperti ini, pasti dia mudah terbawa perasaan.." gurau Karin menggandeng lengan Sakura menuju meja disudut ruangan menghadap langsung kesebuah greenhouse.

Sakura hanya menanggapi dengan senyuman tipis.
Setelah sampai, ia meletakkan tasnya diatas meja dan menarik kursi untuk duduk, sebelumnya ia juga sudah membantu Karin untuk duduk.
"Hn, suamiku itu baik.. tapi jika ingin melangkah, dia selalu menggunakan hatinya. Berbeda denganku yang lebih cenderung berfikir rasional dan realistis.. tidak jarang kami sering berdebat hanya karna masalah sepele..."

Karin terkekeh,"Untung Sui-kun lelaki karir dan penuh kesibukkan, jadi dia tidak terlalu mempermasalahkan diriku yang super sibuk karna jarang melayaninya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Karin terkekeh,
"Untung Sui-kun lelaki karir dan penuh kesibukkan, jadi dia tidak terlalu mempermasalahkan diriku yang super sibuk karna jarang melayaninya.."

"Yah, kau kan pengantin baru.. kita lihat saja tahun depan, semoga tidak berakhir dimeja hijau..."

Karin mendecih kesal sambil mencubit lengan Sakura,"amit-amit..aku tak ingin menjadi janda.." sambar Karin mengetuk kepalanya dan meja.

Seketika Sakura tertawa ringan, baginya hanya teman-teman dikantornya saja yang mampu mengerti posisi dan perasaannya sebagai ibu dan istri karir seperti dirinya.

-BUKAN PELAKOR- ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang