Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️Typo, OOc, No Plagiat ⚠️
-Bukan Pelakor-
....
Sejak kejadian itu, setiap malam Hinata terbangun. Wanita itu terjaga sepanjang malam ditemani dinginnya sepi. Kemudian dia mencari-cari sebutir pil untuk kembali terpejam menyelami mimpi.
Begitu setiap hari hingga Hinata merasa jengah.
Hinata sudah tidak lagi berteman dengan ketenangan. Nafsu makan seakan pergi meninggalkan dirinya, yang tersisa kini hanya penyesalan dan kesedihan.
Hinata selalu berfikir, Seperti inikah rasanya dibohongi? Semenderita inikah rasanya jika suami yang kita cintai ternyata menyimpan wanita lain dihidupnya?
Hinata tidak bisa melupakan bayangan-bayangan itu.
Ketika dia hidup bertahun-tahun bersama Naruto. Mencoba mencintai dan menerima takdirnya. Dan sebagai seorang istri, Hinata sudah mencoba semaksimal mungkin menjadi yang terbaik untuk suaminya.
Hinata bahkan melakukan apapun yang disukai Naruto meskipun itu melukai dirinya. Bahkan Hinata juga rela menjadi wanita bodoh yang selalu bermimpi indah tentang rumah tangganya.
Tapi nyatanya, Hinata dibohongi habis-habisan.
Pengkhianatan ini lebih menyakitkan dari apapun.
Saat ini Hinata merasa sedang berdiri di pinggir jurang. Kanan kirinya terlihat lembah mengerikan yang seakan siap melahapnya kapan saja.
Hinata mulai dilanda rasa bersalah yang sangat besar kepada Sakura. Hanya demi memenuhi egonya, Hinata kini menjadi seseorang yang sudah gelap mata dengan merusak kebahagiaan orang lain.
Bukan ini yang Hinata inginkan.
Rasa Dilema ini sungguh membuat Hinata frustasi. Dia memang amat sangat mencintai Sasuke. Dia sudah terlanjur jatuh terlalu dalam, namun disisi lain, Hinata kini bisa merasakan sakitnya dikhianati.
Hinata tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya jadi Sakura saat tahu jika suami yang dia cintai telah berhubungan gelap dengan sahabatnya sendiri.
Jika Hinata menganggap Ino adalah wanita jalang, Lalu sebutan apa yang cocok untuk wanita seperti dirinya?
Hinata merasa lebih buruk dari seorang jalang. Dia bahkan tidak pantas untuk dimaafkan.
........
"Aku ingin mengakhiri hubungan ini"
"APA MAKSUTMU?" Suara Sasuke memekik tajam. Itu adalah kalimat yang paling Sasuke takutkan selama ini. Rasanya dia tidak sanggup jika mendengar kalimat itu keluar dari bibir Hinata. Karna sampai kapanpun, dia tidak akan rela melepaskannnya. "Aku anggap tidak mendengarnya, aku akan melupakan ucapanmu barusan.. Dan aku harap, jangan lagi kau berkata seperti itu"