Prancis, Paris.
09.25 am.Alunan musik jazz menemani Salsha yang sedang duduk menerawang jauh keluar jendela caffe yang berembun akibat salju mulai turun. Berhari-hari sudah Salsha lewati dengan kenyataan bahwa hubungannya dengan Aldi sudah berakhir.
Mengapa Aldi mengakhiri hubungan ini disaat justru Aldi mendapatkan pekerjaan di Paris. Bukankah ini adalah waktu yang baik untuk bisa lebih lama bersama-sama dikota Romantis ini? Entahlah, berkali-kali Salsha mengajak Aldi untuk berbicara namun tetap saja tidak ada yang berubah. Justru Salsha yang masih saja mengejar Aldi karena merasa bahwa dirinya yang membuat kesalahan.
"Maaf lama nunggu nya, Sha."
Salsha menoleh pada sumber suara dan tersenyum. "Santai, Bas."
"Jadi gimana?" Ucap lelaki yang mempunyai rambut kribo tersebut. Bastian langsung duduk dihadapan Salsha dan meneguk minuman yang sudah Salsha pesan.
"Lo sok sibuk banget sih baru bisa ada waktu sekarang," Protes Salsha dengan wajah yang sudah menekuk kesal.
"Ya kan lo tau sendiri, itu juga kan kantor lo Sha."
Bastian menjawab dengan tenang dan tersenyum pada Salsha. Bastian memandang wajah gadis dihadapannya ini dengan tatapan iba. salsha seperti tidak mempunyai semangat hidup.
"Ah, alesan lo." Ucap Salsha masih tak terima.
"Project kita bentar lagi bakalan dijalanin, jadi wajar kalo gue sibuk," Jawab Bastian sembari mencocol kan kentang goreng pada mangkuk saus dan melahap nya. "Lagian, bentar lagi udah mau pemotretan, dan liat kantung mata lo udah bisa buat ngantongin duit dolar gue." Lanjut Bastian diikuti dengan kekehan kecil nya meledek Salsha.
"Ish!"
Salsha hanya berdecak kesal dan melempar pandangan nya pada sekeliling Caffe yang sepi pengunjung karena ini masih merupakan jam kerja.
"Buruan cerita, waktu gue ga banyak. Ntar boss ngomel nih," Omel Bastian pada Salsha karena Salsha justru melamun.
"Omelin balik lah. Takut banget sih lo. Cemen." Ucap Salsha memutar bola matanya malas.
"Heh! Boss gue itu man—
"Udah udah!! Diem deh. Nih gue mau tanya." Potong Salsha karena sudah mengerti apa yang akan diucapkan oleh Bastian. Dan itu membuat Bastian tersenyum penuh kemenangan.
"Aldi punya cewe lain ya, Bas?" Tanya Salsha menatap Bastian dengan tatapan mengintimidasi.
Bastian menggeleng pelan, "Aldi setiap hari sama gue Sha. Dia ga deket sama cewe lain." Bastian mengangkat bahu acuh.
"Kenapa dia mutusin gue?"
"Dia pernah cerita kalau dia bosan."
Jawaban Bastian kembali membuat Salsha memutar ulang memori di dalam otaknya. Saat Aldi mengucap kata Bosan. Ini bertanda Aldi memanglah benar-benar bosan bukan hanya sebuah alasan saja.
"Terus dia pernah bilang, lo disini deket sama Iqbaal. Ternyata itu ya yang namanya Iqbaal. Hm.." Bastian mengingat wajah Iqbaal seorang editor di kantor Clap it!
"Ha?" Salsha melebarkan matanya ketika mendengar ucapan Bastian. "Iqbaal?" Tanya Salsha lagi.
Bastian hanya mengangguk dan memakan hidangan yang sudah tersedia.
"Gue memang deket sama Iqbaal bas, tapi ga seperti yang dia fikirin. Gue deket sebagai teman." Jelas Salsha memperhatikan Bastian yang sedang makan dengan lahapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Back. (Sequel)
Fanfiction[END] Hello. Sequel dari cerita SUNFLOWER. Sebelum membaca cerita ini sebaiknya membaca dahulu cerita SUNFLOWER♡