18

2.6K 191 37
                                    

Salsha membuka pintu lemari es untuk mencari bahan makanan. Namun, hanya ada telur dan sosis. Diambilnya bahan yang ada. Lalu Salsha memotong cabai, bawang merah, bawang putih, dan sosis diatas meja dapur.

Salsha membuka lemari dapur untuk mencari beberapa bahan-bahan masakan, seperti garam, merica, lada, kecap, dan bumbu penyedap rasa lainnya. Dengan telaten Salsha memasak pagi hari ini. Satu menu yang hanya terfikirkan oleh Salsha dengan bahan seadanya seperti saat ini, yaitu nasi goreng telur sosis.

"Lo mending tinggal disini aja deh biar gue sama Aldi ga boros setiap saat delivery makanan mulu,"

Salsha yang sedang mengaduk nasi goreng diatas penggorengan menoleh pada sumber suara menampilkan Bastian yang sudah rapih dengan pakaian kantornya.

"Enak aja, lo fikir gue pembantu!" Jawab Salsha ketus kembali melanjutkan kegiatannya.

"Ya kan calon istri yang baik juga harus masak tiap pagi, bukan cuma pembantu doang," Sanggah Bastian duduk di kursi meja makan. "Emang lo mau ntar Aldi dimasakin nya sama pembantu mulu? Terus jadi suka deh sama pembantu nya," Lanjut Bastian santai.

"Heh! Amit-amit," Salsha mengetuk-ngetukan kepalan tangannya di dahi. "Gue bakal cari pembantu yang udah berumur, kalau bisa gue ga perlu pakai pembantu," Lanjut Salsha mencibir.

Bastian hanya terkekeh melihat respon Salsha lalu meraih gelas diatas meja, menuangkan air putih dan meneguknya.

"Aldi mana?" Tanya Salsha sembari memindahkan nasi goreng dipiring.

"Auk, bentar lagi juga mungkin muncul," Jawab Bastian menghirup aroma nasi goreng masakan Salsha.

"Lagian, tumben lo udah rapih, bas." Cibir Salsha memperhatikan penampilan Bastian sepagi ini.

"Pacar lo tuh! Nyuruh gue meeting mulu," Omel Bastian dengan wajah sewot nya.

"Lo pilih meeting apa ngerjain kerjaan kantor yang numpuk?"

Bastian dan Salsha menoleh pada sumber suara yaitu Aldi. Salsha terkesima melihat Aldi yang baru saja mandi dan masih menggunakan pakaian santainya, rambutnya yang masih basah ia keringkan menggunakan handuk yang saat ini ia sampirkan dileher jenjangnya.

"Meeting lah! Gila, pusing gue liat lo setiap hari di depan laptop," Jawab Bastian menggelengkan kepalanya.

Salsha terkekeh melihat Respon cepat Bastian. "Babas, Babas," Ucap nya menggelengkan kepala dan duduk dikursi meja makan.

"Selamat pagi, sayang," Aldi membungkukkan tubuhnya dan mengecup singkat puncak kepala Salsha.

Tak bisa dipungkiri, jantung Salsha berdetak tak beraturan menerima perlakuan Aldi dipagi hari ini, "Pagi kembali," Jawab Salsha dengan senyum sumringah nya.

"Jangan gitu depan anak dibawah umur, ck!" Cibir Bastian dengan ujung bibir yang terangkat.

"Halu lo!" Sanggah Aldi cepat dan duduk dikursi meja makan disamping Salsha.

Ketiga nya pun menyantap nasi goreng masakan Salsha dengan lahap, sampai-sampai beberapa menit kemudian piring masing-masing sudah bersih.

"Calon istri idaman emang," Ucap Aldi antusias mengacak rambut Salsha gemas.

"Apaan sih di," Jawab Salsha menunduk malu dan membereskan meja makan.

Aldi terkekeh pelan melihat respon Salsha, Aldi tahu Salsha salah tingkah. Aldi meraih ponselnya yang bergetar diatas meja, lalu menekan beberapa opsi, ternyata sebuah pesan masuk.

1newmessage.
Mr.Bryan
Saya harap berkas segera di kumpulkan pagi ini.

"Ck!" Aldi berdecak kesal, meletakkan ponselnya diatas meja dengan kasar membuat Salsha dan Bastian menoleh.

Please, Back. (Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang