"Iya ma, Salsha baik-baik aja disini."
Setelah kejadian beberapa minggu yang lalu, yaitu wanita ini masuk rumah sakit karena terkena lampu led yang jatuh. Salsha kembali menjalani aktivitas nya, saat ini Salsha berjalan santai melewati lorong kantor dimana pada sore hari ini seluruh karyawan disibukkan oleh proyek peluncuran produk iklan makanan milik perusahaan Aldi.
"Bagus sayang, mama sama om Rudi kangen sama kamu, nak."
Langkah Salsha terhenti sejenak dan Bibir mungil Salsha otomatis mengukir sebuah senyuman manis ketika mendengar suara Lina a.k.a Mama Aldi lewat sambungan telepon.
Meski hubungan nya dengan Aldi telah kandas. Ralat, Meski Aldi telah memutuskan hubungannya dengan Salsha namun mama Aldi masih sangat sering menelepon Salsha walau hanya sekedar menanyakan kabar. Entahlah, Salsha belum mengetahui apakah mama Aldi sudah tahu jika hubungan anak nya sudah kandas.
Salsha membuang nafas beratnya dan kembali melangkah. "Hmm, Salsha juga kangen sama kalian." Suara Salsha mulai melemah. Membayangkan situasi yang terjadi saat ini.
"Salsha kapan pulang nak? Nanti ga ikut Aldi sekalian? Gimana hubungan kamu sama Aldi disana?"
Tesss..
Sebulir airmata menetes dipipi chubby Salsha, pertanyaan itu seakan menohok hati Salsha. Lagi-lagi Salsha menghentikan langkahnya. Ternyata, Aldi belum memberitahu mamanya jika mereka sudah tak ada hubungan lagi, harus apa Salsha sekarang? Salsha memperhatikan sekitar, berharap ada seseorang yang dapat membantunya saat ini.Pandangan Salsha terhenti pada sebuah pintu ruangan yang terbuka, membuat Salsha dengan cepat memasuki ruangan tersebut.
"Hallo nak? Denger mama kan?"
"Iya ma, Salsha denger. Bentar Salsha duduk dulu ya,"
Ucap Salsha dengan hati-hati. "Tadi mama tanya hubungan Salsha sama Aldi ya ma?" Salsha mengulang pertanyaan Lina lewat sambungan telepon.
Sreet
Suara kursi yang tergeser akibat ada seseorang yang tiba-tiba berdiri dan merebut ponsel Salsha yang masih dalam panggilan telepon."Naak, hallo? Iya mama tanya itu nak. Hallo?"
"Hallo ma, iya hubungan kita baik baik aja ma. Ini Aldi. Aldi lagi dikantor Salsha ma,"
Plak.
Aldi menepuk dahi karena merasa ucapannya terdengar gugup. Memang benar saat ini keringat Aldi sudah bercucuran diseluruh tubuhnya.Jawaban Aldi otomatis membuat Salsha memicingkan matanya. Aldi yang menyadari itu pun menatap Salsha dan meletakkan jari telunjuknya pada bibir mengisyaratkan agar Salsha diam.
Klik.
Aldi menyentuh salah satu opsi di layar ponsel milik Salsha. Ternyata Aldi me-loudspeaker sambungan telepon tersebut."Syukurlah kalau gitu nak, yaudah deh. Udah dulu ya nak. Mama mau kerumah calon mertua dulu. Mau bantuin oma jaga toko,"
Aldi menggigit bibirnya, tentu saja ini akan menyakiti hati Salsha. Aldi memperhatikan tatapan Salsha yang mengarah keluar jendela dengan jari-jari yang ia ketukkan di meja. Aldi sudah hafal betul dengan tingkah Salsha yang seperti ini. Saat ini dirinya sedang menahan tangis.
"Hallo nak? Kalian masih denger mama kan?"
"Iya ma, masih kok. Oke maa titip salam buat mama sama oma ya, Salsha kangen sama mereka. Salsha sayang mama Lina, Bye ma. Salsha putus ya teleponnya,"
Ucap Salsha yang merebut ponselnya dari genggaman Aldi. Lalu setelah mendapat sahutan dari Lina, Salsha langsung memasukkan ponsel nya ke dalam tas yang ia jinjing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Back. (Sequel)
Fanfiction[END] Hello. Sequel dari cerita SUNFLOWER. Sebelum membaca cerita ini sebaiknya membaca dahulu cerita SUNFLOWER♡