"Hay,"
Steffi kembali menutup pintu kamar menggunakan badannya, karena kedua tangannya digunakan untuk memegang nampan berisi sarapan untuk Salsha.
"Gue ga sakit Steff, gue bisa keluar dan ambil makan sendiri," Ucap Salsha lesu, wajahnya nampak sedang memikirkan sesuatu.
"Berisik!" Steffi menarik kursi dan mendekatkannya di ranjang. "Bisa ambil sendiri tapi dari tadi ga keluar-keluar, kenapa lo?" Tanya Steffi kembali membuyarkan lamunan Salsha.
Salsha menoleh pada Steffi yang sedang menyodorkan segelas teh hangat. "Gue bisa ambil sendiri," Salsha menerima gelas tersebut dengan mata yang memelotot tajam.
"Lo kenapa si? Sakit?" Steffi meletakkan punggung tangannya didahi Salsha. Namun suhu tubuh Salsha normal. "Biasa aja," Steffi menggaruk tengkuknya bingung.
"Semalem lo tidur sama gue kan?" Tanya Salsha tiba-tiba dengan menyipitkan kedua matanya.
"Engga, gue tidur dikamar Babas," Jawab Steffi santai memainkan ponselnya.
"Hah? LO ITU BELUM NIKAH SAMA BABAS! KENAPA TIDUR SAMA DIA!" Salsha membuka mulutnya lebar mencekal lengan Steffi dengan erat.
Steffi menoleh dan melirik tajam pada Salsha. "Apaan sih lo!" Ucap Steffi kesal dan menyumpal mulut Salsha yang terbuka menggunakan tisue. "Kan gue bilang tidur dikamar Babas, bukan tidur sama Babas. Babas nya tidur di kamar tamu," Steffi menjelaskan pada Salsha yang sibuk membersihkan mulutnya akibat banyak tisue yang menempel.
Salsha kembali meneguk teh hangatnya dan nampak terdiam setelah mendengar penjelasan dari Steffi. Otaknya kembali berfikir yang tidak-tidak. Salsha memejamkan matanya dan menggeleng pelan.
"Heh!" Steffi dengan santainya menempeleng kepala Salsha menggunakan jari telunjuknya. "Lo kesurupan?"
"Stef, gue takut," Salsha menekuk wajahnya, saat ini gadis itu sudah mengeluarkan keringat dingin disekujur tubuh.
"Lo kenapa sih, Sha?" Steffi malah menjadi cemas sendiri saat ini.
Salsha meraih kedua tangan Steffi dan menggenggamnya. "Gue tadi pagi bangun, dan masa gue ga pake baju? Aldi ngapain gue?" Setelah mengucapkan itu Salsha menutup wajahnya.
Sontak saja Steffi tertawa dengan kuat mendengar cerita dari Salsha. "Lo yang udah ngapa-ngapain Aldi," Ucap nya masih dengan tertawa terbahak-bahak.
"Stef!! Kok lo malah ketawa sih!" Salsha memukul keras kepala Steffi menggunakan bantal hingga Steffi sedikit mengurangi tawanya. "Maksud lo gimana? Gue ngapain Aldi?"
Steffi menghela nafasnya, lalu berusaha untuk menahan tawanya, perut nya pun sudah terasa sakit akibat tertawa. Ketika dirasa sudah tenang. Steffi pun menjelaskan semua kejadian yang terjadi semalam. Mulai dari Kiara yang memberi obat diminuman Salsha dan tujuan buruk dari Kiara. Semua Steffi jelaskan. Begitupun dengan Aldi yang semalam menahan nafsunya ketika Salsha menggoda.
Salsha kembali menutup wajahnya dengan telapak tangan, dirinya malu sendiri mendengar cerita Steffi.
"Terus baju gue?" Tanya Salsha dengan wajah polosnya.
"Lo sendiri lah yang buka bego. Obat nya berhasil buat lo merangsang. Jadi lo kepanasan pengennya buka baju, Hahahaaaa..," Steffi kembali tertawa kuat.
Plak.
Salsha kembali memukul kepala Steffi menggunakan bantal, "Lo malah ketawa mulu," Ucap Salsha gusar.
"Ya lucu gitu gue bayanginnya. Junior Aldi sampe berdiri karena lo goda," Steffi menutup mulutnya agar tidak mengeluarkan tawa yang lebih kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Back. (Sequel)
Fanfiction[END] Hello. Sequel dari cerita SUNFLOWER. Sebelum membaca cerita ini sebaiknya membaca dahulu cerita SUNFLOWER♡