14

2.4K 190 97
                                    

Hello❤ sebelumnya yang masih belum faham tentang masa lalu Salsha, dan mau tau tentang masa SMA salsha sama Aldi, baca dulu yaa cerita SUNFLOWER karena ini sequel dari cerita itu❤

Oiya, jadi udah tau kan siapa yang neror Aldi dan suruh Aldi jauhin Salsha? Ya, itu papa nya Salsha. Selama ini ngancem Aldi untuk jauhin Salsha biar dia bisa bebas ngejahatin Salsha. Gitu:(

Yaudah ah😂 Happy reading❤

***

"Kau ingin bertemu dengan papa mu bukan? Kami datang menemuimu karena kami sudah membayar mahal ke papa mu,"

Di alam tidak sadarnya Salsha kembali terbayang kejadian beberapa hari yang lalu, dimana saat ia merasa dunia nya seakan hancur, disaat ia merasa ingin tidak terlahir saja di dunia ini daripada harus memiliki seorang papa yang begitu kejam.

"AAAAAAAAA!!"

Aldi yang tertidur tersentak kaget karena teriakan yang sangat nyaring ditelinganya. Pandangan Aldi langsung melihat Salsha diatas bangkar rumah sakit yang terus saja berteriak dan menjambak rambutnya dengan airmata yang menetes diwajahnya.

"Cha, tenang Cha," Aldi menyentuh kedua bahu Salsha dengan erat, bermaksud agar Salsha berhenti memberontak.

Aldi yang sebelumnya menunggu Salsha sadar di samping bangkar tertidur karena merasakan kepalanya yang pusing. Ketika Salsha sadar, malah membuat Aldi semakin merasa bersalah.

"PERGI! JANGAN SENTUH AKU! LAKI-LAKI BRENSEK!!"

Salsha terus berteriak menangis menepis tangan Aldi yang memegangi kedua bahunya, teriakan Salsha membuat Mira, Chika dan Steffi masuk karena tadi mereka izin untuk menunggu diluar ruangan.

"Chaa," Aldi menangkup wajah Salsha, menatap mata cokelat karamel milik Salsha yang terlihat sangat lelah, melihat raut kesedihan diwajahnya. Aldi kembali mengutuk diri sendiri karena merasa ia lah penyebab semua ini terjadi.

"SEMUA LAKI-LAKI GA BERGUNA!!" Teriak Salsha dengan airmata yang sudah membanjiri wajahnya. Terus memberontak tak mau ditenangkan.

"Nakk, ini mama nak, tenang nak," Ucap Mira ditengah isak tangisnya menyentuh kedua tangan Salsha lembut.

"BRENGSEK!! LAKI-LAKI BRENGSEK! PERGI KALIAN!!"

Prak.

Vas bunga yang terletak diatas nakas berhasil melayang bebas akibat lemparan Salsha kesembarang arah, mengakibatkan vas tersebut terpecah berserakan dilantai rumah sakit.

Steffi datang setelah tadi keluar untuk memanggil dokter, Aldi dan Mira sedikit menjauh dari Salsha karena intruksi dari dokter.

Aldi terus meneteskan airmatanya melihat kedua suster yang memegangi kedua tangan Salsha dan dokter yang menyuntikkan suatu cairan ke tubuh Salsha hingga Salsha kembali tertidur.

"Arghhh!!"

Tubuh Aldi meringsut dilantai akibat lututnya yang terasa tak sanggup menahan berat tubuhnya. Menjambak dan memukul kepalanya yang semakin terasa nyeri. Menenggelamkan kepalanya di kedua lutut. Kembali merutuki kebodohannya yang terjadi beberapa hari silam.

"Bagaimana jika Salsha terus begitu dok?" Tanya Mira terisak, mengingat dahulu dirinya pernah seperti Salsha dan butuh waktu bertahun-tahun untuk kembali pulih. Mira tidak ingin itu terjadi pada anak gadis semata wayangnya.

"Sepertinya Salsha mengalami trauma yang berlebih. Kami akan melakukan terapi pada Salsha agar dapat kembali pulih," Jelas Dokter paruh baya bernametag 'Samuel' dengan tatapan yang mengisyaratkan agar Mira sabar menghadapi masalah yang terjadi pada Salsha.

Please, Back. (Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang