Bintang bertabur begitu indah nya menghiasi langit malam. Namun, tidak semua insan yang dapat menikmati keindahan pada malam hari ini, termasuk dua wanita yang sedang fokus pada masing-masing fikirannya karena saat ini sedang berada di dalam ruangan bernuansa putih penuh keheningan.
"Steff, Aldi manaa?" Tanya Salsha yang sudah entah keberapa kalinya pada Steffi sebelum keheningan datang.
"Mana gue tau! Ish!" Bentak Steffi kesal karena saat ini dirinya ingin tertidur sebentar saja setelah seharian ini menjaga Salsha.
"Gue pengen pulang!" Ucap Salsha tak kalah kesal dengan wajah yang menekuk.
"Lo denger ga sih kata dokter tadi?" Jawab Steffi dengan sedikit melembutkan suaranya.
"Yaudah sih, kepala gue cuma di perban sedikit kan?" Salsha menunjuk kepalanya yang dililit oleh perban putih oleh dokter tadi.
"Sedikit kata lo?!" Steffi membulatkan matanya kesal. "Gue histeris liat darah lo tadi siang! Dan itu bukan perban yang sedikit karena ngabisin banyak perban tadi siang!" Lanjutnya yang terus-menerus mengulang kata 'tadi siang' karena kejadian itu sempat membuat lutut Steffi melemas melihat Salsha.
Salsha semakin menekuk wajah kesal. "Ga ada yang ngadu ke mama sama oma gue kan?" Tanya Salsha pada Steffi yang sudah merebahkan tubuhnya di sofa ruangan rumah sakit.
Steffi hanya menggeleng pelan selanjutnya memejamkan matanya membuat Salsha tersenyum.
Kejadian siang tadi membuat Salsha dilarikan kerumah sakit terdekat karena semua panik akibat lampu yang jatuh tepat dikepala Salsha. Salsha memang masih merasakan nyeri pada bagian kepala, tapi rasanya Salsha ingin pulang saja. Salsha tidak suka berlama-lama berada dirumah sakit karena bau obat-obatan yang menyengat di hidung.
Salsha sadar dari pingsannya saat hari sudah mulai gelap. Untuk itu sedari tadi Salsha ingin mengetahui keberadaan Aldi. Apakah Aldi tidak memperdulikan nya? Terakhir Salsha melihat dan mendengar Aldi ikut meneriaki namanya sebelum Salsha memejamkan mata tak sadarkan diri saat kejadian.
Sayang sekali, Steffi tidak memberi tahu apakah Aldi ikut menghantarkannya ke rumah sakit atau tidak. Entahlah, mungkin Steffi sudah lelah pada Salsha karena terus-menerus menanyakan Aldi.
Sudah beberapa kali Salsha mencoba menghubungi Aldi. Ingin mengetahui apakah masih ada keperdulian Aldi padanya. Namun, berkali-kali pula panggilan Salsha tidak ada jawaban bahkan nomor Aldi sering kali berada dalam panggilan lain. Apakah lelaki tersebut benar-benar sudah tidak ingin mengetahui bagaimana keadaan Salsha saat ini? Entahlah hanya Aldi yang mengetahui isi hatinya.
Bicara soal Aldi, saat ini dirinya sedang menggerutu kesal hingga Bastian terus-menerus menggelengkan kepala memperhatikan tingkah aneh Aldi.
Aldi berjalan mondar-mandir dihadapan Bastian yang sedang menonton televisi sehingga tentu saja Aldi mengganggu fokus Bastian karena Aldi terus bergerak dihadapannya.
Aldi berkali-kali menatap layar ponselnya. Bahkan sesekali lelaki tersebut mengucap sumpah serapah terburuk yang Bastian dengarkan hingga membuat Bastian menautkan kedua alisnya heran.
"Lo kenapa, sih?!" Tanya Bastian kesal meraih remot TV dan menekan tombol off karena percuma, fokusnya sudah hilang akibat Aldi.
"Gue bakal cari tau siapa lo!" Ucap Aldi yang sedang berbicara pada seseorang lewat sambungan telepon hingga membuat Bastian semakin tak mengerti.
"Arrghh!!"
Teriak Aldi melempar ponsel nya kesegala arah dan menjatuhkan tubuhnya pada sofa disamping Bastian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Back. (Sequel)
Fanfic[END] Hello. Sequel dari cerita SUNFLOWER. Sebelum membaca cerita ini sebaiknya membaca dahulu cerita SUNFLOWER♡