"Apakah kau melihat Salsha?" Tanya Aldi pada pegawai kantornya yang baru saja meletakkan setumpuk berkas diatas meja kerja.
"Tidak pak, sedari pagi saya tidak melihatnya dikantor," Jawab pegawai ber-nametag Rachel dengan nada sopannya.
"Oke terimakasih, silahkan keluar, saya akan menandatangani berkas berkas ini nanti," Perintah Aldi tegas tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop yang menampilkan deretan angka-angka.
"Aaargh!! Kemana gadis itu," Aldi mengerang kesal dan menutup laptopnya diatas meja.
Sedari pagi Salsha tidak bisa dihubungi, bahkan gadis itu tidak berangkat ke kantor hari ini. Aldi sangat pusing memikirkan Salsha ditambah dengan pekerjaan nya yang sedang menumpuk.
Aldi melirik jam yang melilit di pergelangan tangan kirinya, menampilkan jarum pendek berada di angka 5, untuk itu Aldi melonggarkan dasi yang melilit di lehernya dan membuka jas yang ia kenakan hingga hanya menyisakan kemeja putih yang pada bagian tangan nya ia gulung sampai batas siku. Aldi ingin segera menemui Salsha. Biarkan nanti pekerjaan yang menumpuk ia kerjakan di apartemennya.
Aldi keluar dari ruang kerjanya dan menghampiri Steffi yang sedang memotret salah satu model perusahaan. Setelah Steffi selesai memotret, Aldi langsung menghampirinya, "Steff? Salsha mana?"
Steffi nampak terkejut karena kehadiran Aldi yang tiba-tiba, "Ha? Gue kira dia sama lo, soalnya dari tadi pagi gue ga liat lo berdua di kantor," Jelas Steffi yang saat ini sibuk mengotak-atik kamera yang dikalungkan dileher jenjangnya.
"Gue di ruang kerja dari tadi, apa dia di kampus?" Tanya Aldi lagi.
Steffi menggeleng, "Dia ga ada jam hari ini," Steffi tahu betul jadwal perkuliahan Salsha, karena Salsha selalu memberitahu nya.
"Terus dia kemana?"
Steffi menghentikan aktivitasnya dan menatap Aldi yang sedari tadi menghujani pertanyaan tentang keberadaan Salsha, "Aldi, Salsha itu udah gede, mungkin lagi pergi kemana gitu sama teman-temannya," Ucap Steffi santai.
"Steff! Lo lupa ka—
"Astagaa!! Iya! Salsha ga punya temen deket selain gue, Chika, Iqbaal, dan Babas," Steffi menepuk jidatnya dengan kuat.
"Iqbaal mana?!" Tanya Aldi yang saat ini sudah mulai panik.
"No! Salsha ga sama Iqbaal. Iqbaal lagi editing diruangannya dari tadi," Jelas Steffi yang saat ini sibuk dengan ponsel nya. Sibuk menghubungi Salsha.
"Percuma! Ga aktif," Ucap Aldi karena Steffi yang terus mengubungi Salsha.
"Babas?"
"Babas gantiin gue rapat," Aldi melangkah terburu-buru meninggalkan kantor dengan Steffi yang membuntutinya.
"Lo mau kemana di!!" Teriak Steffi ditengah nafasnya yang terengah-engah.
"Cari Salsha! Lo pulang, kabarin gue kalau Salsha ada di apartemen!" Teriak Aldi menoleh kebelakang, melihat Steffi yang berjongkok nampak kelelahan.
"JANGAN LUPA KABARIN GUE KALAU LO KETEMU SALSHA!" Teriak Steffi sekuat-kuatnya karena Aldi sudah mulai memasuki mobilnya, dan hanya mendapat lambaian tangan dari kaca mobil milik Aldi.
"Kamu dimana sih Cha," Aldi fokus mengemudi dengan tatapan yang sibuk menelisik jalanan kota Paris yang sangat ramai di sore hari ini, mengabaikan ponselnya yang bergetar cukup lama didalam saku celananya. Hingga ponselnya kembali bergetar membuat Aldi merogoh kesal saku celananya.
Tanpa melihat siapa penyebab ponselnya bergetar, Aldi memilih opsi berwarna hijau dan menempelkan ponselnya ditelinga.
"LO MAU NGUSIR GUE SECARA HALUS?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Back. (Sequel)
Fanfiction[END] Hello. Sequel dari cerita SUNFLOWER. Sebelum membaca cerita ini sebaiknya membaca dahulu cerita SUNFLOWER♡