Bab 11 : Jems Dan Tim A

4.9K 467 3
                                    

Semalaman Jems tidak tidur, dia sibuk mencari info tentang kematian Angela. Jems mengerutkan keningnya begitu membaca informasi data pribadi Angela, dia merasa ada yang aneh dengan kematian Angela.

"Model kelas bawah?" gumam Jems saat membaca informasi tentang pekerjaan Angela. Jems juga membaca lebih teliti dibagian agensi tempat Angela bernaung.

"Agensi artis terkenal " gumam Jems lagi sambil jari-jarinya mengusap-usap area bawah dagunya.

Jems dengan cepat bergegas mengambil map lain tentang data pribadi Paman Angela, sedangkan Bima masih sibuk untuk mencari keberadaan Paman Angela yang katanya sedang ada urusan di luar kota.

"apakah pembunuhan terjadi karena tanah warisan itu?" ujar Jems lagi sambil membaca latar belakang Paman Angela yang seorang manajer di sebuah perusahaan periklanan.
"Ah!!" seru Jems tiba-tiba begitu paham bahwa perusahaan tempat Ibrahim -Paman Angela- bekerja merupakan satu atap dengan agensi tempat Angela menjadi model.

______________

Pagi harinya sekertaris Jems sudah tiba di kantor, Jems memanggil sekertarisnya untuk menghadapnya."Siapkan ruangan rapat dan informasikan kepada seluruh anggota team A untuk bersiap rapat" perintah Jems kepada sekertarisnya. kali ini Jems dan bersama rekan pengacara yang bekerja padanya yang akan mendiskusikan tentang kasus Sham.

Dia sudah punya keyakinan bahwa Ibrahim terlibat atas kematian Angela.

"Sekarang ini kita masih menunggu info tentang kepemilikan mobil itu, saya juga telah meminta orang untuk mencari tahu lebih lanjut tentang Ibrahim Pamannya Angela" jelasnya kepada seluruh anggota team A yang sedang melihat-lihat isi berkas.

"Jelas terlihat bahwa Ibrahim ini ada kaitannya dengan meninggalnya Angela, motifnya mengarah ke tanah warisan," jelas seorang pengacara yang diiyakan Jems di dalam hatinya.

"Kalau begitu kita harus selidiki juga pembeli tanah warisannya itu" tutur seorang pengacara yang berbeda lagi.

"Begini saja, kita di sini berjumlah 15 orang termasuk saya. Kita bagi akan membagi tugas, Silvi, Dodi, shela, dimas dan Imran selidiki Ibrahim, Rian, Toni, Tasya, Arman, dan Tya, tolong memprofilerkan Ibrahim dan juga Almarhumah Angela karena kalian memiliki latar belakang Psikolog kriminologi, saya, Bima, Irwan, Shasha, dan Melda akan menyelidiki pembelian tanah Angela dan mencari tahu keberadaan Ibrahim," jelas Jems kepada para Anggota Tim A.

Setelah rapat selesai, Jems pergi menemui Sham. Dia sudah begitu merindukan calon istrinya itu,

"apa kabar?" tanya Jems kepada Sham. Jelas Jems tahu bahwa Sham tidak baik-baik saja, itu terlihat dari bobot tubuh Sham yang sepertinya berkurang, karena dia terlihat sedikit kurus.

Sham mengerutkan keningnya melihat Jems yang memperhatikannya dengan seksama. seolah paham dengan arti tatapan Jems, Sham tersenyum kecil, "cara diet yang paling praktiskan?" canda Sham.

Jems hanya tersenyum saja menanggapi candaan dari Sham, dia terlalu bingung ingin mengatakan apa. Sham sendiri, dia asik memperhatikan wajah Jems yang terlihat lelah, kantung matanya yang terlihat jelas dan jambang Jems yang sudah mulai tumbuh menjelaskan bahwa Jems kurang istirahat.

"Jangan lupakan waktu istirahat dan makan, jangan pernah lupakan itu cuman karena aku" pesan Sham.

"Kamu juga" balas Jems sambil menatap Sham dalam. "Sham jika kau mengetahui informasi tentang Angela apapun itu, tolong beritahu aku," tambah Jems.

"Iya, aku pasti akan memberitahumu jika aku mengingat informasi yang terlewatkan yang belum aku sampaikan" senyum manis Sham tertarik indah di sudut bibirnya.

Warning Love [M-PREG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang