7

8.1K 622 2
                                    


Rara benar benar tidak habis pikir bagaimana bisa aerin memberi tahu semuanya pada chanyeol dan sekarang bagaimana dengan aerin?

"Maafkan aku ra aku sudah lupa dengan mu dan aku juga tidak mengenalimu dan aku juga janji aku tidak akan melakukan hal bodoh seperti itu lagi"

"Tapi pak aku sedang benci padamu bagaimana?bapak sudah angkuh pada saya bahkan bapak menghina saya bukankah itu sakit hati huh?"

Sejujurnya rara berbohong rara ingin melihat ekspresi chanyeol

"Tapi ra aku benar benar minta maaf dan aku akan mendapatkan hukuman apa aja dari u aku akan menerima apapun ra "

"Tidak semudah itu pak "

"Kau ingin menghukum ku apa ra?"

"Ijinkan aku pergi bersama anak mu dan aku ingin lebih dekat bersamanya"

Chanyeol langsung menatap rara tidak percaya karena chanyeol kira akan mendapatkan hukuman yang serius namun nyatanya hukuman yang di dapat sangatlah mudah bagi chanyeol dan chanyeol langsung memeluk rara dengan erat

"Pak saya sesek pak "

Chanyeol langsung melonggarkan pelukannya

"Maafkan aku ra sekarang kamu mandi ya dan bajunya nya kamu pakai bekas mendiang istri aku ga apa apa kan?"

"Iya gak apa apa pak"

"Jangan panggil pak ra panggil nama yang biasa kita sebutkan"

"Iya yeol iya"

-----

Rara memakai kemeja berwarna putih yang cukup longgar dan dia memakai celana jean navy tapi chanyeol menyuruh rara untuk merumbai rambutnya dan juga chanyeol mendandani rara karena chanyeol bisa mendandani karena ajaran sang mendiang istirinya dahulu

Rara tampak begitu cantik ia sangat berbeda dengan gayanya yang sekarang

"Yeol ini berlebihan"

"Engga ra kamu cantik ko kalau gini"

"Tapi ini kayanya menor deh "

"Udha ah diem yuk cepetan kamu mau pake sepatu atau highhels atau wedges ra?ini juga banyak banget karena mendiang istriku benar benar fashionista"

"Sepatu aja"

Chanyeol langsung mengambil highhels berwarna merah maroon yang senada dengan tas kecil yang rara pakai

"Cobain ini aja ya?"

"Aku ga bisa pake nya yeol"

"Udah kalau jatuh kan ada aku ra"

Rara langsung memakai nya dan berjalan namun rara sudah seperti terbiasa memakai nya ini sangat bagus untuk pemula memakai sepatu tinggi itu

"Jisung ayo sayang daddy udah siap sama tante"

"Daddy , mommy ada di sini sungguh?"

Rara memang cantik dan juga ia seperti mendiang istri chanyeol

"Dia sahabat daddy bukan mommy jisung"

"Jisung apakah tanganmu sudah sembuh?"

"Sudah tante"

"Ah ra maafkan aku ya yang kejadian di dapur itu sungguh aku benar benar tidak tahu dan aku juga salah paham"

"Tidak masalah"

------

Rara pulang setelah menghabiskan waktunya bersama keponakannya jujur saja jisung tampan dan lucu bahkan ia seperti jiplakan chanyeol dan rara juga sudah menganggap jisung bagaikan keponakannya karena rara dan chanyeol adalah sahabat

Rara berjalan melalui hotel yang di tempati sehun dan rara melihat dan seketika rara ingin mampir dan menemui sehun , rara langsung masuk ke dalam setelah beberapa menit ia sampai di depan pintu hotel sehun rara seperti orang bodoh hanya menatap pintu itu saja rara tidak menekan belnya smaa sekali

"Rara sadarlah mungkin sehun sedang tidak ada"

Rara dengan reflek langsung menekan bel itu dan setelah beberapa menit tidak ada ornag yang keluar

"Benar sehun tidak ada ,sebaiknya aku pulang saja"

Rara langsung membalikkan badannya namun saat itu juga pintu terbuka

CLEK

Rara langsung menoleh dan melihat sehun berada di sana yang sedang mamakai handuk setengah badan dengan ramut yang masih basah sungguh rara akui sehun memang tampan

"Sehun"

"Iya?siapa ya?"

Rara langsung berpikir sungguh berbeda kah dirinya hingga sehun tidka mengenalinya ?

"Sehun yak albino gila "

Sehun langsung menatap tak percaya setelah ada suara familiar yang sering sehun dengar dari rara

"Woahh ku tak percaya jika kau sungguh rara?"

Rara langsung berjalan ke arah sehun sambil menangis bukannya apa karena sehun memasang wajah dinginnya dan itu bukan sehun yang rara kenal

Sehun langsung mendapatkan pelukan hangat dari rara dan sehun tahu bahwa ini pelukan rindu namun rara masa bodo dengan bajunya yang basah gegara rambut lelaki ini maupun kulitnya

"Sehun kenapa kau dingin sekali padaku hah?"

"Ra lepaskan kita bisa berbicara di dalam "

Rara langsung melepaskan sehun dan sehun menutup pintunya dan membawa rara ke dalam

"Ra kau sangat cantik sungguh"

"Sehun aku suka kau yang dulu sehun si albino gila"

Sehun tersenyum ke arah rara dan rara juga tersenyum ke arah sehun

"Ra udah makan belum?"

"Belum "

Rara langsung menatap binar sehun karena jika sehun berbicara begitu pasti sehun akan membawa makanan

"Oh gitu"

Rara langsung memukul sehun dengan bantal karena rara kesal dengan kelakuan sehun

"Hahahahaa engga ra bercanda yaudah tunggu sini ya "

"Sehun mau kemana?masa rara di tinggal di sini?"

"Ra ih efeknya kuat banget nih ya belum makan jadi kumat , mau ke dapur lah ra gimana sih ikut?"

"Iya dong hun ikut "

"Yodah kuy "

Rara senang bisa melihat sehun yang seperti biasa lagi sesungguhnya rara memiliki perasaan terhadap sehun dari awal masuk kerja karena sehun yang begitu baik dan kocak dan tiak pernah memilih milih dalam hal pertemanan atau pun yang lainnya namun rara takut jika sehun tidak memiliki perasaan terhadap dirinya

"Hun ga ada inisiatif buat ngasih tau temen temen kantor yang lainnya tentang semua ini?"

"Hahahah rara buat apa ngasih tau kalau mereka tau mereka pasti bakaln baik sama aku "

"Tapi emang mereka baik kan hun ga pada jahat"

"Iya mereka baik cuman nanti baiknya baik banget gitu loh ra"

"Halah bilang aja gamau traktiran tiap hari sama yang lainnya kan?"

"Hahahahaha aduh ya ampun rara tau aja sih jadi orang , jangan jangan ilmu hitam aku udah nurun nih sama kamu ra hahaha"

Sehun terus tertawa keras namun rara tersenyum melihat tingkah sehun

"Albino gila"


VOTE JUSEYO!!!



DADDY  DUDA {PCY}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang