Sementara di Seoul,
###
"Jungkook-ah"
"Ne, hyung?"
"Kemari, lihat hyung bawa apa?"
"Waaaww mainan. Apa untukku?"
"Tentu saja, siapa lagi."
"Wah, terimakasi hyung."
"Ne."
#
"Tuan Yoon" panggil Taehyung.
"Oh. Taehyung-ah, kenapa pagi sekali bekerja?" tanya Tuan Yoon begitu melihat Taehyung.
"Aku harus bekerja sampai sore ini Tuan Yoon, ibu ku bilang seperti itu." jawab Taehyung.
"Ah, begitu. Tapi maaf Taehyung-ah, hari ini waktunya untuk panen. Kemungkinan pekerjaan hari ini adalah bagian angkat mengangkat, kau tak apa?" tanya Tuan Yoon.
"Tak apa Tuan Yoon." jawab Taehyung semangat.
"Kau tak apa? Kau kuat?" perjelas Tuan Yoon, pasalnya Tuan Yoon tau, anak didepannya ini adalah anak yang sedikit memiliki kekurangan, dimana ia akan mudah sekali merasa capek.
"Ne, gwaenchanha." jawab Taehyung semangat.
Benar saja, pekerjaan kali ini memang berat. Bagian Taehyung adalah mengangkat beberapa tumpukan sayuran yang sudah di panen. Sementara setengah hari Taehyung bekerja, ia sudah mulai merasa pusing dan sesak nafas. Nafasnya memburu dan hidungnya mengeluarkan darah disana. Hingga akhirnya.
"Yak, kau kira kemauanku untuk menyuruhnya bekerja?"
"Tapi dia pingsan di kebun mu."
"Yak Nyonya Yook, asal kau tau, kalau bukan karena aku mengasihaninya, aku tak akan membiarkan ia bekerja. Mulai sekarang aku tak mau lagi menerimanya. Jangan lagi menyuruhnya ke kebunku. Membawa bencana saja."
Setelah pertengkaran dengan Nyonya Yook, Tuan Yoon akhirnya pulang dengan merasa sangat kesal. Pasalnya Taehyung pingsan tepat di kebunnya yang sedang panen, mengharuskan ia membawa Taehyung ke rumah sakit dan meninggalkan pekerjaannya.
"Yak. Taehyung-ah." teriak Nyonya Yook begitu melihat Taehyung menggeliat.
"Eomma." lirih Taehyung sambil memegang kepalanya yang masih sakit dan berusaha untuk bangun.
"Yak, kenapa kau ini lemah sekali?" bentak Nyonya Yook "Kau tau? Ibu harus meninggalkan pekerjaan ibu di sawah karenamu. Dan sekarang Tuan Yoon tak mau lagi menerimamu di kebunnya. Bangun dan cari pekerjaan baru." lanjutnya seraya meninggalkan Taehyung menuju ruang perawat membayar administrasi. "Dan sekarang administrasi rumah sakit, sungguh kau itu merepotkan" dumel nya.
Sementara Taehyung lagi-lagi hanya bisa menangis disana. Ia tak menangis karena dibentak sang ibu, ia hanya menyesali memiliki fisik yang lemah, terlebih lagi kini ia sudah tak memiliki pekerjaan. Akan dapat uang dari mana ia nantinya.
Taehyung pulang dengan keadaan lemah, ia adalah anak yang kekurangan. Tetapi tidak dengan hati dan perasaannya. Ia pulang terpaksa karena memikirkan ibu dan hyung nya yang belum makan pasca pulang dari sawah dan sekolah. Dengan sangat hati-hati ia mulai memasak dan menyiapkan makanan di atas meja lalu beranjak tidur mengistirahatkan badannya. Belum juga Taehyung merasa nyaman dengan kasurnya, ia terpaksa bangun karena teriakan dari saudaranya.
"Taehyung-ah, aku pulang. Aku mau minum, aku capek." teriak Sungjae dari luar.
"Ne hyung." jawab Taehyung sedikit lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
So That I Love You (REVISI) [END]
Fanfiction"Karena aku mencintai saudaraku." Sad Brothership BTS Kim Taehyung Tentang seseorang yang diasingkan karena kepercayaan keluarga terhadap mitos budaya nenek moyang. Hingga akhirnya ia berkumpul dengan keluarga yang menurutnya asing. Terlebih lagi, d...