Sekitar sebulan setelah kejadian di bawanya Sungjae oleh Nyonya Kim, kini Nyonya Kim selalu berkunjung setiap hari membawa beberapa makanan atau sekedar menitipkan uang.
Sebelumnya, Nyonya Kim membawa Sungjae berjalan-jalan mengelilingi kota Seoul. Mereka nampak singgah di beberapa pusat perbelanjaan tetapi Sungjae hanya selalu diam. Normal ketika kita bertemu orang yang tak dikenal.
Satu yang perlu diketahui adalah, Nyonya Kim masih menyembunyikan keberadaan Sungjae dari keluarganya. Dan, sesuatu yang besar terjadi kala Nyonya Kim membelikan Nyonya Yook sebuah rumah di Seoul.
"Ayo Sungjae-ah." bentak Nyonya Yook pada Sungjae.
"Tidak Eomma, kita harus menunggu Taehyung. Kita tak bisa meninggalkannya." ucap Sungjae.
"Sudah saatnya kita meninggalkannya Sungjae-ah. Dia itu adik angkatmu, dia bukan anakku. Dia anak Nyonya Kim, makanya kau ku suruh menyamar seperti Taehyung karena dia anaknya"
Sungjae jelas kaget dengar pernyataan itu, ya memang dia baru tau dengan kebenaran itu. "Eomma." lirih Sungjae.
"Ayo bereskan bajumu cepat." bentak Nyonya Yook. "Sebelum Taehyung pulang." lanjutnya.
"Tidak mau." teriak Sungjae, sungguh ia masih kaget ketika mendapati kenyataan bahwa ia bukan saudara Taehyung. Terlebih lagi, saat ini ibunya berencana meninggalkan Taehyung, yang notabene adalah harusnya dia yang pindah ke rumah baru pemberian ibunya.
"Aku tidak mau, ibu saja. Aku mau disini saja. Aku nyaman disini karena sudah banyak teman." elak Sungjae.
"Yak. Anak bodoh, di Seoul kau bisa bersekolah di sekolah yang lebih bagus, dan kau bisa bersekolah dengan saudara Taehyung." bentak Nyonya Yook.
"Eomma, dia belum pernah membawaku bertemu keluarganya atau saudara Taehyung. Dia menyembunyikanku. Dia tak bersungguh-sunggu menyayangiku atau Taehyung, dia itu terlihat aneh." bentak Sungjae.
"Yak. Anak bodoh, itu semua tidak penting. Yang penting sekarang adalah kita pindah ke rumah yang lebih luas, makan enak dan Eomma tak perlu bekerja di sawah lagi." omel Nyonya Yook. "Sekarang bereskan barangmu sebelum mobil jemputan kita datang." perintah Nyonya Yook.
"Tidak mau." Sungjae tetap teguh pendirian.
Tanpa basa-basi lagi, Nyonya Yook kemudian turun tangan membereskan beberapa pakaian Sungjae yang ia butuhkan dan memasukkannya kedalam tas bawaan mereka. Tepat setelah selesai, mobil jemputan mereka tiba bersamaan dengan pulangnya Taehyung.
Nyonya Kim kemudian buru-buru memasukkan tas besar bawaannya ke dalam mobil kemudian beralih kepada Sungjae. Berusaha menarik anaknya untuk ikut dengannya. Sementara Sungjae masih setia menolak.
"Eomma, hyung." panggil Taehyung begitu melihat ada sedikit keramaian di rumahnya. Taehyung kemudian sedikit berlari. "Eomma." panggil Taehyung begitu sampai.
"Taehyung-ah, tolong hyung, hyung tak mau pergi." rengek Sungjae.
"Yak, idiot, apa-apaan kau ini?" bentak Nyonya Yook.
Sementara Taehyung masih bingung dengan situasi ini. "Eomma, ada apa?" tanya Taehyung pada ibunya.
"Taehyung-ah, Eomma akan pergi, dia mau membawaku. Tolong aku, aku mau bersamamu." teriak Sungjae sambil terus berpegangan pada tiang rumahnya.
"Eomma." lirih Taehyung.
"Yak. Bantu aku melepaskan anak ini." perintah Nyonya Yook pada beberapa orang suruhan Nyonya Kim yang menjemput mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
So That I Love You (REVISI) [END]
Fanfic"Karena aku mencintai saudaraku." Sad Brothership BTS Kim Taehyung Tentang seseorang yang diasingkan karena kepercayaan keluarga terhadap mitos budaya nenek moyang. Hingga akhirnya ia berkumpul dengan keluarga yang menurutnya asing. Terlebih lagi, d...