34

6.3K 571 118
                                    

"Ada pendonor hati untuk pasien atas nama Min Taehyung."

Suasana tegang di dalam kamar operasi menjadi cair ketika seorang suster memberitakan tentang pendonor itu.

"Siapa.?" tanya Tuan Min.

"Kim Namjoon."

#

"Kim Namjoon. Yak. Namjoon-ah." teriak Seokjin. "Yak anak bodoh. Bangun!"

"Pasien atas nama Kim Namjoon dinyatakan meninggal karena donor yang dilakukan."

Pengumuman yang sangat menakutkan terdengar. Seokjin sakit mendengar adiknya mengambil keputusan sepihak. Namjoon selama ini mengalami sakit yang hanya Seokjin yang tahu, tapi ia tak menyangka kalau malah penyebab kematiannya adalah donor hati untuk adik tirinya.

Hyung

Aku sudah berbuat banyak dosa di sisa hidupku. Aku tak tau sampai kapan akan membenci Taehyung, adikku.

Hyung.

Jaga Jungkook dan hati Taehyung, tolong katakan kalau aku adalah orang baik sekarang.


Seokjin belum sepenuhnya menerima kenyataan itu, tapi ia yakin adiknya melakukan yang terbaik sesuai keinginannya. "Namjoon-ah!" seru Seokjin sambil memeluk tubuh tak bernyawa milik Namjoon.

12 jam diruang operasi, tiba saatnya Taehyung keluar. "Taehyung-ah." panggil Nyonya Min seraya mendekat, tetapi tak dibolehkan.

"Pasien harus dalam keadaan steril karena akan kita masukkan di ruang pera atan intensiv." cegah salah seorang perawat.

Nyonya Min harus melupakan rasa rindunya pada Taehyung. Sejenak, ia hanya ingin Taehyung benar-benar dalam keadaan baik, maka ia harus menuruti semua perintah dokter atau perawat.

#

Pemakaman Namjoon (YaAllah ini hanya FF, maapkan aku maz dimple) dilakukan esoknya. Semua keluarga dan sejawat juga turut hadir. Termasuk keluarga Min, Dokter Jimin dan Dokter Hoseok.

"Hiks. Dongsaeng-ah bangun." Seokjin nampak belum menerima kepergian Namjoon. "Siapa yang akan menemaniku menjaga Kookie." katanya.

Para pelayat sudah kembali pulanh, tinggal Seokjin, Nyonya Kim, keluarga Min dan kedua Dokter muda itu.

"Ayo kita pulang." bisik Nyonya Kim seraya terus memegangi pundak kokoh Seokjin yang sedang melemah itu.

"Tapi Namjoon-ie tak punya teman disana Eomma." jawab Seokjin.

"Tidak." sanggah Nyonya Kim. "Kau ingat? Disana ada Jiwon-ie dan juga Appa-mu. Mereka bahagia disana."

"Apakah aku haru menyusul?" tanya Seokjin. Tapi Nyonya Kim menanggapi dengan enteng.

"Lalu Kookie? Kau tak sayang Kookie?" tanya Nyonya Kim.

Seokjin kemudian menggeleng keras. "Tidak. Aku menyayanginya." katanya.

"Bisa kau bayangkan betapa sakit hatinya jika mendengarmu berkata demikian?"

"Maaf Eomma." lirih Seokjin sambil memeluk Eomma-nya. "Maafkan Namjoon kalau selama ini ada salah."

"Ne. Biar bagaimanapun, dia anak Eomma juga. Ayo kita pulang. Kasihan Kookie menunggu di rumah." ajak Nyonya Kim kemudian.

#

"Kookie." panggil Seokjin begitu mengetahui kamar Jungkook kosong.

"Kookie." suara Nyonya Kim juga ikut terdengar memanggil anak bungsunya.

So That I Love You (REVISI) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang