22

5.4K 600 73
                                    

"Hiks." Taehyung sedang bersembunyi di dalam satu lubang. Ia memang belum jauh dari rumah, karena ia tau, kapasitas jantungnya kalai berlari itu seperti apa. Yang terpenting saat ini adalah ia tak ditemukan siapapun.

"Hiks."

Flashback On.

"Taehyung-ah, kemana Ahjussi yang membeli paku tindis tadi?"

"Ia bilang, ia pulang sebentar mengambil uang, uangnya tak cukup."

"Pakunya?"

"Dibawanya.

"Yak. Kenapa kau memberikannya?"

"Tak apa. Aku percaya padanya. Dia terlihat baik."

"Yak. Anak kecil, jaman sekarang jangan lihat dari penampilannya."

"Tapi Tae percaya kalau dia itu baik."

"Jangan terlalu percaya kepada seseorang. Yang patut kau percayai hanyalah keluargamu saja."

Flashback Off.

"Eomma, Hyung." lirih Taehyung setelahnya.

#

Jangan salahkan Tuan Min yang terlalu menyayangi Taehyung. Ia kini mengerahkan beberapa pasukan kepolisian untuk terlibat dalam pencarian. Dia menyayangi Taehyung dari awal ia bertemu anak itu, terlebih lagi saat ini istrinya, Nyonya Min sedang terbaring lemah di rumahsakit sejak 5 jam perginya Taehyung. "Taehyung-ah." itu saja yang selalu ia ucapkan.

Malam akhirnya tiba, dan Taehyung masih setia bersembunyi di lubang yang sudah mulai gelap itu. Sialnya Taehyung memiliki riwayat penyakit Asma, ia hampir tak bisa hidup di ruang yang gelap, karena itu memicu sesaknya. Mau tak mau, ia kini keluar dengan sangat teliti ia menengok ke setiap sudut jalanan memastikan tak ada hal yang bisa membahayakan dirinya.

Tujuannya kini adalah mencari hyung dan ibunya. Di kota yang luas ini.
Kehendaknya Taehyung itu adalah pada Yoongi dan keluarga Min. Ia terlihat oleh Yoongi sedang duduk di sebuah jalanan, melawan dingin dengan baju yang tipis.

"Taehyung-ah." teriak Yoongi begitu turun dari mobil membawa jaket tebalnya dan langsung memeluk Taehyung.

"Aaaakkkkhhhhhhh" teriak Taehyung, tubuh kurusnya berusaha melepaskan pelukan keras Yoongi.

"Tolong, maafkan Ahjussi. Hiks." bisik Yoongi sambil menangis. "Siksa Ahjussi tapi jangan jauh dari Ahjussi. Maafkan Ahjussi Hiks." mohon nya.

"Lepaskan!" teriak Taehyung. Tubuhnya terus bergerak agar Yoongi sulit memeluknya. Hanya saja, tubuh Taehyung masih terbilang kecil dan kurus.

"Maaf. Hiks."

Mobil Yoongi yang berada di pinggir jalan akhirnya di susul mobil Hoseok. "Taehyung-ah." tegurnya ketika turun dari mobil.

"Aku tak mau bertemu kalian lagi." teriak Taehyung.

"Benarkah?" tanya Hoseok. Ia kemudian sedikit menarik senyumnya. "Kau menyakiti perasaan kami semua." sambungnya.

"Aku tak peduli. Kalian egois memerhatikan diri sendiri. Kalian tak memikirkan perasaanku." teriak Taehyung lagi. Sementara Yoongi masih setia menangis dipunggung Taehyung. "Apa aku salah kalau mau kembali ke mereka? Kalian itu jahat." teriaknya lagi.

"Lepaskan aku, biarkan aku pergi mencari mereka, orang yang peduli padaku, tak seperti kalian. Kalian orang yang tak mengerti keadaanku, kalian memperlakukanku seperti orang bodoh sementara mereka memperlakukanku seperti orang yang sehat pada umumnya. Kalian menyekolahkanku di tempat orang bodoh, sementara mereka membiarkanku hidup ditempat orang sehat. Kalian jahat. Kalian itu..."

So That I Love You (REVISI) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang