IM YOONA POV
"Aku mencintainya" air mataku keluar juga, aku sudah tau dia mencintai tifanny tapi ini pengakuannya lebih membuatku sakit. Aku ingin terjun dari lantai paling atas ini supaya tidak merasakan sakit ini lagi.
Aku segera turun dan memasuki ruangan Siwon oppa untuk menemui Tifanny. Ia sedang menangis disana.
"Jika kamu datang karena siwon, lebih baik kamu keluar" ujarnya
"Eonni, oppa sangat mencintaimu" ujarku, aku menekan rasa sakitku ini.
"Yoong, jangan membujukku. Apapun yang terjadi aku akan melahirkannya"
"Eonni"
Dia menangis dan aku memeluknya
"Mianhae, aku tidak ingin melukaimu eonni. Tapi aku tidak ingin terjadi apa-apa padamu, kamu tau jika kamu kenapa-kenapa. Siwon oppa akan menjadi gila" ujarku dan ia memelukku dengan erat
"Kalaupun aku kenapa-kenapa, aku yakin kamu akan menjadi ibu yang baik untuk anakku" ujar Tifanny dan aku menatapnya terkejut "Mianhae" ujarnya "Aku tetap menikah dengannya walaupun aku tau bagaimana perasaanmu padanya"
"Jangan asal bicara eonni. Bagaimana mungkin aku mencintai kakak iparku" ujarku dan aku tertawa, pura-pura tertawa lebih tepatnya.
"Yoong a"
"Eonni, aku sudah memiliki kekasih dan aku sangat mencintainya" ujarku, aku berbohong lagi. Aku bahkan sudah menolaknya berkali-kali, walaupun sudah menerimanya hanya saja hatiku tidak dimilikinya.
"Eonni berharap dia pria yang baik"
"Tentu saja, aku ini Im Yoona, aku tidak mungkin asal memilih pria" ia memukul kepalaku sambil tertawa. Setidaknya aku bisa membuatnya tertawa.
***
Yoona baru saja ingin memejamkan matanya setelah beberapa jam ia berbaring dan pikirannya tertuju pada Tifanny dan Siwon. Iphonenya berbunyi dan itu telepon dari Henry.
"Yoong" Yoona mendengar suara itu setelah beberapa minggu pria itu tidak mencarinya.
"Aku kira kamu sudah melupakan aku"
"Aku ada di Seoul, bisakah kita bertemu?"
"Hmm"
Yoona tidak heran lagi dengan Henry, pria itu bahkan akan melakukan apapun sesuka hatinya. Terbang ke Seoul juga tidak membuat Yoona terkejut. Ia menemui Henry di tempat yang sudah dijanjikan. Yoona menatap pria itu sekejap sebelum menghampirinya, pria itu tidaklah jelek. Ia tidak akan kalah jauh jika dibandingkan dengan siwon, hanya saja ia tidak mampu membuat yoona bergetar.
"Boghosipo" Henry memeluk Yoona yang baru sampai. Yoona membalas pelukannya. "Aku merindukanmu, kenapa kamu pergi tanpa memberitahuku?"
"Aku marah padamu"
"Mianhae" ujar Henry dan kali ini Yoona terkejut, Henry mengatakan maaf. Biasanya pria itu akan berdebat dengannya walaupun ia yang salah. Henry tidak pernah mengatakan maaf.
"Apakah kamu salah minum obat oppa?"
"Kita kembali ke New York, aku janji akan berubah lebih baik lagi. aku akan menjadi seseorang yang bisa kamu andalkan" ujar Henry dan Yoona melihat keseriusannya kali ini
Yoona mengangguk
"Aku akan kembali tapi tidak sekarang" Yoona berpikir mungkin kali ini ia harus membuka hatinya untuk Henry. Ia tidak bisa selamanya mencintai pria itu, terlebih dia sekarang adalah kakak iparnya.
"Aku akan menunggumu" Henry memegang tangan Yoona sambil tersenyum, ia melihat sedikit harapan untuknya. Setidaknya Yoona sudah membuka hatinya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionNothing to lose, your love to win, hoping so bad that you'll love me in,, i'm at your feet waiting for you.. Setetes air mataku menetes dari mataku. Saat mendengarkan lirik lagu kesukaanku ini, Aku masih saja merindukannya, dan dia juga menjadi alas...