Stay With Me - 34

4.1K 366 32
                                    

AUTHOR POV

Yoona terkejut melihat kedua mertuanya berada di hadapannya. Ia merasa bersalah, ia pergi tanpa pamit. Padahal Tuan Choi begitu menyayanginya, Nyonya Choi membujuknya untuk kembali ke Seoul. Ia tidak bisa melakukannya, bagaimana ia bisa ikut mereka kembali kesana jika ia bukan lagi bagian dari mereka.

"Aku tidak bisa kembali kesana" ujar Yoona

"Apa karena dia?" kebetulan Henry tiba, nyonya chloi menunjuk dirinya.

Yoona hanya mengangguk

"Kalau begitu temuilah Siwon. Bercerailah dengan dia supaya kamu bisa bersama dengan pria ini. Aku mengira kamu wanita yang cukup pantas untuk putraku tapi nyatanya kamu begitu murahan" ujar nyonya choi

"Aku sudah meninggalkan surat cerai"

"Siwon menghancurkannya. Kembalilah dan selesaikan semuanya dengan baik jika berpisah adalah yang terbaik" ujar tuan choi "Appa tidak tau apa yang terjadi antara kalian, Appa masih berharap kamu menceritakan alasan kepergianmu, jika itu salah putra appa, appa akan menghukumnya"

"Aku tidak bisa mengatakan apa pun, bukankah seorang istri tidak boleh menceritakan aib keluarganya Appa?" ujar Yoona dan tuan choi mengangguk

"Jangan berbicara seolah putraku bersalah padamu" ujar nyonya choi. Ia sebenarnya sangat menyayangi yoona, hanya saja penolakan yoona tadi membuatnya marah. Ia hanya ingin yoona ikut dengannya pulang.

"Jangan dengarkan eommamu, dia hanya sedang emosi" ujar Tuan Choi

"Aku akan pulang tapi tidak sekarang, babyku masih terlalu lemah" ujar Yoona dan Tuan Choi mengangguk

Ia menyadari sejak tadi Yoona menyembunyikan wajah baby yang digendongnya.

"Bolehkah appa melihat babymu?" tanya Tuan Choi dan Yoona menggeleng, ia takut mereka menyadari Darren adalah milik keluarga Choi. Ia takut mereka akan merebut Darren darinya.

***

Tuan dan Nyonya choi yang baru kembali ke Seoul pun dengan segera mereka menemui Siwon. Kebetulan saat tiba, masih jam kerja maka mereka datang ke Hyundai untuk menemui putranya.

"Aboeji, eomma" panggil Siwon dan sehun saat melihat keduanya masuk ke ruang kerjanya. Sehun yang kebetulan membahas sesuatu dengan Siwon pun berada disana.

"Kapan pulang? Kenapa tidak minta aku untuk menjemput?" tanya Sehun

"Istrimu berada di New York, apa kamu tidak tau?" tanya Tuan Choi pada Siwon

"Dia memintaku untuk tidak ikut campur urusannya lagi" ujar Siwon

"Dan kamu membiarkannya bergantung pada pria lain?" tanya nyonya choi. Ia memukul putranya yang hanya diam saat tau istrinya berada di luar sana berjuang sendirian melahirkan anaknya.

"Eomma marah padanya saat ia mengatakan ia harus menjaga aib keluarga. Eomma marah karena menganggapnya menuduh putra eomma yang bersalah, nyatanya memang putraku yang bajingan" ujar eomma

"Eomma, eomma tidak boleh menyalahkan Yoona. Semua ini salah hyung" ujar Sehun

"Ne semua salahku. Dia takut padaku sehingga ia memilih pergi. Ia takut aku memintanya membunuh babynya dan membuatnya semakin membenciku sehingga ia memutuskan membunuhnya sendiri" Siwon menangis

"Temuilah istrimu. Bawalah dia kembali" tuan choi menepuk pundak putra sulungnya itu

"Ne hyung bawalah kakak iparku kembali" ujar Sehun, Siwon mengangguk.

***

Yoona sudah bekerja seperti biasanya. Ia tidak terlalu ambil pusing tentang pertemuannya dengan kedua mertuanya. Ia tidak peduli dengan pemikiran mereka tentang dia, ia hanya peduli dengan kondisi putranya.

Hari ini jadwal Darren untuk imunisasi. Yoona pulang agak cepat, ia membawa Darren keluar rumah setelah membungkusnya dengan pakaian tebal, ia tidak akan membiarkan putranya kedinginan.

"Yoong" suara itu membuatnya terkejut. Ia sangat merindukan pemilik suara itu, tapi mengingat apa yang sudah ia lakukan selama ini. Ia tidak berhak lagi merindukannya. Ia berjanji akan menemaninya melewati semuanya tapi ia pergi meninggalkannya tanpa penjelasan yang jelas.

Pria itu maju satu langkah dan Yoona muncul satu langkah.

"Apa aku begitu menakutkan?" tanya Siwon, melihat Yoona masih diam di tempat, ia pun mundur. Ia menjauh. "Jangan biarkan appamu khawatir tentangmu. Jika kamu memang takut padaku, kita bisa menyelesaikannya dengan baik-baik. Kamu tidak perlu bersembunyi lagi"

Yoona masih diam, ia masih sangat mencintai pria ini. Tapi mengingat mungkin saja pria ini sudah tidur dengan banyak wanita setelah ia pergi, ia tidak bisa menerima kenyataan itu.

"Apakah ini anakku?" tanya Siwon dan Yoona menggeleng. Ia tidak ingin Siwon merebut babynya.

Siwon tertawa

"Ternyata selama ini aku yang terlalu banyak berharap. Padahal kamu sudah mengatakan dengan jelas di surat itu" ia menghapus air mata di sudut matanya. "Aku akan kembali ke Seoul besok pagi. Siapkanlah perlengkapanmu,"

Setelah itu siwon melangkah pergi, apa yang ia harapkan semuanya sudah sirna. Yoona tidak ingin hidup dengannya lagi.

***

Yoona ikut pulang dengannya, ia mengendong Darren dengan erat, takut Siwon melihatnya. Keduanya diam tanpa mengatakan apa pun. Saat berada di dalam pesawat.

"Aku bertanya sekali lagi, apa benar apa yang kamu tulis di surat itu?" tanya Siwon, Yoona menatap matanya sekilas, ia kemudian mengalihkan pandangannya.

"Apa?"

"Kamu sudah membunuh anakku?"

"Tentu" ujar Yoona

"Lalu siapa dia?" Siwon menunjuk Darren

"Sepertinya bukan menjadi urusanmu lagi. Kita akan segera bercerai dan kembali menjadi orang asing"

"Kenapa kamu begitu ingin bercerai dariku?"

"Bukankah aku sudah mengatakannya dengan jelas? Aku tidak mencintaimu dan aku mengkhianatimu"

"Tatap mataku dan katakan kamu tidak mencintaiku" ujar Siwon dengan nada lemah

Yoona menatapnya tapi kemudian matanya berkaca-kaca sebelum ia sempat berbicara.

"Aku memiliki anak dari pria lain" ujar Yoona

"Kamu seorang jalang" bentak Siwon. Lalu ia memasangkan earphone ke telinganya dan menutup matanya.

Yoona bersyukur setidaknya ia tidak perlu berdebat lebih panjang dengan siwon lagi. Ia tidak mungkin termaafkan lagi,

Ia memalingkan wajahnya menatap keluar jendela. Air matanya mulai menetes. Putranya menatapnya dan tersenyum, ia pun mencium putranya itu.

"Mommy menyayangimu baby. Kita akan bahagia walaupun hanya berdua" bisiknya, Darren menatap ke arah Siwon. Baby yang berusia hampir 7 bulan itu menatap ke Siwon yang sedang memejamkan matanya.

"Kenapa sayang? Kamu juga jatuh hati padanya? Dia tampan, mommy yakin kamu juga akan sepertinya saat dewasa nanti. Kamu akan membuat wanita jatuh hati padamu, sama seperti mommy jatuh hati padanya" ujar Yoona, ia tidak tahu jika Siwon tidak sedang mendengarkan musik apa pun sehingga ia mendengar semua pembicaraan Yoona.

Siwon membuka matanya dan pandangannya tertuju pada baby dalam gendongan Yoona. Baby itu menatapnya dan tersenyum padanya. Wajahnya sangat mirip dengannya. Ia mengerti ternyata itulah alasan Yoona menyembunyikannya. Ia merasakan sakit di hatinya karena meneriaki Yoona dengan sebutan jalang tadi. Ia menyentuh pipi putranya yang sedang tersenyum padanya.


TBC

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang